Hani mulai berusaha mencari informasi tentang perempuan yang dulu pernah dekat dengan Galih. Mulai dari bertanya pada teman-teman dekat Galih pada masa sekolah dulu Hani bisa mendapatkan informasi tentang perempuan yang bernama Zilya itu.
Pada hari Senin pagi Hani tak sengaja bertemu dengan salah satu teman perempuan Galih pada masa SMA dulu ia Tias, mereka berbincang-bincang mulai dari menanyakan kabar masing-masing, sambil berbincang Hani tiba-tiba saja menanyakan soal Zilya kepada Tias. Ternyata Zilya juga teman baik Tias dulu, Tias hanya memberikan nomor telfon perempuan yang bernama Zilya itu.
Di rumah, Hani mengambil telepon genggamnya dan mulai mengetik nomor telfon dengan jari-jarinya.
Hani mengetik pesan yang akan dikirim untuk Zilya, melalui telefon genggamnya.
'Hai kak Zilya, aku Hani adik dari teman kakak, Galih, Apa kakak bisa bantu aku? Hani akan sangat berterima kasih jika kakak ingin membantu aku. Maaf kalau Hani ganggu kak'.
Pesan yang ditulis melalui telefon genggam sudah tersampaikan pada Zilya dari Hani. Hani sedikit senang telah berhasil mendapatkan nomor telfon perempuan yang bernama Zilya itu, walau lewat telfon genggam Hani berfikir mungkin dari situlah titik-titik awal merubah Galih menjadi seperti dulu.
Hai semua, maaf baru upload dan dikin bgt ini. Ira nya sibuk ni gk ada waktu karena harus ngedit,belajar, dan msh banyak lagi.
Tapi aku gk lupa kok sama kisahnya si Galih yang makin kesini makin gk aneh lagi dimata kalian.Jangan lupa vote kasih Bintang yang dipojok yaaa jangan pelit kawan-kawan Ira sangat butuh kan itu dari kalian.
Salam dari Ira. Terima kasih semuanya ILYSM.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALIH || semangat.
RandomG A L I H 'hidup itu se-sederhana itu' secara gak langsung, ucapan itu munafik dan bohong adanya.