"Kalo mau senyum, senyum aja kali bg gak usah di tahan" ejek Reza dan itu membuat mereka semua tertawa kecuali Sindy yang hanya senyum aja karena malu di tatap terus oleh Fino
Tett...Tett...Tett..
Tiba tiba suara bell berbunyi dan membuat pembicaraan mereka terpotong, "eh udah bell tu, kita duluan ya"ucap Sindy cepat sambil berlari meninggalkan Dinda dan Ayu
"Ae lah tumben amat Sindy cepat cepat,biasa juga baru bell dia santai aja" heran Dinda kepada sindy yang gak biasannya."Mungkin Sindynya malu karena di tatap Fino terus" jawab Arya sambil melirik ke arah Fino yang hanya cuek aja
"Yaudah kita duluan ya"ucap Ayu sambil berlalu meninggalkan kantin bersama Dinda
"Dadah yayang Ayu"jawab Dino sambil melambai lambaikan tangannya
"Alay lo!! nanti juga ketemu di kelas pakai dadah dadah segala"heran Reza pada temannya yang makin hari makin alay
"Bodoamat intinya gue happy,gak kayak lo jomblo"ejek Dino sambil menertwakan Reza."Seenggaknya gue jomblo happy,gak kayak lo berharap tapi gak pasti"timpal Reza gak mau kalah
"Di mana mana jomblo itu gak ada yang happy"ucap Dino yang lebih menusuk kata katanya
"Ada ni buktinya gue"jawab Reza dengan bangganya
Arya dan Fino yang muak melihat mereka akhirnya pergi,tanpa memperdulikan mereka sambil berjalan ke arah rooftop, apa lagi kalo bukan bolos.Panas matahari yang terik yang mampu membuat kulit menjadi gelap tidak akan membuat mereka turun kebawah, karena bagi mereka panas matahari sudah menjadi makanan hari hari, jadi tidak heran jika berada di atas selama 2 jam mereka biasa saja. Fino yang sedang memikirkan sesuatu di kagetkan olah Arya
"Woii jangan banyak melamun ntar kesambet lo"sentak Arya yang membuat Fino terkejut
"Appan sih lo"jawab Fino cuek
"Lonya tu yang apaan siang siang melamun"timpal Arya sambil memainkan game yang ada di hpnya."Siapa yang ngelamun, gue biasa aja tu" jawan Fino dengan nada santai
"Terserah lo aja deh, gue capek ngomong sama lo"ucap Arya yang tidak di dulikan oleh Fino. Bagi Arya itu udah biasa."Anjirr udah jam 14.30"ucap Reza membuat mereka kaget, karena jam pulang udah dari tadi
"Santaii aja kali gak usah toa"kesal Dino sambil mengusap telinganya
"Yaudah kuy ke bawah"timpal Fino dan di ikuti mereka.Koridor udah agak sepi, wajar saja sekarang udah jam pulang. Dan yang masih di skolah hanya anak anak ekskul saja. Pas mereka udah di kelas mereka langsung mengambil tas dan menuju pakiran untuk pulang.
Lain dengan Fino dia harus ke ruang basket dulu buat bertemu sama pak Andi dan membahas turnamen basket yang akan di adakan di SMA TUNAS MULIA yang berarti akan bertanding dengan sekolah tetangga yaitu SMA BINA BANGSA.Selesai Fino bertemu pak Andi dia langsung menuju parkiran yang hanya tinggal beberapa motor saja yang masih ada di sekolah. Tidah jauh dari Fino berdiri dia melihat Sindy yang masih di depan gerbang sepertinya menunggu jemputan tumben dia belum pulang ucap Fino membatin.
Fino berinisiatif untuk mengajak Sindy pulang bareng karena melihat cuaca yang udah agak mendung.
Sindy yang kaget tiba tiba ada motor ninja warna merah yang berhenti di depannya.Pemilik motor itu langsung membuka helm nya dan itu membuat Sindy terkejut ternyata itu Fino.
Kok dia berhenti sih batin Sindy bertanya tanya. Dan itu membuat Sindy teringat kejadian di kantin.
"Mau pulang bareng gak"ucap Fino tiba tiba to the point, karena dia orangnya gak suka basa basi
"Elo ngajak gue" kaget Sindy karena tiba tiba Fino ngomong begitu ke dia
"Gak!! Gue ngajak pohon yang ada di belakang lo"kata Fino becanda tapi bagi Sindy itu malah garing."Oohh, emang bisa?" tanya Sindy yang masih belum sadar kalo Fino hanya becanda
"Ya gak bisa lah" greget Fino karena jawaban Sindy yang terlalu polos
"Gue ngajak lo kali"timpal Fino sambil melihat cuaca yang semakin mendung
"Ee-h gi-mana ya" ucap Sindy terbata bata kerena ajakkan Fino
"Kelamaan mikir lo, ntar keburu ujan"kata Fino yang gemes melihat tingkah Sindy malu malu
Iya juga sih udah mau ujan, apa gue terima aja ya, tapi gue malu.ucap Sindy membatin."Iya udah gue mau"jawab Sindy malu malu
"Nih pake" ucap Fino sambil menyerahkan helmnya kepada Sindy.
Dan di terima oleh Sindy sambil memakai helm nya, sambil menaiki motor ninja Fino yang agak tinggi baginya.
"Udah siap" ucap Fino sambil melihat Sindy dari kaca spion. Dan di jawab anggukan oleh Sindy.Sepanjang jalan hanya ada keheningan di antara mereka, Fino yang bingung mau ngomong apa akhinya menanyakan alamat rumah Sindy
"Alamat rumah lo di mana"ucap Fino memecahkan keheningan sepanjang jalan
"Di jl.Cemara komplek Garuda"jawab Sindy cepat
Fino pun segera melajukan motornya karena rintik hujan mulai turun. Pas meraka udah memasuki komplek perumahan Garuda."Rumah lo yang mana" tanya Fino
"Yang pagar warna hitam" jawab Sindy sambil menunjuk rumah yang gak jauh dari mereka. Fino pun memberhentikan motornya di depan pagar rumah Sindy yang besar. Sindy pun turun dari motor sambil menyerahkan helm kepada Fino
"Thanks ya"ucap Sindy sambil tersenyum ke arah Fino
"Iya, yaudah gue pulang dulu" jawab Fino sambil manjalankan motornya
"Hati hati"teriak Sindy dan di jawab klakson oleh Fino. Dan Sindy pun masuk kedalam rumah sambil senyum senyum.Kamu itu seperti pelawak yang
Gak jadi, hanya dengan
Memandang tingkahmu
Mampu membuat aku tersenyum.
***Hai guyssss gimana caritanya seru gak, and jangan lupa buat vote and follow aku ya, dan tunggu part selanjutnya. 😍😍😘😚🤗
Thank you juga yang udah baca:)))#
#
#
Jangan lupa buat follow ig aku ya
_siti.r
😘😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
FISI
Teen FictionBerawal dari suka yang berujung menjadi benci, tanpa harus mendengar penjelasan kenapa aku suka padanya, dia hanya mendengar dari omongan orang lain bukan dari penjelasan aku sendiri. Dari situ dia menjauh, tidak pernah menegur, itu karna dia terla...