Langsung aja ye...
*
BRUKK..
Tubuhnya limbung terjatuh mengakibatkan lecet bagian persendian. Ia meringis menahan sakit karena kecerobahan yang dilakukan. Tapi tidak sepenuhnya ia ceroboh. Malam ini jalan pada lorong-lorong sangat sepi karena lorong tersebut menghungkan tempat pemakiran kendaraan bermotor. Ia sangat ketakutan karena tepat dibelakangnya merasa ada orang yang membuntuti secara sembunyi-sembunyi.
Ketika Kepalanya mendongak, melihat orang itu tersenyum miring, keadaan sekitar berubah mencekam. Ia yakin sesuatu buruk akan terjadi.
Ia sangat takut, tapi rasa itu ia buang jauh. Buat apa ia belajar aikido tapi tak digunakan yang ada malah ketakutan? Apalagi dengan kondisi tubuhnya sedang menurun drastis.
"Wah wah wah jadi ini gadis yang ingin disingkirkan?"katanya. Tubuhnya menegang mendengar kata-kata itu Elma masih duduk tersungkur diam menunggu apa yang dilakukan orang itu. Jujur saya keadaannya saat ini sangat tidak memungkin untuk melwan apalagi kabur.
Orang itu menjentikkan jari memberi kode kepada orang suruhannya. "Bawa dia."dalam sekejap Elma terkepung.
"Mau apa kalian. Jangan..lepaskan aku mau dibawa kemana." Elma terus menerus memberontak. Segala usaha ia kerahkan namun sia-sia saja. Jumlah mereka tak sebanding dengan kekuatan yang ia punya.
Sampailah pada suatu tempat yang lebih dingin, lembab, kotor mungkin lebih tepatnya tempat itu adalah gudang yang sudah terbengkalai. Benyak sarang serangga tersebar di atap ditambah dengan bau sedikit tidak sedap. Mungkin tempat ini sudah menjadi penghuni makhluk halus.
Elma dijatuhkan secara paksa. "Arghh."
Matanya menyipit menegaskan penglihatannya. Siapa dalang dibalik penculikan ini.
Seseorang tengah tertawa tebahak-bahak penuh kemenangan. Seperti baru saja mendapati jackpot. Meski hati terselimuti perasaan resah dan gelisah, ia tetap berusaha tenang, memikirkan cara bagaimana agar bisa lepas dari jeratan orang-orang ini.
Seseorang berjalan mendekatinya semakin lama semakin jelas menampakkan rupa dan rautnya. Betapa terkejut Elma setelah mengetahui siapa dia.
"Hallo gadis manis. Kita bertemu lagi rupanya. Kebetulan sekali ya. Mungkin takdir. Ya itu pasti takdir. Tak.dir terakhir aku melihat sebelum aku mencabut nyawamu."
"Apa salahku padamu, Graces. Padahal selama ini kita berhubungan baik. Bahkan kita sepakat menjadi saudara. Tapi kenapa beberapa bulan terakhir kau berubah?"tanyanya tenang.
"Kau mau tahu. Mengetahui hal yang sebenarnya. Benar-sangat ingin tahu?"
"Aku sangat iri padamu, Elma. Saking iri-nya aku lambat laun berubah menjadi kebencian. A.KU SA.NGAT. MEM.BEN.CI.MU."
"Kau tau direktur club ini sangat menyukai semua yang ada pada dirimu. Apa yang kau kerjakan selalu saja dapat menungkat mutu kualitas tempat ini. Mulai dari pelayanan, bakat yang kau punya, pribadi menyenangakan, sampai seluruh pelanggan setiaku dengan cepat melirikmu dan beralih kepadamu."
"Cuih, HELLO INI TEMPAT CLUB TEMPAT PARA OM-OM PEJABAT TINGGI MILLIADER YANG MENDAPAT SERVIS DAN PELAYANAN MEMUASKAN DAN BERAKHIR DI RANJANG. BUKAN AJANG PEMILIHAN BAKAT ATAU TAMAN BERMAIN. Kau tau itu. Jadi jangan sok bersih dan suci. Pasti tubuhmu telah dinikamati juga kan." Seketika Elma mendapat perlakuan menjijikkan. Ia meludah tepat di dahinya."
"Aku bukan sepertimu. Apa salah aku bernyanyi apa salah aku menyadarkan mereka. Mengalihkan kemungkinan terburuk. Apa salah aku menyenangkan hati mereka. Mereka menyukaiku itu sah-sah saja. Itu hak mereka. Itu berarti apa yang selama ini usahaku tak sia-sia."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA And Me
RandomPERBAIKAN NARASI Tatapan elangnya mengisyaratkan membunuh. Melihat bingkai foto, menggambar dua pria tengah tersenyum saling menjabat tangan. Mereka sahabat sekaligus rekan bisnis yang saling menguntungkan. Hingga suatu kejadian terjadi akibat kesal...