Promise

463 13 5
                                    

Kakak: Niko (17th)
Adek: Lena (16th)

Jam sekolah telah selesai, sekarang ini Niko sedang menunggu adiknya diparkiran untuk pulang persama seperti biasanya.

"Mana sih tu anak" ujar Niko kesal, tetapi raut kekhawatiran tergambar jelas di wajah tampannya.

"Telfonnya gak aktif lagi" Niko ngedumel sambil mencoba menghubungi adiknya.

Karna bosan menunggu dan khawatir kepada adiknya, akhirnya Niko pergi mencari adiknya.

Di koridor yang sepi, ia berjalan sambil mencari keberadaan adiknya.
Langkah kakinya terdengar sangat jelas,kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, dan matanya meneliti setiap tempat.

"LENAAA....LO DIMANAA..LENAA" teriak Niko dengan lantangnya

Tiba-tiba mata elangnya menangkap sesuatu yang tak asing bagi dirinya.

"lah..inikan tas adek gue" ujar Niko pelan sambil mengambil tas adiknya yang tergeletak begitu saja di koridor. Perasaan tak enak mulai menghampirinya.

"Gue harus cari Lena" tekad Niko lalu melanjutkan langkah mencari Lena

"Niko" suara tersebut menghentikan langkah Niko, ia berbalik untuk mengetahui siapa yang trlah memanggilnya

Rei

Ia adalah teman Niko dan ia juga yang tadi memanggil Niko

"Mau kemana lo? Buru-buru amat" tanya Rei

"Gue lagi nyari adek gue" jawab Niko

"Yaelah...paling udah pulang adek lo" kata Rei santai

"Pulang gimana? tasnya aja baru gue temuin" balas Niko sambil memperlihatkan tas adikny yang ia bawa

"Lah trus, adek lo kemana dong?" tanya Rei bingung

"Maka dari itu...gue lagi nyariin dia..bantuin napa" jawab Niko

"Yaudah, sekarang gini, kita mencar aja klo salah satu dari kita nemu Lena nanti kabari" ujar Rei memberi instruksi.

Mendengar itu Niko mengangguk dan mereka berpencar untuk mencari Lena.
.
.
.
.
.

Sudah 1 jam lamanya Nico mencari Lena, tapi hasilny masih nihil.

"Lo dimana sih dek.." ucap Niko frustasi,ia sangat khawatir dengan adiknya itu

Drrtt... Drrttt...

Ponsel Niko berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Dengan cepat ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya untuk melihat siapa yang menelfonnya

Ternyata penelefon tersebut adalah Rei, dengan segera ia menjawab panggilan tersebut.

"Halo"

"Nik, lo cepet ke gudang belakang sekolah, Lena disini"

Tut..

Niko mematikan sambungan dan langsung berlari ke tempat yang Rei suruh. Otaknya dipenuhi dengan nama adiknya. Ia khawatir dengan adiknya, tapi ia juga merasa lega karna adiknya telah ditemukan. Ingatkan Niko untuk berterimakasih kepada Rei nanti.
.
.
.
.
.

"Rei mana adek gue hahh...hah..." tanya Niko sambil mencoba mengatur nafasnya

"Ikut gue" titah Rei kepada Niko

Dengan langkah cepat Nico mengikuti kemana Rei pergi

Sampai di tempat yang Rei ajak, Niko terkejut.

Ia melihat adiknya yang duduk bersandar tak sadarkan diri di pohon belakang sekolah.

Dengan segera, Niko memhampiri adiknya itu.

Ia meringis melihat keadaan adiknya. Luka kering disudut bibir dan kening, memar dibeberapa bagian tubuh, pipi merah, dan rambut acak acakan.

Niko yakin 1000% jika adik kesayangannya ini sehabis dibully oleh teman temanya.

Niko membopong Lena dan meminta tolong Rei untuk mengantarkanya pulang
.
.
.
.
.

Niko membawakan nampan berisi teh dah bubur ke kamar adiknya.

Dengan perlahan ia membuka pintu kamar. Hal yang ia lihat pertama kali saat membuka pintu kamar adiknya adalah Lena yang sedang menangis

"Huftt" Niko menghela nafas, pelan pelan ia mendekati adiknya dan duduk ditepi ranjang

"Dek..makan..nanti kamu sakit lho..kakak suapin ya.." ujap Niko membujuk Lena untuk makan

Lena menggeleng tanda ia tak mau makan.

"huh.." sekali lagi Niko menghela nafas

Niko meletakkan nampan yang ia bawa ke meja yang berada disampingnya, setelah itu ia membawa Lena ke dekapannya

Tangis Lena makin pecah saat itu juga

"hiks..hiks.."

"Cup..cup..kakak disini..kamu jangan takut" Niko menenangkan Lena

"Hiks...Lena takut...Lena dipukul...Lena ditampar...Lenaa..hiks.." adu Lena kepada Niko

"Syuutt...ada kakak disini...kakak bakal jaga kamu..kakak bakal lindungi kamu...kamu jangan takut yah.." ucap Nico meyakinkan

Lena mengangguk, ia percaya kakaknya akan melindunginya

"Good girl...sekarang makan ya..kakak suapin" ujar Niko sambil melepaskan dekapan sambil tersenyum

Lena hanya mengangguk lagi

Dengan telaten Niko menyuapi adiknya hingga buburnya habis tak tersisa, setelah itu Lena tertidur

Niko memandangi adiknya dengan tatapan...yah..entahlah...

Tanganya terulur untuk membelai rambut Lena.

"Night dek..Nice dream..kakak janji bakal selalu jaga dan lindungi kamu, kakak sayang adek"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut Niko mengecup kening adiknya.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Vote and coment please.. :)

Kakak n Adek zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang