Paper Plane

57 6 0
                                    


Jam menunjukkan pukul 6 pagi disaat Alan keluar kamar dengan seragam yang melekat rapi di tubuhnya. Senyuman terpatri di wajah menawannya. Dengan riang ia berjalan ke ruang makan untuk sarapan bersama adiknya.

Sesampainya ia diruang makan, dilihatnya Aurel sedang memasak untuk sarapan.

"Pagi Adeekk," sapa Alan.

"Pagi," Aurel membalas tanpa menoleh dan menghentikan kegiatannya.

Masih dengan senyumannya, Alan menarik salah satu kursi dan mendudukinya. Ia memperhatikan Aurel yang sibuk menyiapkan makanan.

"Dek-"

"Aduh kak, daripada diem ngeliatin gue mending lo siapin motor sana dehh."

Belum sempat Alan berbicara, Aurel sudah memotongnya. Namun Alan tetap menuruti perkataan adiknya itu. Ia pergi ke garasi untuk mengeluarkan motor dan memanaskannya.

Setelah siap Alan kembali ke dalam dan menghampiri Aurel yang tengah memasukkan buku-buku kedalam tasnya.

"Dek-"

"Ayo berangkat Kak, gue ada ulangan matematika nih mau lanjut belajar dulu."

Lagi-lagi Aurel memotong ucapan Alan.

"Sarapannya? "

"Udah gue buatin bekal nih." Ucap Aurel sambil memberikan bekal buatannya kepada Alan.

"Eee tunggu." Alan menghentikan Aurel yang hendak beranjak pergi.

"Apalagi Kak, gue mau belajar buat ulangan ini."

Alan merengut, "Lo gak inget sesuatu gitu? "

"Apa?" Aurel mengerutkan keningnya.

"Sesuatu."

"Apaan sih," Aurel sudah mulai kesal pada kakaknya.

"Ckk, coba lo inget-inget" Alan masih bersikeras.

"YA AMPUNN," tiba-tiba Aurel berteriak. Mendengar itu Alan tersenyum senang.

"PR INGGRIS GUE BELOMM SELESAI," senyum Alan hilang seketika.

"Ayo kak, gue mau nyontek temen gue"

"Tapi-"

"Ayo Kakk, gue gak mau ya dihukum gegara belum ngerjain pr," ucap Aurel sembari menarik Alan keluar rumah.

Alan yang ditarik hanya pasrah dan menyambar tasnya untuk mengikuti adiknya.

.

.

Sesampainya di sekolah Aurel langsung turun dari motor.

"Duluan ya kak, " pamit Aurel, tak lupa ia menepuk pelan pipi kakaknya sebelum pergi menuju kelasnya.

Melihat itu, Alan hanya bisa menghela nafas lalu pergi dari parkiran.

*skip pulang sekolah*

Alan berjalan santai masuk ke kelasnya yang sudah mulai sepi. Saat jam matapelajaran terakhir, ia dihukum keluar kelas karena ketahuan tengah tidur. Ia mengambil tasnya dan pergi ke kelas adiknya.

Sesampainya di depan kelas Aurel dilihatnya sang adik sedang mengerjakan sesuatu dengan temanya. Tiba-tiba Aurel menoleh dan mendapati Alan yang sudah berada didepan kelasnya, lalu ia mengisyaratkan kepada kakaknya untuk menunggu sebentar. Melihat itu Alan mengangguk dan menyandarkan punggungnya pada tembok dan mengeluarkan ponsel untuk menghilangkan rasa bosan.

Saat sedang asik bermain ponsel, tiba-tiba ada yang mencolek lengannya. Alan menoleh dan melihat Aurel dengan senyum manisnya.

"Udah? " Tanya Alan sambil memasukkan ponsel ke dalam sakunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak n Adek zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang