Seorang wanita yang tidak ku kenal tengah mengelus dagu nya yang sedikit membiru akibat perbuatan Levi. Ketika pria itu membuka pintunya munculah wanita ini, terjatuh diatas lantai Levi dengan tidak elitnya.
Levi segera menjauhkan pisaunya ketika ia mengenali wajah wanita tersebut.
"Casadra? Apa yang kau lakukan disini?" Tangan Levi bergerak memberi kode pada Mikasa dan Armin untuk menurunkan senapan mereka.
Wanita yang diketahui bernama Casadra ini hanya terbangun, mengelus rasa sakitnya.
"Masuklah."
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu kawan, apa yang kau lakukan disini setelah hampir tujuh tahun tidak kembali? Dan lagi..." tatapan wanita itu beralih menatap kami.
"...kau telah memiliki anak buah, tapi mengapa kebanyakan anak-anak?"
Entah mengapa aku tidak suka mendengar ucapan nya. Hei nona biarpun fisik kami terlihat seperti anak muda percayalah mental kani sudah sangat dewasa.
Dilihat baik-baik penampilan wanita ini cukup mencolok. Dua pancing kemeja bagian bawahnya dilepas kemudian di ikat membentuk pita lalu satu kancing bagian atasnya di lepas menampilkan belahan dadanya yang menurut ku dapat memikat nafsu para pria. Bahkan mungkin Levi juga bisa terpancing nafsunya.
"Ada apa?" Tanya Levi pada wanita itu seraya menutup pintu. Casandra berjalan mendekati kami seraya bersalaman satu persatu memperkenalkan dirinya.
Kini giliran ku menyambut uluran tangan nya. "Casandra, teman Levi dari lahir. Bahkan aku ingat kapan hari kematian nona Kuchel, ibunya."
"Kenapa kau membahas itu hah?" Tanya Levi sedikit dingin, ia kembali mendudukan dirinya di atas kursi seraya menyeruput teh nya.
Genggaman tangan Casadra terlepas lalu ia berjalan mendekati Levi.
"Anak-anak bisa kalian tinggalkan aku dan pria ini untuk acara reunian sebentar? Banyak yang ingin ku bicarakan pada nya." Mintanya genit dengan merangkulkan tangan nya di pundak Levi seraya mengelus pipinya pada pipi Levi dengan manja.
Tanpa diminta dua kali kami segera berjalan menuju kamar Levi yang cukup luas. Jujur aku sangat penasaran dengan pembicaraan yang ingin mereka bahas akan tetapi peran ku diantara mereka tidaklah diperlukan. Entah mengapa perasaan ku tidak nyaman sekarang setelah kedatangan wanita itu terlebih ia terlalu dekat dengan Levi, apa yang sebenarnya ia rencanakan?
《♡♡♡♡♡♡》
Aroma melezatkan tercium hingga ke seluruh ruangan membuat ku terbangun dari tidur. Saking harum nya membuat kedua kaki ku bergerak tanpa disuruh, berjalan keluar kamar mengikuti baunya.
"Oh kau sudah bangun nak?"
Kesadaran ku sukses kembali setelah mendengar suara lembut itu, suara milik Casandar. Wanita itu tidak pulang? Seberapa lama ia akan disini?
Casandra meletakkan beberapa piring berisikan makanan lezat ke atas meja kemudian menyuruh ku memanggil yang lain. Aku hanya menuruti perintahnya pantas segera berjalan ringan kearah kamar.
Tidak ada Levi di ruangan itu kemana perginya dia?
"Kau lama sekali Levi aku menunggu mu kau tau." Cerocos Casandra pada kapten ku dengan mengalungkan kedua lengan nya di pundak Levi. Nafas ku sukses tercekat ketika ia berani mencium pipi Levi berkali-kali membuat si empunya mendengus risih minta di lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Gone Or You? {END}✔
RomanceLevi merengkuh kedua sisi wajah ku, meminta ku untuk menatap dirinya. Nafasnya naik turun tersenggal. "Sekarang atau tidak sama sekali kau harus memilih." Aku menggeleng kuat beserta air mata yang meluncur membasahi wajah. "Tidak mau! Sampai kapan...