Butterfly

4-Awal yang Baru

"Baiklah, kau akan tinggal disini! "ucap tiger dengan semangat sambil mempersembahkan sebuah kamar yang cukup mewah bagi melati

"Apa kau yakin?kurasa ini terlalu mewah untukku, apa tidak ada kamar yang lain? "tanya melati lalu memandang kamar itu dengan penuh keraguan, ia tak biasa tinggal di tempat seperti ini apalagi terlalu mewah baginya, ia sudah biasa tidur hanya beralaskan kasur lipat

"Mewah? Kau bilang ini terlalu mewah? Ya ampun melati ini adalah kamar yang paling buruk yang pernah aku lihat, lihatlah kamar ini terlalu kecil dan ranjangnya pun juga sangat kecil, didalamnya hanya berisikan lemari tanpa ada dekorasi, kau bilang ini mewah? "cerocos tiger membuat melati memandang nya aneh

"Oh ya? Kau bilang ini terlalu kecil? Hei! Aku sudah biasa tidur beralaskan kasur lipat tanpa ada lemari dan pendingin udara seperti ini, sebaiknya kau matikan saja pendingin udara nya karna aku tak biasa tidur dengan pendingin udara, "ucap melati sambil memeluk dirinya sendiri, memang benar ia tak biasa tidur dengan pendingin udara

"Apa segitunya kau disiksa mawar? Hingga kau pun hanya tidur beralaskan kasur lipat tanpa lemari dan pendingin udara? Jangan bilang padaku jika kau tidur di gudang? "melati mencebik kesal ke arah tiger yang memandang nya curiga, sebab yang di katakan tiger memang benar

"SELAMAT!! ANDA MENDAPATKAN UANG TUNAI SEBESAR 200 JUTA DI POTONG PAJAK 250 JUTA, JADI ANDA MENGUTANG DENGAN SAYA SEBESAR 50 JUTA!! "teriak melati tepat di depan wajah tiger membuat tiger menutup telinganya sekuat mungkin agar tak perlu pergi ke THT gara gara mendengar teriakan melati

"Kau sudah gila ya? Telinga ku terasa panas karna teriakan mu itu!"omel tiger lalu mengusap  telinganya, tiger mencebik saat melihat melati hanya cengengesan di depannya

"Ya sudah aku minta maaf! Kau tidak marah padaku kan? "melati memasang puppy eyes agar tiger tak benar benar marah padanya, oh ayolah ia baru saja mendapatkan seorang teman (apa tiger juga menanggapnya teman?) hanya kejadian tadi tiger sampai meninggalkannya, sunggu melati tak ingin itu

"Baiklah!  Kau akan ku maafkan-"melati tersenyum senang mendengarnya,akhirnya tiger tak marah padanya, jika itu sampai terjadi melati takkan memafkan dirinya sendiri

"-Tapi dengan satu syarat! "tiger tersenyum miring membuat melati curiga padanya, tentu melati curiga semoga saja tiger tak berniat macam macam padanya

"A-apa? "

"Jadilah kekasihku! "

Deghh

Jantung melati seakan memompa 5 kali lebih cepat dari biasanya, matanya juga membulat, tidakkah ia salah dengar?

KE-KA-SIH?

Bagaimana bisa seorang melati si buruk rupa mempunyai kekasih setampan tiger? Tidak!! Pasti tiger bercanda pikirnya

"Lelucon mu tidak lucu tuan tiger, "

"Kau anggap ini lelucon? Aku sama sekali tidak membuat lelucon melati, aku serius! "tegas tiger,melati terdiam memikirkan ucapan tiger, apa tiger serius ingin menjadikan nya kekasih? Melati bingung sendiri

"Ya sudah, jika kau tak ingin menjawabnya sekarang tak apa, tapi aku akan menagih jawaban mu besok disekolah, paham? "

"Tiger bagaimana bisa aku sekolah? Semua pakaian dan perlengkapan ku ada di rumah itu,"rengek melati malah membuat tiger terkekeh, melati mendelik kesal ke arah tiger

"Baiklah, sudah mulai larut malam, aku akan pulang, semoga kau betah di sini! "bukannya menjawab malah pamit lalu beranjak menuju pintu lalu meninggalkan melati yang terpelongo sendiri

'dasar pria aneh! "-batin melati

🍊🍊🍊

Sejak kepergian tiger, melati membuka ponselnya,matanya terbelalak saat melihat notifikasi telpon dari mawar,melati ketakutan pasti mawar tengah mengumpat padanya sebab tak pulang, sudah di pastikan ia akan disiksa mawar saat di sekolah

Melati menaruh ponselnya diatas nakas, lalu beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya ,setelah selesai melati menaiki kasur lalu segera menuju alam mimpi

🍋🍋🍋

Keesokan nya melati terbangun saat mendengar ketukan pintu berulang kali, ia mendengus kesal,siapa yang datang pagi pagi begini

Dengan langkah menyeret dan rambut yang masih berantakan,melati membuka pintu, bahkan matanya pun tak terbuka sedikitpun

Tanpa melati sadari ,seseorang yang datang melewati nya tanpa mengucapkan sepatah katapun lalu duduk di ranjangnya, melati berusaha membuka matanya yang masih berat

Deggh

Mata melati mendadak terbuka lebar saat tak menemukan siapapun di depannya, apakah yang mengetuk pintunya hantu? Ah tidak mungkin!!

"Siapa yang sedang kau cari? "melati memutar tubuhnya kebelakang dengan cepat saat mendengar suara itu,sedetik kemudian ia bernafas lega saat tau siapa pemiliknya

"Tiger? Apa yang kau lakukan disini? Aku hampir saja jantungan saat kulihat tak ada siapapun, lagi pula bagaimana bisa kau melewati ku begitu saja? "omel melati sambil berkacak pinggang, namun bukanya takut tiger malah tertawa, rasanya begitu lucu melihat melati seperti itu, lebih mirip ke ibu ibu yang memarahi anaknya 😅

"Maaf ibu, aku janji takkan mengulanginya lagi! "ucap tiger dramatis sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dada

Melati menatap tiger dengan tatapan yang sulit di artikan

"Sudahlah, kedatangan ku kesini hanya ingin memberi perlengkapan mu untuk sekolah, cepat siap siap sana! Lihatlah sudah jam 6,kau akan berangkat jam berapa, hah? "tiger melemparkan sebuah plastik besar, melati mengambil plastik itu lalu membukanya, mata nya berbinar saat mendapati seragam,tas, sepatu dan juga buku bukunya ada disana

"Darimana kau mendapatkannya? "tanya melati,mata nya tak beranjak dari plastik itu

"Darimana kau tak perlu tau, yang terpenting cepat siap siap kau akan kutunggu 30 menit lagi, ayo sana!! "perintah tiger

"Kau menyuruhku bersiap siap tapi kau masih disini? Kau ingin melihatku berpakaian? "tanya melati balik

Tiger menyengir, yang dikatakan melati ada benarnya, yang benar saja ia melihat melati berpakaian?

"Iya iya, aku akan keluar, ingat!  30 menit, jika lewat kau akan berangkat sendiri, "ancam tiger lalu melesat meninggalkan kamar kos kosan milik melati dan memilih menunggu di teras

Melati menutup pintunya, agar tiger tak mengintipnya, lagi pula tiger juga tak mungkin mau mengintipnya 😅

21 Maret 2019
Perdagangan,Medan