Ayahanda menunjukkan banyak Pangeran dan Putra Mahkota padaku. Tapi aku memilih Jungkook-kun, karena dia tampan dan gagah!
Ayahanda menawarkan banyak alur hidup padaku. Tapi aku memilih alur skenario bersama Jungkook-kun. Sederhana, nyaman, dan aman.
Bagian B
姫路
Eunbi masih merasa asing disini. Kastil milik keluarga Toyotomi yang tak kalah besar dari kastil miliknya. Eunbi pindah sejak empat hari yang lalu. Memilih desain Shiromuku, dan dekorasi kamar serta kastilnya dengan Pangeran Jungkook nanti.
[ Shiromuku; Baju pengantin tradisional Jepang ]
Eunbi senang memberi makan ikan koi di bawah jembatan. Atau membantu para pelayan membawakan puding cokelat ke ruang kerja Jungkook. Setelah ia masuk, tentunya ruang itu tak dapat disebut ruang kerja lagi.
Mereka akan berbincang tentang perkembangan sudut-sudut kota, atau pengalaman Eunbi selama berada di kastil keluarga Toyotomi. Jungkook akan dengan senang hati mendengar dan menanggapi.
Setiap pagi, Eunbi makan bersama Raja Joon dan Ratu Yuna. Lalu setelahnya, ia akan berlatih dansa bersama Ratu. Dilanjutkan dengan melakukan kegiatan acak seperti berkebun, ataupun mendaki gunung dan menyapa warga.
Tapi pagi ini, Eunbi menyusuri hutan bambu bersama Jungkook. Besok, hari bahagianya bersama Pangeran Toyotomi. Sebelum pernikahan dimulai saja, Eunbi sudah sesenang ini.
Seperti musim gugur yang dimulai dari dalam perutnya. Bukan dari kebun-kebun pohon mapple dan sakura.
Dapat Eunbi rasakan bagaimana rusuk kirinya bergetar setiap Jungkook mengamit jari telunjuknya. Memberi isyarat bahwa Eunbi aman bersamanya. Rusuk kirinya seperti akan──meledak.
"Jungkook-kun!"
"Hmm?"
"Aku sedang senang hari ini. Bagaimana denganmu?"
"Aku lebih senang darimu. Aku sangat-sangat senang. Cinta pertamaku menerimaku sebagai pasangan hidupnya."
"Aku baru tahu kau berbakat dalam merayu, Pangeran." Eunbi terkekeh karena ucapannya sendiri.
"Aku juga bisa bersajak, Eun!"
"Benarkah? Coba, bersajaklah untukku."
"Aku bilang aku pandai bersajak. Itu hanya ketika sudah ada naskahnya."
Sang wanita mendengus. Sebelum akhirnya mengajak kembali ke kastil sebelum matahari tegak lurus diatas mereka. Eunbi tertawa senang, berlomba lari bersama Jungkook walau ia sedang memakai Furisode dan geta.
[ Furisode;baju tradisional Jepang untuk perempuan yang belum menikah. ]
[ Geta;Sandal tradisional. ]
"Jungkook-kun, Ayo cepat! Pelayan bilang, siang ini mereka akan masak banyak sotong pedas!"
Eunbi berteriak dari gerbang kastil. Di kanan dan kiri, ada patung dewa yang tampak menawan. Eunbi tersenyum pada penjaga gerbang, lalu berlari lagi untuk masuk kedalam dan melewati kebun-kebun yang dengan bunga setengah mekar. Tabib sudah memastikan, besok musim gugur akan tiba. Eunbi tidak sabar menunggu daun pohon mapple berguguran di atas kepalanya. Dan melihat gerbang Istana Hime tertimbun buah raspberry.
姫路
Eunbi gugup sekali. Sekalipun Permaisuri Yuna dan Ibundanya berada di sampingnya untuk menyemangati, Eunbi tak dapat menahan rasa cemas.
"Ibu.. Apakah pertunjukan dansa masuk ke dalam agenda acara?"
Dua orang istri raja itu saling bertoleh. Tertawa dalam diam dan tersenyum konyol.
"Oh, Eunbi! Bahkan disaat genting seperti ini, kau masih memikirkan tentang dansa. Ingat saja pelajaran dansa yang kuberikan padamu kemarin, manis! Tatap mata pasanganmu, dan jangan menginjak kakinya."Titah permaisuri Yuna.
"Ya, Ibunda!"
"Nah, sekarang kita hampiri suamimu. Sumpahnya sudah akan dimulai."
Eunbi dituntun melewati lorong dan altar. Disambut oleh Ayahnya yang mengamit lengannya untuk sampai di hadapan Jungkook.
Jungkook terpana. Shiromuku putih yang dikenakan Eunbi tampak bersinar. Menampilkan aura dewi dari diri Eunbi.
"Kau cantik, seperti Dewi Aphrodite."
"Jangan samakan aku dengan dewi, Jungkook!"Bisik Eunbi.
"Baiklah, Jungkook. Ucapkan sumpahmu dengan lantang, seperti yang Ayah ajarkan."
Dibalas anggukan. Putra Mahkota Toyotomi menghela napas. Mengumpulkan keberanian untuk segera menikahi Putri Bungsu Raja Seok.
"Hari ini, Awal musim gugur dimulai. Sakura dan daun maple berjatuhan menjadi saksi bisu sumpahku. Sen Eunbi, daun-daun ini mungkin akan segera membusuk. Tapi sumpahku tak akan terpengaruh oleh hal besar sekalipun. Cinta kita suci atas nama dewa. Aku tak meletakkan nafsu dan hasratku diatas keinginanku untuk menikahimu."
Eunbi tersenyum lembut. Jungkook benar-benar bersajak untuknya.
"──Sen Eunbi, kau mungkin tak seindah Bunga Plum dan tak sehangat musim semi. Tapi ini cintaku. Cintaku tak butuh hal umum semacam itu. Aku, Pangeran Toyotomi Jungkook, menyatakan dengan ini, Aku memintamu menjadi Permaisuriku. Satu-satunya permaisuri hingga kita menghampiri tanggal kematian dengan hembusan nafas tenang karena kita masih bersama. Suka atau tidak, aku bersumpah bahwa Sen Eunbi sudah menjadi Permaisuri dari Toyotomi Jeongguk sejak hari ini."
Jungkook tersenyum lega. Hari yang ditunggu-tunggunya sudah tiba. Lain hal dengan Raja Toyotomi yang tersenyum haru. Sumpah Jungkook, diluar naskah yang mereka pelajari kemarin. Putranya benar-benar sudah jatuh cinta pada Sen Eunbi.
"Terimakasih, Toyotomi Jeongguk. Aku akan berusaha selama aku masih bisa."
Setelahnya, Eunbi berdoa dengan sungguh-sungguh. Ditemani Jungkook yang sama khidmatnya. Doa-doa terapal dan waktunya untuk pulang ke istana.
Di ruang dansa beraksen Eropa, seluruh tamu sudah menunggu. Menunggu kedua pengantin untuk datang dan berdansa terlebih dahulu. Pelitur cat yang berwarna hangat, tak elak membuat pengantin wanita terkagum. Eunbi tersenyum senang dan mengecup pipi kiri Jungkook.
"Mari berdansa, suamiku?"
姫路
KAMU SEDANG MEMBACA
SinKookie Drafts ┊🐰
Random❏ Oneshot or Moreshot • High Rank; #1 on BangtanChingu #4 on SinKook #2 on Eunbi #6 on SinB #13 on Bangchin #15 on GFRIEND ©softpinker, 2O18 。