Happy reading...
—————
Hari sudah menunjukkan waktunya jam makan siang. Sedari tadi Nicholas berada diruangannya, ia tengah berkutat dengan pekerjaan yang membuatnya jengah seharian.
Nicholas berniat mengajak Luna makan siang diluar atau mungkin bisa dibilang mengajak berkencan sekalian. Nicholas melangkahkan kakinya menuju restoran hotelnya dimana Luna bekerja. Jaraknya tidak jauh dari kantor pusatnya karena hanya berbeda gedung, terletak tepat disamping gedung kantornya.
Sesampainya direstoran Nicholas mengedarkan matanya ia tidak melihat gadis yang dicarinya. Seorang pelayan dengan pakaian ketat dan ber- make up tebal mendekati Nicholas.
"Selamat datang Mr. Peterson, ada yang bisa saya bantu?" Ucapnya dengan nada sedikit mendesah.
Nicholas melihat sekilas name tag yang tertera diseragamnya. Megan.
Nama yang cukup bagus untuk seorang penggoda. batin Nicholas.
"Dimana Luna?" Tanya Nicholas tanpa basa - basi.
"Luna asisten dapur itu tuan?"
"Iya, memangnya kau pikir yang namanya Luna siapa lagi disini," ucap Nicholas dengan nada dinginnya.
"Dia sedang tidak masuk hari ini tuan," balas pelayan itu menunduk, niat tadinya ingin menggoda bosnya ia urungkan melihat aura Nicholas yang sangat mencekam.
"Tidak masuk? Memangnya kemana dia?"
Apakah gadis itu sedang sakit? Perasaan khawatir mulai melanda Nicholas.
"Saya kurang tahu tuan, dari keterangan yang tertera dia hanya izin karna ada keperluan."
Nicholas mengangguk, ia bisa sedikit tenang ternyata Luna hanya izin cuti biasa.
"Gantilah pakaianmu dengan pakaian yang layak, aku mempekerjakan pegawai berpenampilan rapi bukan berpakaian seperti jalang," tukas Nicholas datar, membuat Megan tertunduk malu.
"B-bbaik tuan.. maafkan saya.."
Nicholas membalikan badannya berjalan keluar dari restoran. Ia pergi kembali lagi menuju ke kantornya dengan lesu.
Tanpa sengaja saat memasuki kantor Nicholas berpapasan dengan Jack. Jack menatap raut wajah Nicholas yang tidak bersemangat.
"Hai bos kenapa kau terlihat lesu? Tidak biasanya." Ujar Jack dengan cengirannya merangkul bahu Nicholas.
"Enyah kau dari hadapanku," Nicholas menghempaskan tangan Jack dari bahunya.
"Ayolah bos kenapa? kau bisa bercerita kepadaku,"
"Aku tidak apa - apa." Ketus Nicholas.
Jack tahu jika sebenarnya Nicholas hanya gengsi mencurahkan isi hatinya. Nicholas memiliki sifat gengsi yang tinggi, tidak keren kan jika Nicholas bercerita dia sedang galau karna gagal bertemu wanita yang disukainya.
"Dasar kepala batu, kau ikut aku saja."
Jack merangkulkan tangannya dileher Nicholas kemudian menarik lehernya begitu saja yang membuatnya hampir terjengkang ke belakang. Nicholas berjalan dengan posisi mundur terseret.
"Shit, Jack ini sakit dasar brengsek!" Nicholas meringis sakit dibagian lehernya.
"Sudah diam saja jangan banyak bicara," ujar Jack santai sembari menyeret Nicholas.
🌻🌻🌻
Saat ini Nicholas dan Jack tengah menikmati jam makan siang mereka, disuatu cafe langganannya. Letaknya berada cukup dekat dari kantor, tanpa mengendarai mobil mereka hanya perlu berjalan kaki melewati satu blok dari kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Sunflower (END)
RomanceApa jadinya jika seorang florist cantik yang lugu melakukan kesalahan besar terhadap CEO tampan yang memiliki kekuasaan dimana - mana? Nicholas yang niatnya hanya ingin membantu seseorang, malah Luna mengiranya sebagai seorang pengantar pizza delive...