Best Friend?

25 3 2
                                    


"woy, nanti waktu naik ke kelas 11 (2 smk) kita coba cabut yuk, atau ga kita dateng telat aja kan masuknya siang tuh biar di hukum dan ga ikut belajar" kata Dina kepada aku dan aku pun setuju akan ajakan Dina, kami tidak sabar menanti kenaikan kelas, aku dan Dina memang sama sama tertolak disekolah namun dina banyak teman-teman smp nya dan masih suka bermain bersama, berbeda denganku.

Kisah pertemananku rumit sekali, berliku banget hehehe. Banyak duka sekali sampai suatu ketika aku kenal dina dan dia juga mengalami hal yang sama dikelas tapi dina saat itu mengidap penyakit yang belum jelas jenisnya. Tiba saatnya kami Ujian Kenaikan Kelas dan seminggu itu berlalu dengan lancar dan akan tiba saat bagi rapot. Yeay hal yang kami tunggu tiba, kami akan naik ke kelas 11, namun dina masuk rumah sakit dan kondisinya sangat tidak baik, aku nangis tapi disisi lain aku harus kuat juga untuk dia.

Aku bersama teman sekolahku datang kerumah sakit untuk menjenguk dina, kami bercanda, tertawa dan bicara banyak hal, tiba saatnya kami harus pulang dan sebelum pulang kami berdoa bersama untuk dina. Dan selesai, beberapa hari kemudian dina keluar dari rumah sakit kondisinya sudah membaik dan ibu dina banyak bertemu dengan ku karena aku banyak menolong dina untuk mengurus keperluan sekolahnya, bahkan menemani ibu dina untuk mengambil rapot dina.

Libur telah tiba, dina mengajak ku untuk ikut dia bersama teman teman sekolah untuk berenang namun saat itu aku tidak bisa. Setelah itu kurang lebih 4-5 hari kemudian dina mengirim aku pesan namun aku tidak sempat membalasnya. Saat aku balas nomor dina sedang tidak aktif dan malam hari itu badan ku panas, aku gemetar tapi ga berlangsung lama itu hanya sesaat namun perasaan ku tidak tenang hingga pada saat aku bangun tidur aku menerima BROADCAST yang menyatakan DINA, SAHABATKU MENINGGAL.

Saat itu aku hanya bisa diam, dan bingung. Aku memarahi teman teman yang mengirim broadcast itu karena bagiku TIDAK LUCU bercanda dengan hal hal kematian seperti ini. Namun saat itu aku yang tersentak kaget, karena kakak sepupu dina sendiri yang mengklarifikasi hal itu, sahabat macam apa aku ini, sahabat macam apa yang tidak tau sahabatnya sedang sakit, sahabat macam apa yang tidak ada disaat saat terakhir sahabatnya? Aku gagal jadi seorang sahabat, aku gagal dalam hal ini. Tapi aku bersyukur dina pergi setelah dia sudah terima Tuhan Yesus karena ada firman; Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (
Filipi 1:21)

Setelah beberapa lama kepergian dina aku masih tidak bisa terima keadaan ini. Tuhan, kenapa Tuhan ambil org org yang aku sayang? Kenapa Tuhan pisahin aku dari sahabatku? Apakah Tuhan ingin lihat aku menderita seperti ini? Tuhan, sejahat inikah Engkau? Itulah yang ada dalam pikiran dan hatiku. Aku berfikir seperti ini karena aku punya banyak rencana dengan sahabatku di kelas 11 ini, aku mau lebih jadi sahabat yang lebih baik lagi untuk dia, tapi Tuhan punya maksud lain.

Hingga saat ini aku selalu berkata "MANFAATKAN SETIAP PERTEMUAN, KARENA SEBUAH PERPISAHAN ITU TIDAK TERJADWAL DAN TIDAK DI KETAHUI KAPAN AKAN MENGAKHIRI SEBUAH PERTEMUAN"

Aspek dalam pertemanan ku makin hancur, hingga suatu saat aku menyadari aku butuh seorang sahabat Tuhan, aku butuh orang yang bisa mengerti keadaan aku. Dan saat itu aku sudah kenal Tuhan tapi bagiku Tuhan saja KURANG bagiku. Aku butuh sahabat didunia, tempat berbagi suka duka. Semua makin hancur, dan sekarang sekolahku juga keganggu dengan masalah masalah yang ada.

Tapi 1 hal yang bikin aku nangis terharu, ternyata selama ini aku punya sahabat, Dia ga pernah sama sekali meninggalkan aku, sekalipun aku ga pernah anggap Dia ada. Sekalipun aku hanya anggap Dia Tuhan saja tapi ternyata Dia lebih dari Tuhan. Dia sahabatku, yang rela mengorbankan nyawaNya buat tebus aku dan temen temen semua. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.(Yoh 15:13) di ayat itu aja bilng memberikan nyawaNya untuk "sahabat-sahabatnya" saat aku di ingetin dengan ayat alkitab ini aku ngerti, Dia sudah anggap kita sahabatnya walau terkadang kita ga sadar akan pengorbananNya.

Terima kasih Sahabatku, terima kasih Tuhan, aku sadar sekalipun aku tidak punya sahabat didunia, sekalipun ayah dan ibuku meninggalkan aku, sekalipun teman teman ku tidak pernah menganggap kehadiran ku tapi aku percaya Kau sudah lebih dulu berkorban dan menjadi Sahabat untuk aku, Kau akan menyambut aku, Kau menganggap aku ini BERHARGA.

Terus bantu aku belajar Tuhan, terus buat aku mengerti bahwa Engkau saja sudah cukup, aku percaya apapun yang aku butuhkan, sosok sahabat atau apapun itu bisa ku dapatkan dari Engkau maupun orang yang Kau kirim.

And for now Jesus Is Enough For Me
Yuk temen temen kita semua lebih merasakan kasih Sahabat kita yang Ini, Sahabat yang sudah berkorban untuk kita. Rasakan Kasih dan pengorbananNya maka kita akan merasa cukup karena kehadiranNya dalam hidup ini.

Terima kasih banyak sudah membaca😉
Semangat ya teman teman🤗
Terus dukung akun ini yaaa😌😉
Kritik dan saran nya silahkan ya💓
God bless us😇

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sharing Part1Where stories live. Discover now