"BERISIK!!
"Masih pagi jangan teriak teriak telinga gue bisa pekak tau" ucap Sindy dan langsung duduk di samping Ayu di barisan kedua. "Selamat pagi anak anak"ucap Bu Risa, dan membuat pembicaraan mereka terpotong.
***Selama pelajaran Kimia berlangsung, Sindy merasa ada yang merhatiin dia, tapi dia juga takut buat noleh ke belakang karena bu Risa tadi sempat menoleh ke arahnya, sehingga membuat Sindy menjadi tidak konsen dalam pelajaran. Ayu yang merasa terganggu dengan Sindy ia pun bertanya,
"Sin lo kenapa keliatan lo lagi mikiran sesuatu, ada masalah?" ucap Ayu
"Ah i-ya gue gpp kok" jawab Sindy tergagap
"Kalo ada apa apa cerita aja ke gue, gue siap kok bantu lo" ucap Ayu dengan tulus.Sindy hanya membalas dengan angguka dan disertai senyuman yang tipis.
"Sindy! Ayu, apa yang kalian bicarakan" ucap bu Risa sambil menatap mereka.
"Ini bu tadi saya nanyak ke Sindy gimana caranya, saya kurang paham", jawab Ayu
"Benar begitu Sindy",tanya bu Risa
"Iya bu" jawab sindy sambil dengan anggukan kepala.
"Dengar ya anak anak lain kali kalo gak paham tanya langsung ke ibu jangan ke teman kalian, yang ada kalian nanti menggangu konsentrasi teman kalian, jelas!!".Ucap bu Risa smabil menatap sekeliling kelas.
"Jelas bu" ucap mereka serampak.
Saat bu Risa akan lanjut menjelaskan materi di papan tulis tiba tiba, "bu saya mau nanyak" ucap Dino, yang membuat semua murid yang ada di dalam kelas menatap heran ke pada Dino.
"Iya silahkan Dino mau nanyak apa?" jawab bu Risa yang juga heran karena Dino tidak pernah bertanya sama sekali.
"Bu kok bellnya lama sih bunyinya" ucap Dino, yang malah membuat seisi kelas mengira Dino ingin menanyakan pertanyaan yang ada di papan tulis, ternyata malah pertanyaan yang tidak bermutu.Bu Risa yang sudah paham dengan sifat muridnya, mengucapkan astafirullah banyak banyak dalam hati.
"Kenapa kamu nggak nanyak langsung ke bellnya aja" jawab bu Risa dengan sabar
"Emang kalo saya nanyak ke bellnya bakal di jawab pertanyaan saya bu" ucap Dino dengan tampang polosnya, yang malah membuat yang lain tertawa bahkan ada yang smpai kejang kejang (ae lah alay banget sampai kejang kejang).
"Ya nggak lah Dino, kamu ini ada ada saja pertanyaannya" jawab bu Risa dengan sisa tawanya.Tett.... Tett... Tett...
Bell istirahat pun berbunyi.
"Baik anak anak sampai di sini dulu materi kita, sampai jumpa minggu depan"ucap bu Risa sambil berlalu meninggalkan kelas.
Sindy yang udah gak tahan akhirnya menoleh ke belakang dan gak sengaja mata Sindy bertemu dengan mata milik Fino.Sindy cepat mengalihkan tatapannya, "kok gue baru sadar kalo dia sekelas sama gue" ucap Sindy membatain. "Jangan jangan yang merhatiin gue dari tadi itu dia! ah masa dia sih, kan gak mungkin" ucap Sindy membatin lagi dan malah membuat dia melamun dengan pertanyaan pertanyaan yang ada di kepala nya. "Woi melamun aja lo! Mikirin apaan?" ucap Dinda yang malah membuat Sindy sadar dari melamunnya.
"Gue mikir nanti di kantin mau makan apa, yaudah yuk ke kantin" jawab Sindy, yang hanya di jawab Dinda dan Ayu dengan anggukan dan berlalu ke kantin, sambil menyusul Sindy yang sudah jalan duluan.
Sesampainya mereka di kantin, mereka melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk yang masih kosong dan kebetulan hanya ada satu meja kosong yaitu berada di paling pojok dekat dinding. "Yaudah kalian mau makan apa biar gue yang pesanin" ucap Dinda
"Gue samain aja dengan lo" jawab Ayu tanpa pikir panjang lagi karna dia sudah lapar, " kalo lo apaan sin tanya Ayu"Hm gue bakso sama es jeruk" ucap Sindy, sambil menyerahkan uangnya pada Dinda, dan Dinda pun pergi memesan makanan mereka.
"Eh yu lo udah tau belum kalo Fino sekelas sama kita"tanya Sindy
"Udah, emangnya lo baru sadar?" tanya Ayu kembali.
"Iya gue baru sadar pas bell gue noleh ke belakang, karena gue merasa ada yang merhatiin gue selama pelajaran yaudah gue noleh kebelakang dan gak sengaja mata kita bertemu"jawab Sindy"Oh jadi itu yang buat lo agak aneh pas di kelas" tanya Ayu, dan hanya di jawab anggukan oleh Sindy. Tiba tiba Dinda datang membawa napan berisi makanan mereka. "Akhirnya datang juga!!, kasian cacing gue udah demo" cerca Ayu, langsung melahap makanannya, yang malah mamuat Dinda dan Sindy terkekeh melihat tingkah Ayu yang aneh.
Di koridor lantai bawah terdapat Fino dkk yang berjalan menuju kantin sambil bersanda gurau.
"Eh gue ada teka teki, dan gue yakin lo pada pasti gak bisa jawab" ucap Dino Reza dengan sombongnya
"Halah paling teka teki lo soal makanan! Iya kan" tukas Arya yang sudah sering dengar teka teki Reza.
"Kali ini beda, bukan soal makanan lagi, makanya lo dengerin dulu" jawab Reza kesal karena Arya yang sok tau."Emang apaan teka teki lo" kali ini Fino yang bersuara, selama di perjalanan dia hanya diam.
"Kenapa pohon harus ditebang?ucap Reza.
"Karna kalo di bakar jadi polisi"jawab Dino
"Polusi GOBLO" ucap mereka bertiga serempak
"Ya gak usah ngegas keles, gue kan typo" jawab Dino dengan dramatis
"Gak ada yang bisa jawab ni?" tanya Reza, dan di jawab anggukan oleh mereka bertiga
"Jawabannya adalah... kalo di cabut ya pasti berat lah! Hahahah"jawab Reza sambil tertawaKrik... Krik..
"GAK LUCU" ucap mereka serempak, dan pergi meninggalkan Reza yang masih tertawa.
"Woii tunggu!! kok gue di tinggalin sih ae lah" ucap Reza, sambil mengejar mereka.Kamu bagaikan senja di sore hari yang bersinar ketika aku lihat, tapi susah untuk di jangkau.
***Haiii gimana kelanjutan ceritanya seru gak, dan tunggu part selanjutnya yaa.
Jangan lupa buat vote dan follow ya:)
And thank you yang udah baca. 😘😍😍🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
FISI
Teen FictionBerawal dari suka yang berujung menjadi benci, tanpa harus mendengar penjelasan kenapa aku suka padanya, dia hanya mendengar dari omongan orang lain bukan dari penjelasan aku sendiri. Dari situ dia menjauh, tidak pernah menegur, itu karna dia terla...