5-Tiger Jatuh Cinta?

20 2 0
                                    

Melati dan tiger sudah berada di lapangan sekolah, mereka baru saja sampai disana namun langsung menjadi sorotan publik, sebab melati si buruk rupa datang bersama tiger si most wanted datang bersamaan.

Eh? Lihat siapa yang datang? Bagaimana bisa tiger datang bersama si buruk rupa?.

Iya yah, mereka sangat tidak serasi.

Menurutku, lebih cocok jika tiger bersama mawar.

Mawar itu cantik, sexy tidak seperti melati, jelek sekali.

Melati mendengus pasrah saat mendengar cibiran yang keluar dari teman teman sekolahnya itu,rasanya ingin sekali mencabik cabik mulut mereka namun ia sadar siapa dirinya berani berbuat begitu.

Tiger dapat menebak apa yang sedang dikesali Melati hanya dilihat dari raut wajahnya saja, lagi pula untuk apa melati mendengar itu, sama sekali tidak ada faedahnya.

Tangan tiger melayang menuju kedua telinga melati dan menekannya erat, tentu melati sangat terkejut dengan perlakuan tiger yang sama sekali tak pernah terfikir olehnya, matanya menoleh ke arah tiger yang juga menoleh padanya, untuk beberapa saat mereka saling bertatap tanpa memperdulikan dimana posisi mereka berada.

"HEI!! apa yang kalian lakukan? "suara berat itu menyadarkan Tiger dan juga Melati, mereka memperbaiki posisi seperti semula, Melati menunduk malu saat tau dirinya di pergok pihak sekolah tapi tidak untuk Tiger, ia bersikap biasa saja.

"Kalian berdua ikut saya kek kantor! "perintah pria berbadan gempal dengan kayu di tangannya, Melati bergidik ngeri saat membayangkan bagaimana kayu itu akan mendarat di tubuh mungil nya, arrggh untuk apa ia takut? Bukankah ia sudah biasa di pukul bahkan lebih dari sekedar kayu.

"Apa yang sedang kau lamunkan? Ayolah! Sebelum pria gempal itu berubah menjadi malaikat izrail untuk kita, "bisik Tiger pelan.

Melati tersadar,ia pun mengangguk lalu berjalan mendahului Tiger untuk menemui pria gempal itu.

Mereka sudah sampai di ruangan paling terkutuk bagi semua siswa yang baik tapi tidak berlaku untuk siswa nakal yang senang mengisi keabsenan buku besar itu.

Melati dan Tiger duduk berhadapan dengan pria gempal atau biasa mereka panggil dengan sebutan pak Jarwo, guru yang paling kejam di sekolah dan menjabat sebagai guru BK.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Bukankah kalian tahu jika ini adalah area sekolah? Mengapa kalian saling tatap seperti itu? "introgasi pak Jarwo memandang mereka bergantian.

Seperti biasa Melati menunduk sedangkan Tiger hanya menatap pak Jarwo datar.

"JAWAB!! "bentak pak Jarwo sambil menggebrak meja dengan kuat.

Melati tersentak, air matanya hampir saja lolos jika ia berkedip namun dengan secepat mungkin ia menghapusnya di balik kacamata tebal nya itu.

"Bisakah hanya saya yang menjelaskannya? ."

"Terserah kalian saja!"nada pak Jarwo melembut.

"Baiklah, begini ceritanya. Saya dan Melati berangkat bersama, sesampainya kita di sekolah para siswa dan siswi lainnya menatap tak suka dengan Melati yang katanya Melati ini gadis buruk rupa bersanding dengan Tiger si most wanted di sekolah, saya tahu jika Melati kesal mendengar nya makanya saya tutup telinganya dengan tangan saya, sialnya untuk beberapa detik kami menjadi bertatapan lalu bapak entah dari mana datangnya? Tiba tiba berteriak lalu menyuruh kami kemari lalu-"

"STOPP!! "

"Benar begitu Melati? "Melati mendongak, ia melihat pak Jarwo sedang menatapnya, ia gelagapan sendiri jadinya.

