Does

41 8 1
                                    

This is not an update, i'm so sorry..
But i promise i will be back this week with chapter 9.
Thanks for your understanding:((
All the love. S
Tinggalkan jejak oke? <3

———

Do = mereka
Does = dia, itu

Mereka adalah kata ganti dari sekelompok orang yang berkumpul.
Dia adalah kata ganti dari seseorang yang sedang dibicarakan.

Itu adalah suatu benda, hewan, atau hal-hal yang tidak hidup.

Author

Kata Mereka dan Dia sengaja ditulis terpisah dengan kata Itu. Karena ada suatu perbedaan yang sangat terlihat antara dua dengan yang satu itu.

Mereka dan Dia menunjukkan manusia yang banyak atau hanya satu manusia. Namun dua hal itu tetap mengarah ke mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Sedangkan kata Itu, lebih sering digunakan untuk kata ganti benda ataupun keadaan. Namun yang paling menonjol adalah penggunaan kata Itu untuk kata ganti keadaan atau situasi.

Segelintir orang di dunia ini memakai itu untuk menjadi kiasan agar tidak terlalu nampak apa yang ada di balik kata Itu tadi.

Bisa jadi rumusnya begini;
Itu = keadaan = keputusan

Di balik kata Itu tadi tersimpan banyak makna keadaan yang hanya diketahui oleh si pembicara dan Tuhannya. Makna yang kalau terus-menerus digali bisa menemukan beribu-ribu kata penjelasan, hanya ada satu dari sepuluh ribu orang yang dapat menggali itu.

Sesederhana dia yang selalu bilang, "goodnight."
Sesederhana dia yang selalu bilang, "jangan lupa berdoa."
Sesederhana dia yang selalu bilang, "God loves you."

Karena ada kalimat, "semoga malam ini bisa menjadi malam yang baik buat pengantar aktivitas lo satu minggu ke depan, karena gue cuma bisa chat lo di hari minggu." Di balik ucapan pertama.

Karena ada kalimat, "doa gue butuh topangan dari lo supaya kita berdua bisa sama-sama." Di balik ucapan kedua.

Karena ada kalimat, "Tuhan ciptain gue juga buat cinta sama lo." Di balik ucapan ketiga.

Semua itu keputusan; mau dijelaskan, atau memakai kiasan.

Namun berbeda dengan diam.
Diam hanya memiliki satu makna yang menjadi inti dari segalanya.

Biasanya seseorang diam untuk berpikir keputusan apa yang akan dia ambil, karena bersangkutan dengan perjalanan hidupnya.

Satu makna itu adalah keputusan.

Keputusan untuk pergi atau tetap tinggal?

Kebanyakan sih manusia pusing memikirkan pertanyaan yang mengaitkan dua hal yang sungguh bertolak belakang.

Pergi atau tinggal?

Hanya ada satu jalan keluarnya, pergi, namun akan tetap tinggal.

Like i will leave them with happiness. No sad, no cry, no goodbye, only see you again.

Jangan terlalu terpaku dengan dua pilihan tersebut hingga menjadi sulit untuk memutuskan pilihan terbaik yang sudah disediakan.

It's all about decision.

Mau senang atau sedih?
Mau diam atau bersuara?
Mau disini atau disana?
Mau terima atau tolak?

Semuanya keputusan, dia atau mereka yang membuatnya, atau bahkan itu yang membuatnya.

Ketika kita tidak mampu untuk membuat keputusan tersebut dan dia serta mereka pun tidak bisa. Keadaanlah yang mengambil alih keputusan itu.

Biasanya orang bilang, biar waktu yang menentukan.

Bukan waktu, bukan keadaan, tapi rencana Tuhan.

Tuhan yang membuat keputusannya, keadaan yang memberi tahu, waktu yang melaksanakan.

Gennezalet

Gue gak punya pilihan selain berhenti mengharapkan sesuatu yang ternyata gak tertulis buat gue. Keputusan gue gak lain gak bukan adalah berhenti membiarkan benih itu tetap tumbuh.

Apapun caranya, jangan biarkan sesuatu yang tidak seharusnya ada menjadi ada. Memaksakan kehendak juga gak ada artinya buat hari depan, hanya akan memberatkan beban hati yang semakin lama semakin banyak.

Seseorang yang tepat akan datang di waktu yang tepat. Jangan terlalu sering protes tentang dia agar datangnya lebih cepat. Terlalu cepat juga gak menjamin akan bahagia begitu saja.

Kalo rencana gue buat Abel sama Jastin yang ada di dalam novel ini udah tertulis sampai akhir. Gue yang tau, bukan kedua tokoh itu.

Tapi kalo rencana Tuhan buat penulisnya, gue gak tau judul apa yang akan Ia berikan buat hari esok. Atau mungkin Dia menggunakan judul untuk persatu minggu.

Intinya; novel hidup gue dengan novel hidup Abella Milozee beda.

Abel punya pilihan untuk menghadapi kesehariannya, pergi atau tetap tinggal?

Tapi kalo gue, gak ada satu ruang pun yang tersisa untuk mengizinkan gue tinggal walaupun hanya sebentar saja.

We're friends. You're special with how you made a way for me.

And i feel i'm special with how i followed your way that made only for me.

Thanks for an amazing times we had.
Maybe it was amazing just for me not you.

And i am leaving you now with heart full of happiness. No sad, no cry, no goodbye. Only see you again. -all the love Syalomitha

695 words
12:25 am
Indonesia, South Tangerang.

Bye.

TESTIMONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang