Hyera's POV
Diriku benar benar berubah semenjak dia menghilang entah kemana. Rasanya, semuanya yang aku lakukan tidak akan lengkap tanpanya. Aku tidak tahu harus bersyukur karena dia menghilang dan ada peluang dia masih hidup atau kecewa karena dia tidak kunjung ditemukan
Musim gugur hampir berakhir. Aku menuliskan keadaanku, perasaanku padanya di buku catatan sambil mendengarkan lagunya yang telah ia buat. Berharap dia bisa melihatnya dan mengatakan "Bogo sipeo" ( aku ingin melihatmu )
Namun, semua itu hanyalah mimpi. Yang indah diawal, namun sedih diakhir karena itu hanyalah mimpi, bukanlah kenyataan.
Saat aku berangkat kerja, Ara memintaku untuk pergi ke Busan. Karena, ada pertukaran psikolog dari rumah sakit Seoul dan Busan. Setelah itu, aku harus melaporkan bagaimana keadaan di Busan
Ara memintaku karena dia tak sanggup melihatku kerja tanpa refreshing. Aku hanya bisa menurutinya
Besoknya, aku bersiap siap ke Busan. Aku belum pernah ke Busan. Maka, aku sedikit bersemangat untuk menjelajahi Busan.
Sekitar jam 9, aku sudah dalam perjalanan kesana. Diperjalanan, aku hanya membaca buku dan menulis catatan sambil mendengarkan lagunya. Sungguh, aku sangat merindukannya
Jam 12 siang, aku tiba di Busan. Lalu, aku mencari apartemen yang lokasinya strategis dengan rumah sakit Busan
Setelah aku menemukannya, aku langsung menyewa apartemen tersebut. Setidaknya, aku bisa rekreasi selama satu bulan ini. Setelah aku membereskan apartemenku, aku pergi ke perpustakaan
Sudah lama aku tidak mengunjungi perpustakaan. Lalu aku melihat ke rak buku cerita horor. Ada satu yang menarik perhatianku.
Namun, buku itu berada di rak yang tertinggi. Akuu berusaha menggapainya tetapi, aku kehilangan keseimbangan.
Aku pikir aku akan jatuh dan terluka. Namun, ada seseorang yang mendorongku.
DUK!
Buku itu persis menghantam kepalanya. Aku tersentak kaget dan refleks mengelus bagian samping kepalanya. Saat di memalingkan wajahnya, mataku membulat seketika. Namjoon ? Apakah itu Namjoon ?
"Nee, gwaenchanhayo" jawabnya
Suaranya sangat mirip dengan yang aku dengarkan di lagu. Tapi, kenapa dia melihatku seolah ini baru pertama kalinya dia bertemu denganku ?
Untuk memastikan, aku menanyakan namanya
"RM imnida" itulah yang dia katakan
Rm ? Nama yang asing bagiku. Nama itu sudah jelas buatan
Rap Monster. Seketika, aku mengingat Namjoon yang berbakat dalam ngerap
Senyumku terukir secara tak sadar. Seperti sebelumnya, mukanya kembali datar. Emang, susah banget lepasin mukanya itu.
Kami membaca buku bersama. Awalnya, keadaannya agak canggung. Mau gimana lagi, orang mukanya datar terus. Tapi, kami mulai mengobrol sambil membahas seputar buku.
Saat hari mulai sore, aku selesai membaca buku. Dia menawarkanku untuk pulang bersama karena apartemen kami sama dan dilantai yang sama.
Aku ingin sekali lebih dekat dengannya. Namun, tujuanku kesini bukan untuk bermain main. Aku harus ke rumah sakit segera
Aku harus mengikhlaskan dia pergi sendiri .
______________________________________
Besoknya, jam 1 siang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Simple Husband | Kim Namjoon
Fanfiction[COMPLETED] - [SUDAH DIREVISI] Setelah kepergian ayahnya, Hyera terpaksa menikah dengan anak sahabat ayahnya. Hubungan mereka agak canggung karena dia itu orangnya agak dingin. Setiap ngomong ke dia, dia selalu pasang muka datar. Ga pernah lepasin m...