Assalamualaikum
Selamat siang guys. Hope you guys sehat selalu yaa
Makasih udah mau mamperin ceritaku
Makasih juga yang masih setia menunggu
Makasih juga yang ngedukung cerita-cerita gaje ku ini yaa
Makasih bangeeettGak nyangka cerita gaje ku ini banyak yang baca muehehe
Seneng banget dong tapinyaDan maaf ya aku baru bisa up sekarang, walopun sebenarnya belum mau up karena belum selesai. But, for you guys, my lovely readers, aku up sekarang.
Makasih banget yaaa
Mohon di tunggu kelanjutan-kelanjutan lainnyaaa
Love you guys🖤🖤🖤
P.S: nih buat yang kemarin sempat baca dikit karena kepencet publis hehehe. Maaf yaa
♧◇♡♤
Seorang pria muda berjalan tenang memasuki kamar yang pintunya terbuka sedikit. Dilihatnya sang pemilik kamar sedang sibuk berkutat dengan buku-bukunya hingga tidak sadar jika seseorang memasuki kamarnya.
"Dek?"panggilnya membuat sang pemilik kamar terperanjat kaget.
"Astaghfirullah!"serunya menoleh cepat. "Abang! Bikin kaget aja, salam gitu.."omelnya memegang bagian dadanya yang berdebar.
Pria itu terkekeh dan dengan santai mengambil duduk diatas ranjang yang berisi beberapa boneka.
"Ngapain, Dek?"
Yang ditanya hanya diam memandang abangnya dengan malas.
"Lagi makan bang, mau?"cibirnya sebelum berbalik kembali menghadap bukunya.
"Yaelah, didepannya buku juga, dibilang makanan."balasnya.
Gadis yang rambutnya sedang diikat itu mendengus jengah.
"Lah, Abang udah tau nanyak. Aneh."cibirnya lagi. "Bang Hendra ngapain sih kesini? Ganggu Nana belajar aja.."
Pria bernama Hendra itu terkekeh mendengar omelan adiknya.
"Salah ya kalo Abang mau nemui adek abang yang paling cantik ini.. Jarang ketemu juga."
"Salah sendiri tinggal di apartemen. Jarang pulang juga."balas Nana melirik Hendra sinis.
"Gitu banget sih adek Abang sekarang, baru gak ketemu 2 minggu, malah Abangnya di musuhin."
Nana hanya bergumam tidak peduli tanpa mengalihkan matanya dari bukunya.
Hendra tersenyum kecil memperhatikan adiknya yang dengan serius mengerjakan soal-soal dibukunya.
"Dek, ini malam minggu loh, kok belajar sih? Gak keluar bareng teman?"tanyanya mendekati Nana dan memperhatikan apa yang dikerjakan olehnya.
"Hm. Nana tau kok ini malam minggu. Makanya agak heran liat Abang datang ke rumah. Biasanya kan, ngapelin pacar terus."jawabnya menengadah menatap wajah Abangnya.
Hendra mendengus geli, ini nih balasan karena jarang dirumah saat malam minggu. Disindir terus.
"Lah, emang salah kalo Abang malam minggu mau pulang?"tanyanya lagi bersandar pada lemari buku Nana.
Nana menggeleng. "Enggak. Abang gak salah kok. Yang salah itu kenapa abang jarang pulang. Tunggu di telpon Bunda baru mau balik. Kalo enggak, bisa sampe berbulan-bulan tuh gak pulang ke rumah."
Hendra menghela napas. "Maaf deh, mulai sekarang abang bakal sering-sering pulang kerumah. Oh, iya, Raka mana?"
Nana mengendik bahu tidak tau. "Dari sore udah ngilang. Emm, maksudnya, dari Nana pulang sekolah gadak liat Bang Raka. Ngapelin pacar mungkin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy And Girl (Oneshots)
Ficção AdolescenteKumpulan Oneshot atau mungkin bisa lebih hehe Enjoy this story..