BUTTERFLY- JeonJungkook

56. i miss u

"yuna.." panggil orang itu dengan suara parau.

"ternyata bener, kamu makin cantik semakin harinya"

gue geleng-geleng nyadarin diri, muka gue udah basah sama airmata.

ngga mungkin.

apa gue kambuh lagi?

"na, ini gue"

gue kelabakan nyari obat disaku celana, tangan gue gemeteran hebat. airmata terus turun dan gue sedikit terisak.

dia--- orang yang sulit gue sebut namanya ngehampirin gue dan megang pundak gue.

kembali gue dongak dan natap dia, dia ngeluarin airmata saat liat gue.

"ini aku, na"

dada gue kembali sesak, gue bahkan gak kuat nopang tubuh, saat gue mau jatuh orang itu langsung narik badan gue ke pelukan dia.

"sayang, ini aku. jungkook"

dan saat itu tangis gue makin keras, gue ngeremat bahu dia kuat-kuat.

tolong siapapun gue gak tau harus gimana, ini gak mungkin, apa gue udah mulai gila sekarang?

jungkook?

gimana bisa?

dia-- dia kembali?

kepala gue semakin berat dan tangisan itu bahkan udah gak bersuara lagi.

"aku kembali, aku masih hidup. aku kangen sama kamu, na"

dia ngelepas pelukannya dan natap gue lagi, dia ngusap pelan pipi gue yang bercucuran airmata, dan saat itu juga airmata dia tumpah makin deras.

"gak mungkin, ini pasti halusinasi lagi, apa gue lagi mimpi sekarang?" kata gue dengan suara serak.

"ngga na. aku bener-bener jungkook, aku disini, kita bisa dipertemukan lagi na"

tangan gue makin gemeteran, lambat-lambat tangan gue naik ngusap pipi dia pelan. isakan itu dateng lagi saat gue tau ini gak mimpi, ini nyata.

wajah dia, wajah yang selalu gue rinduin setiap hari. dia langsung megang tangan gue yang ada di pipinya, dia ngecium tangan gue dan terisak hebat.

"ka--kakak?"

jungkook ngangguk dengan matanya yang sendu natap gue.

"kakak kembali? kakak masih hidup? ini beneran? aku gak lagi mimpi kan?"

jungkook kembali ngangguk dan narik lagi gue ke pelukan dia.

"aku masih hidup, yang kamu liat sebelumnya itu bukan aku. aku masih bertahan na"

gue narik nafas saat dada gue kembali sesak dan sakit rasanya. gue senyum getir dan natap dia lagi.

"kakak masih inget gak? waktu itu aku pernah kasih kakak jepit rambut dan aku bilang kalau nanti kakak kangen sama aku kakak harus balikin jepit rambut itu ke tangan aku, awalnya aku cuma iseng karena aku berpikir kakak gak mungkin lakuin itu, aku tau kakak bukan sosok yang mudah buat dideketin tapi ternyata aku salah, bahkan kakak kembaliin jepit rambut itu dan bilang kalau kakak kangen sama aku, dan untuk pertama kalinya aku bahagia disaat kondisi hati aku juga terluka"

kembali airmata itu tumpah lagi, gue nunduk dan nangis terisak.

"kenapa kakak baru dateng sekarang? kenapa disaat aku udah pengen lupain semua sakit yang aku rasain selama tiga tahun ini, kakak baru kembali"

"apa yang akan kakak rasain disaat kakak denger orang yang kakak sayang itu udah gak ada, disaat semua orang beranggapan kakak bener-bener udah gak ada dan cuma aku yang selalu beranggapan kakak pasti kembali, sampe aku sendiri rela aku dikira gila sama semua orang, karena aku yakin harapan aku gak akan pergi"