mentang mentang gue dingin lo
kira gue gak bisa sakit, gue juga manusia normal kali bisa sakit
kayak lo lo pada.🌾🌾🌾
SAAT ini kanya dan teman temannya sudah ada di depan gerbang sekolah. Mereka berencana ingin ke rumah fathan untuk menjenguk nya.
"kayaknya rumah fathan bakalan jauh deh dari sini" ucap alghi.
"yaudah kita naik taxi online aja" ujar misha.
"yaudah yang ada aplikasi nya siapa?" tanya alghi.
"aku ada" ujar gibran.
"yaudah mana sini handphone lo" pinta alghi.
"ini" ucap gibran lalu memberikan ponselnya kepada alghi.
Alghi meraih ponsel gibran lalu memesan taksi online di ponsel gibran.
"nih udah gue pesen kayaknya sebentar lagi taksinya dateng" ujar alghi lalu memberikan ponsel milik gibran.
——————————
Taksi yang di pesan oleh alghi pun datang setelag 10 menit mereka menunggu.
"mas arga ya" tanya supir taksi itu.
"arga? Naufal mas bukan arga" ujar alghi.
'aduh mampus gue' batin gibran.
"maaf mas itu nama ayah saya arga" ucap gibran.
"oh yaudah mas ayo kita berangkat" ujar supir taksi itu.
Mereka pun menuju kerumah fathan yang lumayan jauh dari sekolah.
"kanya" panggil misha kepada kanya.
"kanya" panggil misha dengan suara agak keras.
"i-iya kenapa" kaget kanya.
"lo kenapa sih diem aja" ucap misha.
"gak papa kok" seru kanya.
"oh" kata misha.
Mereka pun sampai di rumah fathan.
"ayo turun" ajak alghi. Mereka pun turun dari mobil itu dan masuk kedalam rumah fathan.
Tok tok tok
Misha mengetuk pintu rumah fathan dengan agak keras. Lydia ibu fathan pun membuka pintu rumahnya.
"temennya fathan ya?" tanya lydia.
"iya tante, fathan nya ada?" jawab alghi.
"oh ada, ayo masuk dulu" ajak lydia.
"fathan ada di dalem kamarnya kalian naik aja ke atas nanti ada satu kamar yang cat nya warna hitam" ujar lydia.
"yaudah tan kita ke kamarnya fathan dulu ya tan" ucap alghi.