.
.
.
.
.
[Maaf baru ke-update malam]
Dibawah 18+ jauh2! Ini gak ada ena-ena tapi obrolannya dewasa.
Special for you sleelelepy
Gue keluar dari dapur tempat gue ikut kursus memasak sambil megang goody bag berisi beberapa kotak Tupperware ditangan kanan, dan kotak kue ditangan kiri gue.
Kaki gue melangkah ke bagian depan gedung ini, tepatnya ke lobby gedung karna jemputan gue udah nunggu disana.
Bener aja pas gue sampe lobby, Minghao udah tersenyum lebar meski dengan wajah lelah, dan melangkah ke arah gue.
Dia masih rapi pakai kemeja dengan celana bahan, dan ngegendong ransel dipunggung. Baru pulang dinas dia.
"Sore sayang" gue tersenyum tipis nanggepin dia. Tanpa sungkan dia langsung ngecup kening gue yang ketutupan sama poni lalu tunduk ngecup perut buncit gue. Iyalah buncit, orang udah tujuh bulan.
Dia lalu senyum ke gue setelah itu.
Dia, kelihatan lelah banget.
"Siniin yang ditangan kanan kamu" ujar dia lalu langsung ngambil tas berisi Tupperware dari tangan kanan gue.
Gue ngulurin tangan kanan gue lalu narik lembut tangan kanan dia dan gue tempelin punggung tangan dia ke kening gue. Lalu gue turunin sambil natap dia.
Senyuman dia makin lebar ke gue.
"Ayo pulang" gunam dia hangat. Gue nganguk dengan senyuman tipis.
Dan setelah gue nyalim tangan dia, dia langsung ngambil tangan kanan gue dan digenggam sama dia dengan senyuman mereka, lalu kita melangkah keluar dari gedung tempat gue kursus.
Gak tahu kenapa, rasanya dia aneh.
"Mau naik bis apa car charing?"
"Bis aja, masih jam sepi kan ini buat pulang?" ujar gue sambil menoleh ke dia, tapi dia sibuk ngelihat ke depan.
"Boleh" jawab dia dan genggaman fia tiba-tiba agak menguat ditangan gue.
Gue tersenyum samar. Kita melangkah menuju ke halte bis untuk nunggu bis.
Jadi sebenarnya waktu pas tahu gue hamil, dia pengen beli mobil. Cuma gue gak setuju karna gak urgent menurut gue. Kalo beli mobil murah, tapi pajak sama parkirnya lumayan gede di Jerman dan boros menurut gue sih.
Disini fasilitas umumnya udah sangat bagus. Kalo perlu kendaraan kita bisa pake fasilitas car sharing. Sejenis mobil umum, atau kalo di Indo semacam rental mobil. Cuma kalo di Jerman lebih gampang makenya, tersedia dimanapun dan bisa ditinggal dimanapun asal udah kedaftar, dan itu free parkir jadi gak memberatkan lah.
Sesampainya kita di halte, gak nunggu lama sampe bis berhenti didepan kita.
Dia nunggu gue naik, sambil megang punggung gue dari belakang. Setelah gue tap cash dua kali untuk gue sama dia, kita duduk dibelakang sopir persis.
"Sa" gue menoleh ke Minghao yang duduk disisi gue sambil mangku rantang, dengan tatapan bertanya.
"Panjangin kaki kamu, jangan ditekuk" gue menoleh ke kaki gue, lalu gue langsung manjangin kaki gue kedepan.
Suka lupa gue, padahal efeknya bisa bikin gue gak tidur semalaman.
"Hari ini kamu masak apa aja?" tanya dia sambil ngerapiin kantong berisi Tupperware dipangkuan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SEQUEL MINGHAO |21+| (THE8 x LISA)
FanfictionSequel story MINGHAO ... Kehidupan Minghao, Lisa dan anak mereka Tzuyu