1.Satu kelas

110 14 0
                                    

Tringg.... Tringg...

Bunyi alarm membangunkan seorang gadis yang masih tidur dibalik selimutnya, sekarang sudah jam 06.00.Sindy yang sudah tidak tahan akhirnya mematikan alarm tersebut dan bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Tidak butuh waktu lama Sindy sudah keluar dari kamar mandi, dan segera memakai seragam putih abu abu. Sindy memang memiliki paras yang cantik jadi tidak heran tanpa bermake up pun dia sudah cantik. Sindy segera turun kebawa untuk sarapan.
***

"Pagi Ma, Pa..."ucap gue
"Pagi juga sayang ucap mama dan papa bersamaan".
"Ayo cepat sarapan nanti kamu terlambat lagi"ucap mama gue. Setelah gue selsai makan, abang gue baru aja turun, dengan memakai baju kemeja warna merah kotak kotak dan celana jins hitam, ya karena dia sudah kuliah jadi bajunya bebas.

Tapi dengan santainya dia langsung duduk di samping gue dengan muka yang santai tanpa takut terlambat.Baru aja dia ingin makan nasi goreng buatan mama, "bang ayo berangkat nanti gue terlembat" ucap gue. Yang membuat dia tidak jadi makan,"Sabar kenapa gue juga baru duduk"ucap bg Aldi, yaps.. sebut saja namanya Aldi (Aldi Pratama).

"Yaudah makannya nanti aja gue udah terlambat ni" ucap gue, dan sambil berpamitan sama mama dan papa dan tidak lupa juga cium pipi mereka. Dan juga sambil menarik tangan bg Aldi menuju garasi. "Gak usah tarik-tarik kali gue bisa jalan sendiri" ucap bg Aldi, dan gue segara masuk ke mobil tanpa membalas ucapan bg Aldi dan bg Aldi juga ikut masuk dan tidak berbicara lagi. Selama di perjalanan suasana menjadi hening hanya suara musik yang mengalun di mobil.
***

Dilain tempat seorang remaja laki laki yang bernama Alfino Nugraha Pratama yang biasa di panggil Fino sudah tiba di SMA TUNAS MULIA dan ketika berjalan di koridor yang sudah ramai, ya wajar saja karena sekarang sudah jam 06.55 yang berarti 5 menit lagi bell akan berbunyi.

Fino mempercepat jalannya menuju mading untuk melihat dia harus masuk kelas mana, dan yaps dia berada di kelas XI MIA 1 yang berada di lantai dua paling ujung koridor, kitika Fino mau naik tangga ada yang ngagetin.

"dorr...adu kaki gue lo injek tai ucap" Dino, yang membuat mereka malah tertawa kecuali Fino dia hanya tersenyum, dan Reza yang menginjak kaki Dino hanya nyengir tanpa merasa bersalah. "Fin kita sekelas lagi bro" timpal Arya.
"Gue udah tau"ucap Fino, dan berlalu begitu saja meninggalkan temannya yang pada gesrek.

"Sakit tau bang di tinggalin lagi sakit sakitnya"ucap Dino dramatis,
"ALAY... teriak Arya dan Reza" bersamaan sambil berlalu meninggalkan Dino. Dino cengo melihat teman temannya meninggalkan dia tanpa merasa kasihan, Dino baru sadar ternyata dia masih di bawa tangga.
"Woiii tungguin gue ae lah gue ditinggalin" ucap Dino.
"Apaan sih lo teriak teriak gue gak budek"ucap Reza. Fino yang melihat tingkah temannya makin gesrek langsung saja masuk ke kelas disusul Arya yang juga sudah muak dengan mereka berdua.

"Yahh kita ditinggal, gara gara lo ni" ucap Reza kepada Dino.
"Lah kok gue yang di salahin sih" ucap Dino. sambil berjalan masuk ke dalam kelas diikuti oleh Reza.
"Yahh emang lo yang salah pagi-pagi udah berisik" ucap Reza.
"Salahin aja gue terus, gue emang pantes disalahin" ucap Dino yang mulai alay kembali.
"Baru nyadar lo kal-
"BERISIK" ucapan Reza terpotong oleh omongan Fino, seketika semua menjadi hening.

Mobil ferari berwarna hitam berhenti di depan pagar SMA TUNAS MULIA.
"Huuu untung aja pas, yaudah gue mau masuk dulu" ucap Sindy yang langsung keluar begitu saja. Aldi yang melihat tingkah adeknya hanya bisa geleng-geleng kepala, ketika Sindy sudah masuk ke dalam, Aldi pun menjalankan mobilnya menuju kampus.

Sindy berjalan menuju mading untuk melihat dia masuk kelas mana, dan ternyata Sindy masuk kelas XI MIA 1 dan di situ juga ada nama sahabatnya Sindy, siapa lagi kalau bukan Dinda dan Ayu. Sindy pun bergegas menaiki tangga dan menuju kelas XI MIA 1 yang berada di ujung koridor. Ketika Sindy baru di ambang pintu dia sudah mendengar teriakkan dari dalam kelas, siapa lagi kalau bukan sahabatnya yg heboh bin alay.

"Aaa... Sindy" teriak Dinda dan Ayu berbarenagan. Sindy yang mendengar teriakkan mereka langsung menutup telinganya.
"BERISIK!!".
"Masih pagi jangan teriak teriak telinga gue bisa pekak ucap" Sindy dan langsung duduk di samping Ayu di barisan kedua. "Selamat pagi anak anak" ucap Bu Risa, dan membuat pembicaraan mereka terpotong.

Bagai matahari yang tidak bisa di sentuh, tapi dapat di lihat dari jauh. Seperti kamu tidak bisa di sentuh tapi masih bisa di lihat dari jauh.
***





Hallo guys gimana cerita aku, seru gak, maaf yaa klo ad typo
Jangan lupa juga buat vote, komen tentang part ini.
Thank you buat yang udh baca🤗😍😘😘😘
#
#
#
#
Jangan lupa follow ig ak _siti.r


FISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang