Erwin terdiam membisu begitu pun dengan hanji wanita yang dikenal sebagai wanita terberisik dan menyebalkan yang pernah Levi kenal setelah si cebol itu mengungkapkan keinginan nya yang sebenarnya.
"K-kau serius?" Tanya Erwin yang masih sedikit terkejut. Dengan ekspresi datar Levi mengangguk sebagai jawaban, ia menyeruput teh milik nya.
"Tu-tunggu dulu shorty apa kau sudah memastikan bagaimana perasaan nya pada mu? Jangan gegabah seperti itu."
Levi menoleh pada Hanji, "ah aku tidak berniat akan meminang nya sekarang, mungkin minggu depan atau bulan depan. Bisa kapan saja." Jawabnya santai tanpa mempedulikan perubahan ekspresi kedua sahabatnya.
Jika situasi sekarang tidak seserius ini mungkin Hanji akan tertawa keras seperti biasa akan tetapi kali ini suasana nya sangat berbeda. Wanita itu dapat melihat keseriusan dari kedua mata Levi. Ia menghela nafas.
"Akhirnya kau berhasil melupakan Petra? Syukurlah."
Levi tak menyangkal ucapan nya, yang Hanji ucapkan sepenuhnya benar. Levi sudah mulai memberanikan diri membuka lembaran berikutnya.
"Tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana nasib kedepan nya bukan. Aku sudah dua kali kehilangan orang yang sangat berarti untuk ku jadi untuk yang kali ini biarkan aku melakukan sesuatu yang berarti."
"Terserah kau saja Levi kami akan selalu mendukung mu tapi bukankah lebih baik kau meminang nya pada saat ia sudah benar-benar siap?" Saran Erwin.
"Ah...akan ku lakukan."
《♡♤♡♤♡♤♡♤♡♤♡》
Hari ini aku sangat sangat menyayangi kapten ku Levi sebab apa? Sebab ia mengizinkan ku untuk kembali ikut berlatih. Mengayunkan pedang dan terbang menggunakan alat 3DMG ku.
Dengan semangat aku menebas banyak titan buatan seraya beterbangan diantara pohon-pohon tebal nan tinggi.
"Jangan terlalu banyak menghabiskan tenaga mu, (name) kapten bisa saja kembali mengurung mu." Ingat Armin tepat disamping ku.
Aku hanya memberikan nya senyum lebar dan kembali terbang menjauhi nya.
"Kemari kalian titan-titan lucu!" Teriak ku memecah keheningan hutan.
《☆♡☆♡☆》
Tak terasa hari sudah malam dan jika saat itu Eren tidak memperingati ku untuk kembali mungkin saja kapten Levi akan kembali mengurung ku dan bersumpah tak akan memberikan ku waktu latihan lagi.
Setelah membersihkan diri dan berganti dengan pakaian santai aku berniat mengambil jatah makanan di dapur umum dan akan memakan nya di kamar saja.
Ketika menuruni tangga pandangan ku menatap Levi yang tengah duduk santai di meja dapur bersama dengan komandan Erwin dan Hanji. Seperti biasa Hanji membuat lalucon yang hanya membuat dirinya tertawa, tidak berlaku bagi Erwin apalagi Levi.
Mata kami sempat saling bertumbuk namun aku dengan cepat mengalihkan nya, mencoba berpura-pura berbincang dengan prajurit manapun asal tak menatap nya.
Aku berbasa basi pada Mikasa yang jelas-jelas hanya akan dijawab seperlunya saja selebihnya aku diacuhkan. Aku melirik ke arah Levi dan ia masih menatap ku.
Ada Sasha dan Conny yang sungguh sangat membantu ku. Dengan berbagai cara aku mengajak Sasha dan Cony bergurau dan syukurlah mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Gone Or You? {END}✔
RomansaLevi merengkuh kedua sisi wajah ku, meminta ku untuk menatap dirinya. Nafasnya naik turun tersenggal. "Sekarang atau tidak sama sekali kau harus memilih." Aku menggeleng kuat beserta air mata yang meluncur membasahi wajah. "Tidak mau! Sampai kapan...