Chapter for

25 2 0
                                    

"kau memang tak tau diri tuan , kami sudah berbaik hati akan membantumu namun apa yang kami dapatkan .
Hanyalah penghianatanmu , kau tau aku tak suka dengan adanya penghianat kecil sepertimu tuan . Maka dari itu mari kita selesaikan urusan penghianat kecil" ucapku dengan nada sinis.

Kulihat anak buah gorgeous berlari mendekat dengan membawa sebilah pisau.

***
ku majukan langkahku kearah anak buah sialan itu ,berbagai serangan telah ku tangkis .

Setelah aku merasa bahwa aku telah membuang waktu langsung saja ku naiki kursi yg ada di pojok lalu melompat dengan gerakan memutar yang tepat mengenai kepala anak buah sialan tadi.

Sisanya langsung kupukul daerah vital dengan membabi buta.

Setelah semua anak buah sialan itu terkapar, aku hanya bisa tersenyum miring.

"lihatlah pak tua , anak buah kesayangan mu telah tiada semua" ucapku dengan nada mengejek.

Dia terlihat geram ,lalu berlari mendekati ku dengan katana di tangannya.

Seketika aku menghindar namun tak ayal aku terkena beberapa sabetan di kedua lenganku , membuatku meringis kesakitan.

"lihatlah gadis bodoh ,kau terlalu mudah untuk ku kalahkan!" ucapnya bangga.

Aku yang melihat hanya mendecih, lalu paksakan tubihku untuk bangun.

Kuambil belati yang ada didekatku lalu kuterjang si brengsek itu, perkelahian terjadi dengan sengit.

Dua kubu yang tak mau kalah, sabetan benda tajam ada dimana-mana.

Hingga saat aku lengah si brengsek itu memanfaatkan kesempatan untuk menusukku.

"ahhhh"teriakku.

Kulihat dia tersenyum menang.
sial, umpatku dalam hati.
Kucoba gerakan lengan kananku , namun nihil yang keluar hanyalah ringisan kesakitan.

Kudongakkan kepala memandang si brengsek yang sedang bejalan mendekat lalu , menembak paha kiriku.

"DOR"

"ahhhhh" teriakku lagi.
Dia yang mendengar teriakkan ku hanya tertawa keras lalu

"bagaimana gadis bodoh , apa kau akan menyerah?" tanyanya dengan nada angkuh.

"tidak akan bastrad!" teriakku.

"selamat membusuk disini gadis bodoh ,dengan para anak buah bodohku" ucapnya lalu bejalan hendak meninggalkanku.

Aku yang ingat bahwa ada belati didekatku , saat dia melewatiku langsung saja kutancapkan pada betisnya.

Seketika dia jatuh terduduk , dengan ringisan terdengar.
"kauuuu!"teriaknya.

Sembari melihat dia yang kesakitan kucoba untuk mencabut katana yang ada di pundakku.

"ahhhh"ringisku , saat benda tajam itu berhasil kucabut.

Kucoba berdiri dengan handgum di tangan kiriku, kuarahkan tepat di pahanya.
"DOR"

"ahhh, sialan kau!" teriaknya menahan sakit.

"bagaimana rasanya hem" ucapku.

"kauuuu"teriaknya.

"DOR"

"akhhhhh"

"ini untuk yang terakhir kali kau melihat bagaimana indahnya dunia ini"

"DOR"
Peluru melesat tepat di kepala brengsek itu.

Kucium ujung handgum itu, lalu berjalan tertatih kearah mobil.

Kulajukan menuju markas melalui jalur rahasia.

Broken GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang