Sinar matahari masuk dari sela sela jendala Fino yang membuat dia terbangun, Fino melirik jam weker yang berada di nakas samping tempat tidur yang menunjukkan pukul 06.00,Fino bergegas pergi ke kamar mandi yang berada di kamarnya.
Fino keluar dan memakai seragam sekolah, tidak perlu susah susah Fino untuk merapikan rambut, cukup hanya menggunakan tangan untuk merapikan rambutnya itu sudah rapi bagi dia.
Saat Fino turun untuk sarapan dia melihat Papa, Adik, dan mamanya yang sudah berkumpul di meja makan. Fino langsung duduk di samping adiknya yang bernama Qila (Aqila Pratama) yang masih duduk di bangku smp kelas VIII. Fino langsung mengambil nasi goreng dan memakannya.
"Gimana sekolah kamu Fino" tanya Pratama, Fino yang di tanya langsung menoleh ke papanya. "Baik baik aja"jawab Fino sambil melanjutkan sarapannya.
"Kamu harus tingkatkan prestasi kamu lebih baik lagi, supaya kamu bisa meneruskan perusahaan keluarga kita"ucap Pratama serius dan di jawab "iya" oleh Fino.Fino langsung mengambil tasnya dan berpamitan ke orang tuanya untuk berangkat ke sekolah dan mengambil kunci motor yang berada di atas meja. Fino menancap gas dan pergi ke rumah Sindy untuk menepatkan janjinya menjemput Sindy.
***
Setiba Fino di depan pagar rumah Sindy dia langsung mengambil handphone yang berada di saku celananya, dan membuka aplikasi IG.
Fino:gw dpn rmh lo
Karena Fino tidak ada WA Sindy jadi dia cht Sindy lewat Dm.Sindy:ok
Tak lama di balas oleh Sindy dan hanya di read saja oleh Fino.Sindy pun langsung mengambil tasnya dan pamitan sama orangtuanya yang juga bakal berangkat ke Bandara.
"Berangkat sama siapa lo"tanya Aldi yang membuat Sindy berbalik badan.
"Sama temen" jawab Sindy. "Cewek atau cowok" tanya Aldi lagi yang makin penasaran. "Cowok" Sindy langsung merutuki dirinya yang keceplosan (mampus gw kenapa pekai keceplosan segala sih ni bibir ae lah) -sindy membatin.Aldi yang mendengarnya pun heran termasuk mama, papanya
"Ciee yang di jemput pacarnya pakai bilang temen ngaku aja kali pacar" goda Aldi sambil mencolek dagu adiknya. "Emang hanya temen kok"senggah Sindy yang tidak mau kalah.
"Temen apa temen" goda Aldi makin jadi. "Au ah gelap, dah ma,pa.. Ak berangkat dulu" ucap Sindy sambil meninggalkn meja makan karena dia muak liat abangnya.Saat sindy membuka gerbang sudah ada Fino yang betengger di motornya sambil memainkan handphone.
"Sorry ya lama nunggu"ujar Sindy yang sudah berada di samping Fino
"Iya" jawab Fino sambil memberikan helm kepada Sindy dan di terimanya.Fino yang melihat Sindy yang kesusahan memakai helm ia pun membantu memasangkan yang otomatis membuat wajah mereka berhadapan, Sindy yang terkejut membuat jantungnya seperti maraton
(Aduhh jantung gue kenapa dag dig dug gini sih) -sindy membatin.Cukup lama mereka bertatapan hingga terdengar suara Aldi yang membuat mereka terkejut "ekhm" Aldi pura pura berdehem,mereka pun menoleh ke arah suara dan membuat tingkah mereka seperti ketahuan mencuri sesuatu. "Eh yaudah bg gue berangkat dulu"ucap Sindy cepat dan menaiki motor Fino, Fino pun mengklason motornya pertanda ia pamit dan di anggukan kepala oleh Aldi.
***
Di perjalanan meraka hanya saling diam tanpa ada pembicaraan, Fino melirik jam tangannya yang sudah pukul 06.55 itu pertandanya 5 menit lagi mereka terlambat. Fino pun mempacu kecepatan motornya yang membuat Sindy refleks memeluk pinggang Fino (aduh kok author baper sih^^)Tiba tiba di jalan tidak jauh dari sekolah ada tabrakkan yang membuat jalan jadi macet, Sindy pun melirik jam tangannya yang sekarang 2 menit lagi bell. Tidak ada jalan tembus lain untuk mereka sampai di sekolah, hanya ada satu pilihan dan mereka harus menunggu macet itu hingga kembali normal.
Gerbang SMA TUNAS MULIA sudah di tutup oleh satpam. "Pak tolong bukain dong pak" ucap Fino memohon agar di bukakan gerbangnya
"Tidak bisa siapa suruh kalian terlambat" ujar pak satpam yang berkumis tebal sambil memainkan kumisnya, "yak elah pak terlambat 5 menit aja kok gak lama"timpal Sindy sambil memohon
"5 menit ndesmu sekarang tu sudah jam 07.25 berarti kalian telat 25 menit" ucap pak tarjo dan kembali ke posnya buat melanjutkan sarapan yang tertunda tanpa memperdulikan mereka.Fino melihat Sindy yang gelisah ia pun berusaha berpikir gimana caranya mereka bisa masuk ke dalam
"Ikut gue" ucap Fino yang berjalan ke gg yang berada di samping sekolah dia menitipkan motornya kepada ibu penjaga warung. Lalu berjalan ke belakang sekolah, "kita ngapain ke sini sih" tanya Sindy yang merasa heran
"Udah lo ikuti gue aja, mau masuk kelas gak"ucap Fino yang malah balik bertanya. "Ya mau lah, tapi ngapain kita kesini" tanya Sindy yang belum ngerti maksud Fino."Sekarang lo manjat"ucap Fino sambil melirik Sindy untuk manjat di tembok tinggi itu, "gimana caranya itu tinggi banget"tanya Sindy yang mulai bingung sambil melihat ke arah Fino
"Sekarang lo lempar tas lo ke dalam, terus lo manjat gue bantuin lo dari bawah"cerca Fino yang mulai greget sama Sindy yang banyak tanya.Kamu itu seperti matematika! murid yang secara bersamaan membuat aku pusing gimana cara memecahkan pertanyaan dari kamu.
***
#
#
#
#Hallooo guyss maaf yaa lama gak update, and thankyou yang udah baca maaf kalo banyak typo ny^^,and jangan lupa vote, komen, and follow ya, Makasih^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
FISI
Teen FictionBerawal dari suka yang berujung menjadi benci, tanpa harus mendengar penjelasan kenapa aku suka padanya, dia hanya mendengar dari omongan orang lain bukan dari penjelasan aku sendiri. Dari situ dia menjauh, tidak pernah menegur, itu karna dia terla...