4. Jung Jaehyun

7 1 1
                                    

"Jaehyun tolong bibi mu pingsan"suara paman dari telefon. Hingga aku berlari ke luar kampus, saat ini aku menuju rumah paman yang tak jauh dari kampus. Sesampainya aku langsung masuk ke rumah paman dan kondisi bibi sangat lemah seperti tak berdaya.
"Jaehyun...akhirnya kamu datang"ucap paman sambil menopang kepala bibi yang sudah setengah sadar.
"Paman! Kenapa bibi jadi seperti ini?!"ucap ku dengan nada sedikit naik.
"Bibi mu tiba tiba saja pingsan.."jawab paman.
"Paman...bantu....aku mengangkat bibi ke mobil"sahut ku.

Bibi pun digendong paman ku menuju mobil, sedangkan diriku masih berdiam diri dan sedikit merenungi masa lalu ku yang suram. Sesampai nya di rumah sakit, bibi langsung di bawa ke ruang UGD, aku dan paman duduk sembari menunggu dokter keluar dari ruangan UGD. Beberapa menit sesudah, dokter pun jeluar dari ruangan.
"Dokter bagaimana keadaan istri saya?"tanya paman ku khawatir.
"Kondisi istri anda...cukup kritis, namun sebentar lagi akan membaik" ulas dokter.

Setelah mengatakan hal itu, dokter pun berjalan meninggalkan kan ku dan paman. Saat ini aku hanya bisa diam sekali lagi aku menjadi seseorang yang tak berguna, sewaktu aku anak anak, diri ku ditinggalkan begitu saja oleh ayah dan ibu ku. Tepatnya aku di tinggalkan di rumah nenek, hinggak sampai nenek menderita sakit orangtua ku tak ada yang datang sama sekali. Diri ku yang masih kecil seperti hanya beban untuk nenek dan kakek.

Aku pulang dari rumah sakit setelah mengantarkan bibi. Saat ini pikiran ku sedang kelabu, hingga laptop ku yang menyala dan memperlihatkan display utama game pubg diangguri oleh ku. Saat ini rasanya hampa, hingga ada pesan yang menyadarkan lamunan ku...

Riyuan:master....
Zhen xiao:?
Riyuan:kau berada di beijing?
Zhen xiao:iya...memangnya ada apa?
Riyuan:owh...tidak apa aku hanya menanyakan.
Zhen xiao:kau berada di universitas qing?
Riyuan:wah? Bagaimana kau bisa tau.
Zhen xiao:aku hanya menebak.
Riyuan:bagaimana kalau kita bermain! siapa yang lebih banyak membunuh musuh, dia yang akan mempunyai permintaan kepada yang kalah.
Zhen xiao:hmh...siapa takut😋.
Riyuan:oke...😋.
Mungkin senyum kecil ini sudah terbentuk sejak pertengahan chat ini.

Permainan ini cukup membuat ku senang, bermain dengannya cukup santai setidaknya membuat hilang rasa gundah ini. Selama kami bermain cukup menyenangkan hingga...ditengah permainan dia men-chat.
Riyuan:siap siap saja kalah😌.
Zhen xiao:jangan terlalu bersemangat😃.
Ada ada saja memang riyuan ini, semangatnya seperti virus walaupun dia akan kalah. Dugaan ku...benar😂 dia akan kalah.

Riyuan:master memang master...sudah sudah takdir ku kalah.
Zhen xiao:jadi boleh kah...aku membuat permintaan.
Riyuan:silahkan...
Zhen xiao:aku hanya membuat permintaan jika aku mau, bagaimana?
Riyuan:eum...bagaimana yah, oke lah....boleh, eh...aku off dahulu. Ada tugas yang harus ku selesaikan.
Zhen xiao:teruskan tugas mu, semangat^_^.

Kamis pagi aku pergi jogging ke lapangan, masuk ke lapangan awalnya hanya biasa saja tetapi saat ku palingkan arah ke kanan anak perempuan itu sedang berlari dan hampir menuju ke arah ku. Dan saat ia memfokuskan pandangan nya, badannya malah berbalik arah dan lari dari lawan arah. Setelah ini akan ku pastikan dia adalah riyuan, tetapi kemeja ku kan ada bersamanya? Hm...menarik:) . Setelah itu aku melanjutkan aktivitas jogging ku seperti biasa.

Setelah jogging aku pergi ke rumah sakit menjenguk bibi, dan sesampainya di ruang bibi dirawat. Aku hanya melihat bibi sedang disuapi sarapan oleh paman, hanya dengan hal kecil seperti itu saja kadang bisa membuatku bahagia. Karena aku tidak mau menggangu mereka segera aku berikan parcel buah yang sudah ku pegang sejak tadi.
"Bibi..."sahut ku.
"Xiao zhen"jawab bibi ku.
"Jae kau sudah sarapan?"tanya paman ku.
"Sudah, jangan pikir kan aku"jawab ku dengan senyuman
"Hais...tidak, tidak kau harus sarapan nanti bagaimana dengan sekolah mu!"omel bibi.
"Hahaha... tidak apa bi, yang terpenting kau segera lekas sembuh"ucap ku.

