"Lisa diem atau gue cium lo, gue juga ngantuk". Ancamnya dengan senyum miring karena Lisa mendadak diam. Kakinya sengaja ia naikkan dikaki Lisa, saat ini Bara seperti memeluk gulingnya sendiri.
"Tapi-
"Sstttt gue nggak main main Lisa". Potong Bara cepat.
Sialan ni cowok. Ngeselin banget. Lisa mengukir senyum miringnya. Dengan sengaja menggerakan lututnya dengan keras hingga mengenai benda pusaka milik Bara. Sampai sampai tubuh Bara terjatuh kelantai.
Lisa tertawa pelan, senyum devilnya terukir jelas dibibirnya. Matanya menatap sinis Bara yang tengah meringis menahan sakit.
"Sialan lo". Desis Bara menatap Lisa tajam. Lisa menghembuskan nafas dengan pelan.
"Gue kan udah bilang, gue mau tidur. Malah lo gangguin, capek gue".
"Terus ngapain lo-
"Ck, lo gangguin tidur gue sih".
"Gue juga pengen tidur kali".
"Lo kan punya ruang pribadi ngapain ke UKS? Percuma kalo lo punya ruang pribadi tapi gak pernah dipake, udah ya. Gue ngantuk jangan ganggu". Ucapnya tuntas menarik selimut sampai batas lehernya.
Bara mendengus menatap Lisa yang meringis kesakitan saat berbaring. Ia segera bangkit dan duduk dikursi dekat nakas.
"Dapet 'tatoo' dimana lagi lo?". Tanya Bara meneliti wajah Lisa yang berwarna keunguan dibeberapa titik diwajahnya. Lisa berdecak kesal mendengar pertanyaan Bara.
"Semalem gue liat ada tawuran dijalan, atau itu elo ya? Wahh pantesan muka lo bonyok begini".
"Bacot lo!". Sungut Lisa kesal karena Bara terus mengoceh. Tumben sekali seorang Veron Aldebaran bisa secrewet ini.
"Jadi bener semalem itu elo? Woww". Gumam Bara dengan nada menyindir. Lisa menatap tak suka. Ia memutar lagu dangdut yang berjudul Selow-Via Vallen. Lebih baik ia mendengarkan lagu itu dari pada mendengarkan Bara pertanyaan Bara.
Bara mendengus, ternyata selera perempuan dihadapannya sama dengan Daniel. Penyuka musik dangdut.Brakkk.
Lisa dan Bara terlonjak kaget ketika pintu terbuka secara paksa. Menampilkan laki-laki berpakaian urakan tengah mengatur nafasnya dengan tubuhnya bersender pintu.
Sandi pentolan kelas duabelas, yang pernah melawan Lisa saat ia masih di Garuda."Kita diserang!". Pekiknya dengan terengah engah.
"Gak tau sama siapa, mereka anak motor nglemparin batu dari luar". Tambah Sandi, Bara dan Lisa saling berpandangan dan melewati Sandi begitu saja.
"Setan, malah ditinggal gue". Umpatnya mengikuti Bara dan Lisa yang berlari kearah gerbang.
Lisa membulatkan matanya tak percaya, genk motor dengan sebutan Black Demon menyerang sekolahnya."Lo punya masalah sama mereka ?". Lisa menoleh kearah Bara yang menatap gerbang yang menahan Black Demon.
"Bukan saatnya lo tanya itu, dude". Lisa memutar tubuhnya kearah pagar beton disamping kantin yang lebih pendek. Ia menyusun kursi dan menaikinya.
"Mang beli bakso". Ucap Lisa pada tukang bakso disamping sekolah.
"Bakso sama kuahnya dikit aja mang cuma buat acting kok". Penjual bakso itu mengeryit heran dan hendak protes, ketika Lisa mengambil dua bakso dan mengambil kuahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexandra Bad Girl (Terbit: PO 1 Agustus 2022)
Teen FictionVersi Wattpad tidak aku revisi, Lisa Alexandra si pembuat onar dengan kemampuan bela dirinya yang tinggi, sepertinya sedang mengalami kesialan saat Mamanya memasukkannya di SMA Kencana yang merupakan musuh dari mantan sekolahnya dulu, SMA Garuda. Se...