Don't underestimate me ... I'm strong even though you repeatedly drop me
{([])}Hari ini...karena dua sahabatku, aku harus berangkat lebih pagi dari biasanya. Padahal pekerjaan rumah sedang menumpuk, menunggu untuk dikerjakan.
Dan lagi....
Tidak seperti anak lain yang berangkat sekolah diantar oleh orang tuanya atau naik kendaraan sendiri.Aku...memilih berjalan kaki walau jarak sekolah dan rumahku lumayan jauh. Bisa dibilang bukan memilih tapi tidak ada pilihan lain, selain berjalan kaki.
"Nek, Rin berangkat dulu ya... Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam...nggak sarapan dulu Rin?"
"Nggak usah nek, nggak keburu." Jawabku sambil berlari keluar.Di tengah perjalanan aku bertemu dengan cowok kemarin....Ya Wira. Kenapa sih harus ketemu dia lagi?? Namun di dalam lubuk hatiku aku juga merasa senang.
Ku percepat jalanku melewatinya. Saat sudah berada tepat di depannya, tiba tiba tanganku dicekal.
"Ketemu" Katanya."Kenapa? Aku mau berangkat sekolah" Kataku cuek.
"Ini masih sangat pagi untuk berangkat sekolah" Menyebalkan...sungguh aku ingin cepat cepat pergi dari sini."Aku ada janji dengan temanku"
"Emm...ok, aku antar" Ucapannya itu membuatku terkejut bukan main. Tiba tiba memawariku untuk di antarkannya? Dasar."Nggak usah, aku bisa jalan sendiri" jawabku sembari menetralkan wajahku, lalu berusaha pergi dari hadapannya.
Kupercepat jalanku, malas rasanya jika harus berurusan dengannya di pagi hari ini. Suara gemuruh mesin motor terdengar di sebelahku.
"Ayolah...aku antar, untuk membalasmu kemarin." Katanya dengan wajah tertutup helm full face hitam dengan kaca dibuka."Tidak perlu...aku hanya ingin sendiri dan berjalan kaki" Tolakku lagi.
"Kamu yakin?"
"Aku selalu yakin dengan keputusanku" Tegasku."Baiklah...namun sekarang aku memaksamu" Katanya.
"Naik atau nanti siang kamu tidak akan bisa pulang" Sambungnya.Ya...sepertinya dia mengancamku. Aku tak suka paksaan bahkan ancaman, ini sangat merepotkan.
"Kamu mengancamku?" Tanyanyaku masih dengan nada jutek.
"Tidak...aku hanya memberi pilihan" Dasar orang ini menyebalkan.Aku tak menjawa dan langsung mempercepat langkahku lagi. Oh...rasanya sesak harus berdebat dengan cowok itu.
Ku lihat dia tidak mengikutiku lagi, Syukurlah sudah aman.
=======
Sampai di kelas aku sangat lelah, dan ku lihat belum ada siapa siapa di kelas. Dasar mereka berdua mengerjaiku lagi.
"Jika ketemu....siap siap bau comberan kalian" Batinku.Akhirnya aku mengambil sapu dan mulai membersihkan kelas. Rasanya berangkat sepagi ini cukup aneh, karena aku tak terbiasa berangkat sepagi ini.
Tak hentinya aku merutuki diriku dan dua sahabatku itu. Dasar, aku sudah susah susah ngehidar dari cowok itu...mereka berdua malah nggak ada.
Aku terkejut....tiba-tiba proyektor di kelas menyala, dan menampakkan gambar diriku yang tengah tertawa, menangis dan marah...dan semua ekspresi itu berhasil membuatku terkekeh kecil.
Apa ini?
Sebuah kejutan?
Tapi untuk apa?Lalu dari arah pintu masuk kelas, Riana dan Naya masuk membawa sebuah kue ulang tahun.
"Happy birth day to you...happy birth day to you....Happy birth day Karina...happy birth day to you" Mereka berdua menyanyikan lagu selamat ulang tahun yang membuatku tersenyum sekaligus sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
November Rain (Slow Update)
Teen FictionTentang ku, hujan, dan dia.... Dengan kisah ini, semua akan berubah....entah itu nasib atau kepercayaan. Yang pasti tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Hujanku di bulan November, akankah membawa petaka atau keberuntungan? Yang jelas inilah j...