Sayang nya percakapan ini harus berakhir dan diakhiri oleh telefon yang tiba tiba saja berbunyi...lalu ku terimalah telefon itu.
"Xiao zhen datang ke kampus, kau dipanggil oleh dosen". Ucap lai
"Hm...aku segera kesana"jawab ku, lalu memutuskan telefon.

"Eum...bibi, paman saya harus izin pergi ke sekolah. Ada urusan yang harus saya kerjakan"minta ku pada bibi dan paman.
"Iyah...silahkan, kau harus semangat dan rajin" ucap bibi ku.
Ngomong-ngomong lai adalah teman sekamar ku di asrama, dan pastinya dia sering ku tinggalkan sendirian. Sesampai nya di kampus, aku pergi menemui dosen yang lai maksud dan ia berbicara...
"Xiao zhen, besok akan ada diadakan rapat untuk acara game 5vs5. Apakah kau ingin memimpin?"tanya dosen pada ku
"Euh...apakah tidak ada kanidat yang lain"tanya ku pada dosen.
"Come on xiao zhen, kau harapan ku satu satu nya"mohon dosen pada ku.
"Euh...hahah, oke oke saya akan terima tawarannya"sahut ku.

Disiang hari aku kembali ke asrama, dan mengerjakan tugas kuliah ku. Sambil menyusun skripsi ku. Selesai mengerjakan tugas, aku online digame kebetulan sekali  riyuan online juga. Saat ini pikiran ku dipenuhi pertanyaan, apakah aku harus menyapanya? Bagaimana kabarnya hari ini? Apakah aku bertanya, dia adalah perempuan yang ku temui tadi di lapangan? Tapi akhirnya sebuah pesan masuk memudar kan lamunan ku.
Riyuan:eum...master sepertinya minggu minggu ini aku akan sibuk.
Zhen xiao:aku tahu.
Riyuan:bagaimana kau bisa tahu.
Zhen xiao:kita diarah yang sama.
Riyuan:hah?

2 malam setelah acara liga itu, lai melihat ku bermain bersama riyuan. Awalnya dia sekilas melihat tapi dia malah ikut bermain dan menyapa riyuan digame.
(Kilas balik)
Lai:hai '_'
Riyuan:??
Lai:aku lai temannya zhen xiao.
Riyuan:hahah...senang bertemu dengan mu.
Lai:wah...bisa yah, kamu menjadi teman perempuan zhen xiao.
Riyuan:hahah...itu tidak ada yang special, hem...kau tinggal di asrama?
Lai:hahaha iyah..., kau juga mahasiswa bukan?
Riyuan:aku dari ilmu komputer.
Lai:wah...kebetulan yang sama, tapi bagaimana bisa? Mayoritas semua anak laki laki.
Riyuan:mungkin itu yang membuat ku special😅.
Lai:bagaimana aku menantang kau dengan siapa yang membunuh lebih banyak.
Riyuan:ok, aku terima tantangan mu.

Sekilas seperti itu, dan dari situ keyakinan ku terhadap riyuan dan permepuan yang jogging adalah orang yang sama, lalu aku pun melanjutkan chat ku dengan riyuan.

Riyuan:hah?
Zhen xiao:kau juga berada di ilmu komputer kan?
Riyuan:iya...
Zhen xiao:aku berada disitu juga.
Riyuan:wah..., eum master kau ingat tidak? Pertandingan kemarin.
Zhen xiao:yang sewaktu lai ikut kita bermain?
Riyuan:iya yang itu, dan tadi pagi aku menerima telefon dari pengelola game pubg bahwa ia ingin meminta hak cipta atas data pertarungan kemarin bersama lai, menurut mu bagaimana?
Zhen xiao:ini agak sedikit rumit...
Riyuan:?
Zhen xiao:mari kita bertemu? Kau ada waktu kapan.
Riyuan:besok setelah refisi laporan ku, jam 10.00 pagi, bagaimana?
Zhen xiao:aku akan menunggu mu dijembatan sepeda depan kampus, ini nomor ku 82+×××××××××××.
Riyuan:oke....aku off dahulu, bye...

Hohoho ha semua :> kembali berjumpa, bagaimana ep kali ini ada perkembangan kah? Kalau masih polos dan bosan beri saran dan ide, tapi author mohon maaf bila ada nama dan kata kata yang kurang menyenangkan, dan latar belakang yang sama. Karena ini cerita adaptasi jug dan bercampur ide author, jadi mohon maaf😅😓. Kalau begitu sampai jumpa di ep lanjutnya...jangan bosen yah, jangan lupa juga kasih vote....




Me And SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang