2 tahun yang lalu
'Tok..tok..tok...' "Kael...! Bangun woi, eh kutu air, mau tidur sampai jam berapa....?!" Sorak seorang wanita yang pasti, gue tau siapa. Gue cuma mengabaikan, dan menutup telinga gue dengan bantal.
"Kael...!! Bangun...!!" Teriaknya tambah kencang.
"Qila, lo diam bisa gak sih" ucap gue saat membukakan pintu kamar. Dia hanya terkekeh senang.
"Joging yok!" Ajaknya
"Gak males, gue mau tidur" jawab gue, dan hendak menutup lagi pintu kamar.
"Kael... udah sana, siap-siap, Qila udah ngajak joging loh itu" mama malah membela Qila.
Gue akhirnya hanya bisa menurut, dan pergi cuci muka. Sedangkan Qila diajak mama nonton tv."Oii kutu badak, ayo !!" Ajak gue setelah mengganti baju.
"Oke. Ma... kita pergi dulu" pamitnya ke mama gue. Lalu kami pergi joging, yang sebenarnya gue males banget.
"El, lari dong, gak semangat banget loh" teriak Qila yang udah jauh di depan gue.
"Males" jawab gue singkat
"Dasar" ucapnya kesal dan menuju kearah gue, menarik tangan gue. Kepaksa deh, gue juga ikut lari.
Aqila, dia adalah temen gue sejak kecil. Orangnya cerewet, dia juga keras kepala, tapi dia juga manis kok. Sebenarnya sih, gue udah lama naruh hati ke dia. Tapi, dia kan sahabat gue, gue gak mau ngerusak hubungan yang udah lama banget ini.
"Oi el, mendung tuh" ucap Qila yang nyadarin gue dari lamunan.
"Bagus dong, kita ke taman biasa yuk!" Ajak gue. Qila meletakkan jari tangannya ke kepala, berpikir.
"Ayo dong..!! Sekalian mandi hujan" bujuk gue.
"Oke-oke..!" Akhirnya dia nurut.
Saat sudah hampir sampai ketaman, gerimis turun yang bikin gue seneng. Gue memang suka hujan. Tak lama hujan makin lebat. Gue lirik Qila sebentar, dia keliatan kedinginan. Gue merasa sedikit bersalah ngajak dia mandi hujan, di tambah lagi dia alergi dingin.
"Eh, lo dingin?" Tanya gue jutek, tapi sebenarnya sih khawatir.
"Lo gak liat" jawabnya ketus.
"Lah trus lo mau gimana? Gue bukak jaket trus gue pasangin ke elu kayak di film drama?" Tanya gue mengejek.
"Lo makek jaket aja gak!" Ucapnya kesal. Haha, imut banget wajahnya, ngebikin gue terkekeh.
"Lo mau pulang?" Tawar gue serius karna kasihan ngeliat Qila kedinginan
"Gak, gue mau ketaman" jawabnya keras kepala.
"Yaudah" jawab gue menaikkan bahu gak peduli. Dia emang keras kepala.
"Kesana yok qil !!" Ajak gue saat sudah berada ditaman. Gue ngajak dia dihamparan bunga yang gak terlalu luas. Suasananya begitu tenang, ditambah hujan yang paling gue suka.
"Nih bunga buat lo" gue memberi dua tangkai bunga yang baru dipetik.
"Buat apa?" Tanya Qila bingung
"Yaa... lo simpan aja, buat tanda lo itu sahabat gue" jawab gue gugup.
"Okee..!" Jawabnya dan mengambil satu tangkai bunga ditangan gue.
"Kok cuma setangkai?"
"Satu lagi buat lo simpen juga" jawabnya dengan tersenyum manis.Hujan sudah mereda. Barulah gue ngerasa dingin karna baju gue yang basah, diterpa angin pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pecinta Hujan
Ficțiune adolescențiAku tak suka hujan Hujan itu dingin, dan selalu membawa semua memori buruk yang ku miliki Tapi siapa dia ? Mengapa dia tau banyak tentangku? Mengapa dia suka hujan ? Dan mengapa dia ingin aku juga suka hujan ? Dan bagaimana bisa aku jatuh cinta p...