Astaga hari keberuntungan apa lagi ini, besok mungkin akan mengubah hidup ku. Aku pun bangun dari duduk dan melihat lemari pakain, melihat diri ku yang sedang mengacak ngacak lemari yien, shi si, dan qing qing menghampiri ku.
"Riyu sedang apa kau?"tanya nya heran
Lalu aku berdiri dan menatap mereka dan aku bilang pada mereka.
"Ayo kita pergi mencari baju!"sahut ku
"Bukannya kau bilang, baju mu itu masih bagus"ledek qing qing
"Haiss...baju ku sudah berserabut, dan besok aku ada wanwancara"ucap kuKami pun masuk ke tokoh baju, tetapi baju disini cocok untuk anak muda seperti kami. Dan malah sahabat ku ini memilih baju yang tidak tidak, yah...seperti ini.
Memang sih...itu bagus, tetapi sepertinya itu terlalu ingin pergi ke pesta saja. Ada ada saja memang ini teman ku, siapa yang beli baju mereka yang heboh sendiri.
"Riyu...cobalah yang ini"ucap qing qing sambil menunjukkan dress warna biru yang dipegangnya.
"Riyu kau harus coba yang ini!"ucap shi si sambil menunjukkan dress warna merah yang ia pegang.
"Riyu...cobalah kau cocok menggunakan dress warna merah yang dipegang shi si"bela yien.
"Hey...hey...sudah sudah, jangan ribut pilih kan aku baju dengan model wanita tidak bersalah(yang bagian keranya tidak terbuka lebar)"ucap ku kepada ke tiga temanku.Dengan sedikit kesal mereka bubar dan mencari pakain yang lain, hahaha biarkan saja daripada aku harus memakai baju seperti itu. Dan akhirnya yien menemukan pakain yanh sederhana dan simple untuk ku.
(Ilustrasi saja gengs😃)
"Ini untukmu...wanita tidak bersalah" ucap yien pada ku.
"Terima kasih banyak..."jawab ku dengan senyuman.
Selesai berbelanja kami pulang ke asrama, dan istirahat. Esok pagi nya aku bersiap pergi ke kampus dan menggunakan baju yang kemarin aku beli, tentu saja saat di kelas aku agak menjadi pusat perhatian. Karena mungkin mereka beranggapan untuk mengumpulkan laporan saja aku harus memakai baju serapih itu, dari mereka yang ku dengar hanya. "Wah itu riyu bukan? Cantik sekali", "tiba tiba saja pagi ini bidadari kampus memakai baju serapih itu", "aku fikir kalau cantik memang memakai baju apa saja cocok". Yah...hanya sekilas itulah yang aku dengar dari mereka, padahal sebenarnya aku tak ingin menjadi sorotan.Setelah menyelesaikan kelas dan mengumpulkan laporan, aku berjalan keluar kampus dan melangkah menuju jembatan sepeda. Perasaan gugup bercampur senang itulah yang ku rasa sekarang, saat ini aku berdiri membelakangi pembatas besi, dan layar hp ku mem po up sebuah pesan, yang ternyata itu dari master zhen xiao.
Zhen xiao:sepertinya refisi mu sudah selesai?
Riyuan:hahaha sudah dari tadi kok, ngomong ngomong kau dimana?
Zhen xiao:tebak saja...Kembali aku memandang sekitar, dan ketika arah mata ku memandang ke depan. Ku lihat seseorang memakai kemeja putih dan topi bassball hitam. Apakah dia master? Dan orang itu sedikit memalingkan wajahnya, dan ternyata dia adalah master di sekolah ku, xiao zhen? Ada apa dia, menunggu seseornag sepertinya. Kesempatan ku untuk mengembalikan kemeja yang dipinjamkan pada ku. Aku pun berjalan menghampirinya.
"Hai...master, ini kemeja mu yang kau pinjamkan...terima kasih telah meminjamkan pada ku"ucap ku sembari menyodorkan kemeja pada nya.
"Refisi laporan mu sudah selesai kan?"tanya nya(Hah?tunggu...tunggu, dia zhen xiao. Tidak mungkin?!) Batin ku.
"K..k...kau zhen xiao".ucap ku terbata bata.
"Iya itu aku..."jawab nya santai sembari senyum.(Bagaiman bisa zhen xiao menjadi xiao zhen, rasanya mustahil kalau zhen xiao adlaah xiao zhen) batin ku.
"Kau sudah makan?"tanya nya, yang membuat ku sadar dari banyak pertanyaan di otak ku.
"Belum"jawab ku singkat.
