25. This king, and that king. | 👑

778 97 5
                                    


Bagian A.

姫路

Aula pertemuan terasa sangat sepi kala seluruh tamu berdansa. Suasana riang berkabut di atap ruangan. Sen Eunbi mendesah parau dan mengucek matanya. Menggaruk pipinya, diselingi jemarinya yang sesekali merapikan letak mahkota peraknya.

Sudah berkali-kali ia bilang pada Ayah, tapi Raja Seok yang terhormat itu tak pernah perduli. Sebagai seorang putri, Eunbi cukup berbeda dan cenderung pembosan. Tampak tak seiras dengan Sen Eunha, saudara perempuannya. Umur mereka terpaut dua tahun saja.

Eunha memanglah tertutup, tetapi Eunha sangat menyukai pesta. Sekaligus, untuk pamer kepada teman-teman dan tamu kerajaan tentang tahta dan harta keluarganya.

"Eunha-Chan! Tidakkah kau bosan?"

Yang lebih tua sontak menoleh. Meninggalkan kegiatan berbincang dengan para tamu sejenak. Tidak lupa, Eunha membawakan segelas fermentasi anggur dan sepiring Tuna Panggang untuk adik semata wayangnya.

"Eunbi-Chan, belajarlah menikmati pesta. Hidupmu akan dipenuhi pesta dan pertunjukan menarik selama kita masih menjadi bagian dari kerajaan."

Piring porselen mengkilap, netra kelam Eunbi berkedip saat Eunha meletakkan Tuna di atas meja. Dengan merengut, Eunbi mengucap Arigatou dan meminum anggurnya tergesa-gesa.

[ Arigatou ; Terimakasih ]

"Kau ingin ku carikan pasangan untuk berdansa?"

"Tidak mau, Onee! Para pangeran dari Eropa tak terlihat tampan sedikitpun!"

[ Onee ; Kakak perempuan ]

"Ya sudah. Aku dipanggil Ayah untuk berkenalan dengan para tamu. Kau datanglah ke Pavilliun sebelah Barat, pukul sembilan nanti. Jangan terlambat, Ayah mengundang tamu spesial untukmu!"

Eunbi mengangguk pelan. Memotong tuna dengan pisau. Pandangannya berpencar ke seluruh sudut aula. Baru pertama kalinya ia mendatangi pesta dari kerajaan. Biasanya, ia hanya sekedar mengintip dari balik jendela karena takut akan dipaksa berdansa.

Eunbi benci berdansa. Ditatap ribuan pasang mata, dan dikritik ribuan massa.

"Oh, Ayolah! Menjadi putri kenapa mesti sesulit ini?"

"Tidak benar-benar sulit jika kau tahu arti seorang putri yang sebenarnya."

"Ah, Demi dewa!"

Kaget, bodoh.

Bahunya turun naik. Eunbi menjatuhkan kepalanya ke meja berlapis taplak sutra. Mahkotanya terpantul hingga sampai tepat di hadapan pria yang tadi mengejutkannya.

"Sebuah kehormatan untukku dapat berbincang sekaligus mengagetkanmu, Putri Sen Eunbi!"

Eunbi mengangkat kepalanya dan mendengus kesal.

"Ya, kehinaan untukku juga untuk dapat bertemu denganmu," Balas Eunbi sinis.

"Ah, Aku Toyotomi Jeongguk Hideyori. Putra mahkota dari Istana Osaka. Warga kota biasanya memanggilku Pangeran Jungkook."

Jungkook berdiri dari kursi, dan membungkuk untuk memberi hormat. Tentunya hanya dibalas tatapan datar dari Eunbi.

"──Dan, Oh! Apakah kau tetap akan duduk disana memandangiku? Raja Seok dan Permaisuri Sen sekalipun lebih tua dan terhormat dariku, mereka selalu memberi salam setiap kali kami bertemu."

SinKookie Drafts ┊🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang