.
.
.
.
.
[Mana yang kemarin kesel karna gue prank? Sini gue plak 😛😛😛😛 Udah mendekati tamat huhuhu]
Jangan lupa buat pencet bintang sama komentar ya
Gue duduk dimeja makan sambil ngelipat kantong belanja yang tadi gue sama Minghao pakai buat belanja. Semua barang belanjaan udah rapi sampe daging segala macem juga udah masuk kulkas.
Minghao lagi ke tempat mba Rose nganterin ASI buat Tzuyu sama baju tidur dan perlengkapan Tzuyu yang lain. Karna Tzuyu hari ini nginep di mereka.
Gue berharap banyak, dengan mereka sering sama Tzuyu bisa mancing mba Rose buat hamil. Karna gue sering lihat tatapan senduh mba Rose tiap gue gendong Tzuyu.
Itulah kenapa ada petuah kalau anak adalah anugerah paling indah dalam pernikahan.
Semua kantong belanja tadi gue kumpulin, lalu gue bangkit dari kursi yang gue dudukin dan melangkah ke rak pojok dapur. Gue taruh kantung belanja itu ketempatnya setelah itu gue melangkah ngelilingin dapur, sambil ngerapiin barang yang gak pada tempatnya.
Setelah puas menatap dapur yang menurut pandangan gue sudah rapi, gue baru beranjak keluar dari dapur. Gue balik ke kamar buat ganti baju segala macem.
______________Gue duduk diranjang dengan bersender dikepala ranjang sambil mainin hape gue. Sebenarnya gue tiba-tiba teringat kejadian sama Taeyong tadi sih.
Lebih dari rasa takut dan khawatir gue karna tingkah Taeyong tadi, gue justru kebayang-bayang tingkah Minghao tadi.
Dia kayak berubah jadi orang lain, dan itu sukses bikin gue shok.
Belum lagi pembicaraan dia sama Taeyong tentang pengagum rahasia dan ... Pengakuan Minghao ke gue soal dia naksir ke gue sejak kita masih SMA.
Meski gue nekanin ke diri gue kalo dia lagi gombal, tapi hati kecil gue percaya sama perkataan dia. Gak tahu kenapa gue percaya dia gak lagi bohong.
Pintu kamar kebuka, dan Minghao masuk dengan senyuman tipis. Gue letakin ponsel gue diranjang sambil tetap natap dia.
"Kakak udah bobo" ujar dia dengan senyuman sambil melangkah ke arah lemari. Gue balas senyum ke dia.
"Syukur deh kalo gitu"
"Hmm" gunam dia sambil ngeluarin baju tidur dari lemari. Dia nutup pintu lemari pelan lalu menoleh ke gue.
"Saya mau ganti baju dan sikat gigi sebentar. Kamu jangan tidur ya, saya mau ngomong" ujar dia tenang sambil melangkah ke arah pintu dan keluar ninggalin gue sendirian dikamar ini dengan berton-ton pertanyaan yang tiba-tiba jatuh dipikiran gue.
Dia mau ngomong apa? Kok serius banget?
Apa ini soal kejadian tadi?
Yaudah sih, kenapa gue berdebar gini? Udah biasa juga kan kita ngobrol berdua tiap malam. Aneh deh gue.
Gue balik lagi ngebuka-buka akun media sosial dihape gue, meski pikiran gue berkelana kemana-mana.
____________Gue sama Minghao udah duduk bersebelahan diranjang dalam diam. Dia ambil hape gue dari pangkuan gue lalu dia letakin dinakas sebelah dia.
Emang sudah aturan dia kalo malam semua hape ditaruh disana meski gak dipadam, karna takut juga kalau-kalau ditelpon dari rumah sakit atau telpon dari Indonesia yang bersifat darurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SEQUEL MINGHAO |21+| (THE8 x LISA)
FanfictionSequel story MINGHAO ... Kehidupan Minghao, Lisa dan anak mereka Tzuyu