"Kita isi perut dahulu, sebelum membahas tentang masalah video game itu".ucap nyaAku masih tidak percaya, orang yang sekarang duduk dihadapan ku ini adalah zhen xiao. Kami sedang menunggu makanan pesanan kami yaitu century egg congee (nama bubur di china) atau bisa disebut juga bubur ayam. Saat sedang makan aku hanya bisa diam dan tak banyak berkutik. Hingga akhirnya dia berbicara....
"Ada yang ingin kau makan lagi?"tanya nya
"Ah....tidak tidak ini sudah cukup."jawab ku dengan senyum tipis
"Eum...master, sepertinya wajah kau khas korea yah?" Tanya ku asal
"Hm...aku memang memiliki wajah yang dominan korea, karena aku memang terlahir disana."jelas nya pada ku
"Sedangkan kau?"tanya nya
"Yah...sederhana saja, kita sama..."jawab kuSelesai mengisi perut. Kami berjalan santai entah tujuan igin kemana... tiba tiba saat di tengah perjalanan, telefon dari handphone master berdering. Dan ia pun menerima telefon itu.
"Zhen! Kau berada dimana?"ucap teman master dari telefon.
"Sedang berjalan..."jawabnya master santai.
"Kau tidak datang dalam pertandingan estafet akhir kita?"ucap kembali teman master.
"Datang..."jawab master kembali.
"Hei...tapi kau sedang jalan dengan siapa?"tanyanya kembali
"Teman dekat"jawab master singkat.
Entah setelah master menjawab seperti itu, aku sedikit tersedak....
"Hei! Bawa dia ke sini"ucap temannya
"Hmm...aku tanya kan dulu padanya"jawan master lalu ia bertanya pada ku."Kau ingin melihat pertandingan lari estafet senior?"tanya nya padaku.
Aku hanya menganggukkan kepala ku.
"Ok...dia akan kesana"jawab kembali master pada teman nya ditelefon.Tiba tiba ada sebuah ide jahil yang muncul dipikiran ku.
"Master!...aku punya tantangan, bagaimana kalau kita lari sini hingga lapangan estafet. Siapa yang cepat dia yang mentraktir es krim😂" sahut ku
"Hmmm..oke"jawab master.
Kami pun memulai dengan start duduk, lalu aku pun memulai aba aba.
"Bersiap......satu.......dua....t...ti...tiga!"seru ku.Kami berlari secepat mungkin, berusaha...itulah yang ku lakukan sekarang. Walau letih, berlari bersamanya jadi...menambah semangat baru. Hingga sampai perbatasan lapangan, aku berhenti dan memegang lutut ku...rasanya sudah tidak kuat lagi berjalan, hingga aku tak menyangka dia menggendong ku sampai dibawa ke kursi panjang yang berada di samping kanan nya.
"Luruskan kaki mu!" Perintahnya.
Aku pun meluruskan kaki ku, hingga dia memegang pergelangan kaki ku....
"Ini akan terasa sedikit sakit, tetapi kau tahan ya"ucap nya meyakinkan ku.
Lalu dengan cepat tangan nya menarik pergelangan kaki ku, sungguh rasanya sakit tetapi saat ku gerakan kembali kaki ku, lumayan tidak terlalu sakit.
"Sudah tidak sakit lagi kan?😊"ucap nya sambil mengembangkan senyum
"S..s..sudah tidak kok" jawab ku gugup
Dia pun berdiri dari duduknya setelah menarik pergelangan kaki ku, hingga dia membungkuk dan tanganya menyentuh bangku hingga wajah kami berdekatan. Dan anehnya dia tersenyum.
"Eum...a..ada apa kau tersenyum?"tanya ku sambil memalingkan muka.
"Coba lihat ke arah ku sebentar.."sahutnya dengan nada lembut.
Mencoba menatap, dan jari nya memegang dahi ku.... dia hanya bilang "cantik...." setelah itu ia pergi menemui temannya, aku hanya seperti menjadi batu es disini.Hai manteman :> kembali lagi, oke apakah ada yang mulai bosyen...yah yah saya sendiri juga bosen hehehe😂, tapi untuk sementara penulis mau hiatus dahulu. Tapi jangan lupa ikut perkembangannya juga cerita ini. Nanti oenulis akan kembali kok:))) du du semuanya... oh, ya selama cerita ini hiatus penulis bakal ada rencana bikin cerita lagi, tapi...nggak tahu kapan? Tunggu aja deh, yah....wkwkwkkw see you readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Senior
Romancetentang dua orang maniak game dalam satu sekolah. dalam sekolah itu ada satu murid terkenal akan tampan dan kecerdasannya, pastinya murid itu sangat sangat disukai oleh satu sekolah itu. sementara ada satu murid disekolah yang diam diam suka, dan di...