"I-iya pak! "jawab Melati sekenanya.

"Baiklah, kali ini bapak akan memaafkan kalian, jika kalian mengulanginya lagi? Maka bapak tidak akan segan segan mengeluarkan SP untuk kalian, MENGERTI!! "

"Mengerti pak! "ucap mereka bersamaan.

Melati maupun Tiger keluar dari ruangan itu, nampaknya wajah Melati sangat lega dan Tiger tahu itu, ia hanya terkekeh setakut itukah Melati? Padahal kan hanya ruangan BK.

🍄🍄🍄

tiger berdiri di depan sebuah kelas,ia nampak begitu gusar menunggu seseorang, matanya bolak balik mengintip di ruangan tersebut, akhirnya yang ditunggu datang, Tiger bernafas lega.

"Tiger? Apa yang kau lakukan disini? "tanya Melati kebingungan saat melihat Tiger menunggu di depan kelasnya.

"Aku ingin mengajakmu makan bersama, "beritahu Tiger dengan senyuman khasnya.

Entah sejak kapan, jantung Melati selalu berdegup kencang jika melihat senyuman manis milik Tiger, apakah ia mulai jatuh cinta?Melati tak yakin itu.

"A-aku-aku..., baiklah! "putus Melati setelah berfikir sejenak, Tiger tersengun senang, sudah ia duga Melati takkan menolak ajakannya, sadar atau tidak tangan Tiger menggandeng tangan Melati, tentu ini membuat tersentak, jantungnya lagi lagi berdetak tak seperti biasanya namun ia sangat senang sekarang.

Tiger menarik tangan Melati untuk segera jalan menuju kantin sebab ia juga sudah sangat lapar.

Di sepanjang jalan mereka di banjiri cibiran ada pula pujian sebab Melati bergandengan dengan Tiger, namun Melati mencoba santai dengan mengacuhkan perkataan mereka, Tiger yang menyadari itu hanya tersenyum tipis, ia senang melati tak lagi menunduk dan ketakutan seperti biasanya.

Mereka sudah berada dikantin, Tiger mengajak Melati duduk disalah satu meja kantin, mata Tiger menyapu seluruh ruangan untuk memanggil ibu kantin yang bekerja disini.

"ibu! Kemarilah!! "panggil Tiger sambil melambaikan tangan, sementara yang dipanggil segera meluncur mendatangi Tiger.

"Baiklah Melati, kau ingin pesan apa? "tanya Tiger.

"Terserah kau saja."

"Terserahku ya? Emhh bagaimana dengan Batagor saja? Apa kau setuju? "tanya Tiger lagi.

"Itu lebih baik. "

"Baiklah bu..., Batagor dan es tehnya dua!"ujar Tiger, ibu kantin mengangguk lalu pergi dari hadapan mereka.

"Apa kau pernah jatuh cinta? "tanya Melati tiba tiba, sesaat ia merutuki kebodohannya, mengapa ia harus menanyakan itu? Apa urusan nya? Melati benar benar bodoh.

Tiger terkekeh membuat Melati semakin malu, "Iya, aku pernah jatuh cinta,dia sangat baik, lugu, dan juga menggemaskan, ah aku jadi ingin menjadi kekasihnya,"ucap Tiger sambil membayangkan sosok yang dimaksud, entah mengapa Melati menjadi kesal, siapa gadis yang dimaksud? Ia benar benar membenci gadis itu, eh? Apa urusannya?itu hak Tiger untuk jatuh cinta dengan siapapun.

"Apa dia cantik? "tanyanya lagi.

"Bagiku dia sangat cantik, CANTIK SEKALI!! "sungguh hati Melati hancur saat ini, jika dihadapannya ini bukan Tiger, maka ia akan menangis sekencang kencangnya untuk mengutarakan betapa sakitnya hati ini sekarang.

24 Maret 2019,Minggu
Perdagangan, Medan

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang