>>Perjodohan<<

14 3 0
                                    

Next story in November Rain»»»
.
.
.
.
.

Suasana di dalam mobil hening...tak ada yang berani memulai pembicaraan di antara kita.

"Kamu" Ucapku sambil mengarahkan jari telunjukku ke wajahnya.

"Kita itu baru kenal kemarin...kenapa sekarang kamu malah muncul terus dan stalkingin aku sih" Sambungku

Dia malah terkekeh kecil dengan tetap memandang fokus ke jalan.
"Entah...karena kamu unik mungkin"Katanya. Unik katanya...aduhhh, serasa mau bunuh diri nyemplung kobokan aja.

"Turunin aku sekarang!!" Kataku.
"What?"

"Kamu budek ya...turunin aku sekarang!!"
Dan sekarang moodku tambah jelek...oh god kenapa sih harus ketemu dia lagi.
"Why?"
"Pokoknya turunin aku sekarang!"

"Jangan triak triak...kamu pikir tampang aku tampang penculik apa?"Tanyanya dengan raut wajah bingung.
"Iya...baru kenal juga udah bawa anak orang pergi sembarangan"

"Ok ok...aku turunin kamu, tapi nggak disini. Rumah kamu mana?" Tanyanya.
"Rumah aku nggak di bawa"

"Aku serius Rin"
"Aku juga serius...turunin aku sekarang" Kataku ngotot.

"Yaudah kalo kamu nggak ngasih tau...aku ajak ke rumah aku aja" Katanya...dengan cepat ku katakan alamat rumahku dan dia mengantarku pulang.

=======

Aku turun dari mobil itu dan segera pergi dari sana. Namun tiba tiba Wira mencekal tanganku.
"Kok buru-buru banget sih?"
"Kenapa sih? Udah pergi sana" Usirku lalu ku hempas tangannya dan bergegas pergi.

"Hari ini kamu ulang tahun kan...Happy birth day ya" Dan ya....dia berteriak kencang sekali. Aku hanya menoleh dan meliriknya sebentar lalu kulanjutkan jalanku.

Dasar orang gila...

"Assalamualaikum...nek Rin pulang"

"Waalaikumsalaam...kok udah pulang?" Tanya nenek masih sibuk dengan masakannya.
"Ada acara di sekolah...terus di suruh pulang deh" Jawabku santai.

Perasaan ada yang aneh hari ini. Kenapa nenek masak banyak banget? Buat siapa? Kan papa sama aku juga jarang makan siang.

"Kok masak banyak banget nek...buat siapa?" Tanyaku.
"Buat calon mertua sama calon suami kamu" What? Yang bener aja...aku mau dijodohin gitu? Oh god

"What? Maksutnya aku mau dijodohin gitu?"
"Iya, dan nenek yakin kamu pasti suka sama orangnya...namanya Brian, dan dia juga sepantaran sama kamu"

"Nggak mau...Rin nggak mau dijodohin, kenapa nggak tanya sama Rin dulu sih? Kan nenek bisa tanya Rin setuju apa enggak" Omelku.

"Udah pokoknya nanti waktu makan siang kamu harus dandan yang cantik...nggak ada penolakan"

Kenapa sih hidupku gini banget...rasanya pen nyemplung kobokan sekarang juga. Nggak mati juga nggak papa, yang penting perjodohannya batal.
~~~~~~
Jam makan siang pun tiba dan aku masih tidur di kasur dan malas untuk bersiap siap.
"Rin...kok belum siap siap sih, tamunya udah mau dateng loh" Kata nenek saat memaduki kamarku.

"Ayo lah nek...aku nggak mau dijodohin" Kataku keukeuh.
"Rin...dengar dan ingat kata-kata nenek. Kamu harus mau, karena dengan ini kamu bisa menemukan jawaban dari pertanyaan yang kamu cari selama ini" Kata nenek begitu serius.

"Apa maksutnya?
"Akan nenek beri tahu pada waktunya"

Ini seperti teka teki, dan aku tidak suka teka teki. Apa lagi serumit ini, membuat kepalaku tambah pusing.

November Rain (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang