Gift and Given.
Do you believe I'll never be too far?
If you're lost, just look for me
And you will find me in the places that you've never been
For the reasons you don't understand———
HendriGue pernah bilang kan kalo gue suka banget sama Liana kalo dia lagi bener-bener ada buat gue. Disaat matanya fokus liat mata gue yang juga lagi fokus lakuin suatu hal yang sama dengan dia. Gue bisa merasakan sesuatu dari dirinya yang seakan memberontak untuk lepas dari suatu genggaman.
Bisa gue katakan itu genggaman seseorang yang cukup membekas dalam kehidupannya. Ardo
Sesuai ceritanya Abel, Liana gak pernah ketemu langsung sama Ardo. Jadi gimana bisa Liana se-gak bisa move on sama orang yang bahkan gak pernah dia temui?
Dan bisa-bisanya Ardo putusin Liana sebelum dia ketemu sama Liana? Gila! How dare you dude?!Tapi dari pada itu, gue lebih penasaran dengan keberadaannya Ardo. Apa gak pernah terlintas di otak Liana, apa Ardo beneran ada di bumi ini atau enggak? Maksud gue, dia beneran manusia yang bisa bikin Liana sampe sejatuh ini kan?
Gue cuma berharap lu, Ardo, masa lalunya Liana. Jangan pernah kembali dengan berusaha mengambil Liana kembali. Karena pada nyatanya, she's not belong to you. She's mine.
Akhir-akhir ini adalah saat-saat paling bahagia setelah gue melewati semua hari yang penuh dengan penolakan Liana. Hari-hari yang akhirnya bisa gue lewatin bareng sama Liana.
Tuhan mengizinkan gue buat ngerasain itu di satu bulan terakhir ini. Disaat gue dikit lagi menjadi salah satu senior di kampus gue, yang berarti gue udah tambah tua. Sebenarnya gue lagi dalam pergumulan yang cukup berarti. Maksud gue, gue gak mau ditunjuk jadi salah satu panitia ospek karena gue punya satu misi yang cukup penting.
Ada satu dede gemes yang baru lulus dari sekolah menengah yang gak bisa gue biarin gitu aja. Setidaknya di awal dia masuk kampus ini, gue bisa jadi private guide-nya buat keliling kampus. Biar gak ada satu pun tangan-tangan genit yang berusaha menyentuhnya.
Liana Natasha Martin, masuk kampus yang sama dengan gue walaupun fakultas gue sama dia beda.
Jangan tanya seberapa senengnya gue waktu dia kasih tau kabar yang teramat baik itu. Mungkin kalo gak lagi di depan bundanya Liana, gue udah peluk dia abis-abisan.Yang artinya juga adalah gue bisa menjalankan hari-hari dengan sangat amat menyenangkan. Bisa gue pastikan kalo gue akan menjadi Hendri yang 10 kali lebih rajin dari biasanya.
Kayak misalnya; mungkin gue bakal bangun lebih pagi buat jemput Liana selama masa ospek berlangsung atau mungkin berlanjut sampe dia lulus kuliah? Ya biar gak ada yang macem-macem sama dia.
Atau mungkin gue juga harus temenin dia kemana-mana? Dari pada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi kan?
Gue yakin kalo Liana denger ocehan hati gue ini, gue pastikan dia lebih memilih buat dengerin ocehan Bejo dan Mirna -sepasang burung beo yang ada di sekolah.
Tapi bodoamat, dari pada gue sama Liana gak sejahtera menjalani hidup ini. Gue tau dia gak bakal suka dideketin sama cowok-cowok yang kerennya jauh di bawah gue.
"Pas lu ospek kasih tau gue kalo ada yang macem-macem!" Kalimat ini yang gue bilang sama dia waktu dia kasih tau gue kalo dia mau masuk kampus gue.
"Lebay!" Inilah reaskinya dia, sambil ketawa, padahal gak lucu.
"Gak bakal ada yang berani macem-macem sama gue, tenang aja," lanjutnya lagi dengan kepedean yang amat sangat tinggi.

KAMU SEDANG MEMBACA
TESTIMONY
RomansaSemua hal yang bernama test, akan berakhir dengan hal yang bernama testimony. Percaya atau tidak, namun itulah yang terjadi. Apa yang akan terjadi jika Jastin terus menerus menjadi seorang pengecut dan Abel yang terus menjadi seseorang yang setia m...