clekkk
jungkook ngeliat ke dalem ruangan, yuna udah dipindah ke ruang rawat, tapi sekarang dia belum sadar.
jungkook, ibunya, sama orangtua yuna berdiri ngelilingi bangsal, ngeliat yuna merem dengan alat-alat yang dipasang ditubuh yuna.
tiba-tiba jungkook langsung berlutut didepan orangtua yuna sambil nangis.
"maafin aku mah pah, maafin aku. aku penyebab yuna kaya gini"
semua orang kaget, termasuk mama yuna yang langsung megang pundak jungkook suruh berdiri lagi.
"jungkook, kamu ini apa-apaan, ayo berdiri, jangan gini. mama gak suka"
mama yuna meluk jungkook, nenangin menantunya itu yang masih nangis.
"gak perlu minta maaf, ini bukan salah kamu. ini udah takdir yang harus kalian terima, mama gak akan salahin siapa-siapa disini" kata mama yuna ngusap punggung jungkook.
"a-aku yang buat yuna keguguran, aku yang bunuh anak aku sendiri ma, aku--"
"jungkook, udah jangan salahin terus diri kamu. ini musibah, mama juga yakin kamu gak mungkin bermaksud nyelakain yuna, jadi stop ya jangan nangis ataupun salahin lagi diri kamu, jadiin ini pelajaran buat kalian berdua nantinya"
jungkook makin nangis di pelukan mama nya yuna, sebetulnya mama yuna sedikit marah karena jungkook juga salah, seharusnya jungkook lebih nahan emosi dia, tapi yuna juga salah, jungkook gak akan kaya gini kalau yuna gak emosi duluan.
ya mama yuna maupun ibu jungkook maklumi kejadian ini, pertengkaran memang pasti ada, mereka sama-sama belum dewasa juga pikirannya, apa-apa di selesain pake emosi.
"inget pesen mama, cukup ini yang terakhir. kalau kalian lagi berantem, bicarain baik-baik, kalau masih saling ngotot, lebih baik kamu mengalah, karena perlu kamu tau, kadar emosi perempuan lebih tinggi. kamu ngerti kan?" tanya mama yuna, jungkook ngangguk.
"sekarang kamu harus ikhlasin bayi kamu udah pergi, mungkin kalian belum di ijinin buat jaga seorang anak, kamu gak perlu larut sedihnya, tuhan udah jaga anak kalian disana, tugas kamu sekarang, kamu harus jadi penguat yuna lagi" bijak mama yuna dengan mata berkaca-kaca.
jungkook ngangguk, tangisannya belum berenti, mama yuna ngusap pelan rambut jungkook, mama yuna emang sedih atas kehilangan cucu pertamanya, tapi mama yuna yakin yang lebih sedih itu jungkook sendiri.
ibu jungkook ngebantu jungkook berdiri lagi, sedangkan papa yuna ngebantu nenangin mama yuna yang malah nangis lagi.
"mama... papa..."
semuanya langsung nengok ke arah suara, mereka sama-sama ngedeket dan ngeliat yuna udah bangun.
"iya sayang, ini mama disini" kata mama yuna lembut, ngusap kepala yuna.
"papa juga disini, na" kata papa yuna senyum.
"bayi aku, udah pergi?" tanya yuna dengan suara lemah.
mama yuna natap yuna sendu, berikutnya mama yuna liat yuna langsung nangis.
"ma.. pa.. bayi aku" kata yuna parau.
cepet-cepet mama yuna ngusap bercak airmata di pipi yuna sambil senyum. "kamu jangan dulu banyak bicara ya, istirahat aja"
jungkook daritadi ngebisu.
"bener sayang, kamu istirahat dulu, ibu panggil dokter dulu ya" kata ibu jungkook.
yuna geleng-geleng sambil nangis terisak lagi. yuna duduk pelan-pelan. "jujur sama yuna, bayi aku gapapa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLY- JeonJungkook
Fanfiction"manis, elegan, banyak disukai orang, cantik, lebih cantik dari kupu-kupu. kamu tau itu apa? itu deskripsian kamu" -jeon jungkook-