🌻Eight🌻

3.1K 179 1
                                    

Happy reading...

—————

Drrttt drrttt...

Caller Id, bertuliskan 'Mommy' tertera dilayar mobilnya kemudian Nicholas menekan tombol untuk mengangkatnya.

"Halo Nick, kau dimana nak?"

"Halo mom, Nick berada diperjalanan sekarang. Ada apa mom tumben sekali?"

"Mengapa kau bertanya seperti itu, memangnya aku tidak boleh menghubungi anakku sendiri!?" Maria mendengus.

"Bukan begitu maksudku mom." Nicholas menghela nafasnya.

"Pulanglah ke rumah sekarang, mom dad sangat merindukanmu."

"Baiklah - baiklah aku akan pulang, see you."

"Iya. hati - hati, see you."

🌻🌻🌻

Nicholas memparkirkan mobilnya dipelataran rumah keluarganya. Jika banyak orang berpikir bahwa orang penting seperti keluarga Nicholas akan tinggal disebuah mansion mewah bak istana kerajaan negeri dongeng, itu salah besar.

Nyatanya keluarga Nicholas tinggal dirumah yang berdesain modern terbuka. Meskipun sebenarnya rumahnya luas dan masih tergolong rumah mewah. Keluarga Nicholas lebih suka hal yang sederhana daripada suatu hal yang mewah berlebihan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik bukan?

Nicholas melangkahkan kakinya memasuki rumahnya. Para maid yang berpapasan membungkukkan badannya kepada tuan mudanya.

"Akhirnya kau datang juga anakku yang tampannn." Maria merentangkan tangannya berjalan mengampiri Nicholas.

Nicholas pun turut merentangkan tangannya. Berharap akan mendapat pelukan hangat dari ibunya, sebaliknya Maria malah menjewer telinga anaknya dengan kencang.

"Dasar anak kurang ajar! Kenapa kau tidak pernah pulang kerumah! Kau sudah lupa jika memiliki orang tua huh?!" Maria menarik jewerannya, ke ruang makan disana terdapat daddynya dan Jack sedang becengkrama.

"Aduh! mom ini sakit aww!" Nicholas meringis kesakitan ia yakin sebentar lagi telinga kanannya akan terlepas. Telinganya memerah hingga rasanya mati rasa.

"Tidak pernah mengabari! Tidak pernah pulang, dasar anak durhaka!"

Nicholas hanya menyimak dan pasrah menerima sumpah serapah yang sedari tadi terucap oleh wanita yang melahirkannya ini.

"Maaf mom ampun lepaskan please!!" Nicholas memegangi telinganya yang dijewer oleh Maria.

"Sudahlah honey. Lepaskan telinga anak kita, lihat telinganya seakan ingin putus dari tempatnya," ujar Thomas santai, sembari menyesap kopinya. Thomas sudah biasa melihat sifat barbar istrinya.

"Biar saja, sekalian saja telingannya ini diamputasi karena tidak pernah mendengarkan perkataan orang tua," sahut Maria, melepaskan jewerannya.

Nicholas berdecak sebal mengusap telinganya yang memerah. Jack yang mendengar pertengkaran antara ibu dan anak ini hanya bisa tertawa.

"Duduklah son, makanlah dengan kami." Ajak Thomas.

"Hai dad, how are you?" Nicholas memeluk daddynya sekilas kemudian duduk disebelahnya.

"I'm good son." Balas Thomas.

"Sedang apa kau disini Jack?" tanya Nicholas.

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang