Chapter 1 : Pagi yang Berat

3.3K 275 211
                                    

Note! : cerita ini mengandung unsur dari berbagai mitologi.

Tapi ini bukan myth-fac! Ini adalah hasil karya sendiri, tolong dipahami.

============================

2000 tahun kemudian, setelah kehancuran dunia.

Tepatnya tanggal 12 Maret 2031 Tokyo, Jepang, Migard atau sering disebut Bumi.

(AN : author disini akan sering menyebut bumi dengan nama Midgard yang berasal dari mitologi nordic, tapi author jelaskan kembali ini bukan myth-fic. Author hanya mengambil namanya saja tidak dengan kisah-kisah para tokoh dari mitologi itu)

Di suatu kamar seorang pemuda tengah tidur dengan pulasnya dan tidak menyadari bahwa hari ini adalah hari yang penting baginya.

Sliingg...

Pemuda yang sedang tidur itu, akhirnya bangun dikarenakan sinar matahari yang masuk melalui jendelanya yang berada di kanan.

Ia hendak bangun, namun gerakannya terhenti karena ada sesuatu yang berat meninding perutnya. Ia langsung membuka selimut yang menutupi 2 benda yang menonjol besar itu.

Ternyata yang membuat perutnya menjadi berat adalah 2 gadis cantik yang sedang tertidur pulas di perut dari si pemuda.

Kedua gadis yang kini tidur di perutnya memiliki ciri yang sama yaitu memiliki rambut putih berkilau. Mereka berdua bahkan terlihat nyaman menggunakan perut dari si pemuda sebagai bantal empuk mereka.

Mereka berdua begitu terlelap dalam tidurnya. Wajah tidur mereka begitu manis dan juga imut, yang dapat membuat siapapun suka kepada mereka. Namun tidak dengan si pemuda yang sedari tadi memasang senyum masam kepada mereka berdua.

Si pemuda hanya menghela nafas panjang, seakan-akan sudah biasa dalam situasi seperti ini.

"Haruka, Haruki, ayo bangun. Sampai kapan kalian mau tidur?" ucap lembut si pemuda dengan sedikit menggoyangkan bahu dari kedua gadis yang sedang mendengkur pelan.

"Ayolah, aku tau kalian mendengarku, jadi jangan pura-pura tidur" si pemuda tau mereka berdua sebenarnya sudah bangun, tapi mereka menolak untuk mengangkat kepala mereka dari perut atletis milik si pemuda.

"Hehehe~ katakan dulu bahwa nii-chan, sayang pada kami" ucap gadis yang tidur di sebelah kanan dari si pemuda. Dia adalah Haruka. Adik kandung dari si pemuda, umur mereka berdua terpaut satu tahun.

"Aku sangat sayang kalian berdua, sekarang bisakah kau lepaskan aku, Haruka?" ucap si pemuda dengan sedikit memohon. Ia tidak ingin situasi buruk ini terus berlangsung, bisa-bisa dia melakukan perbuatan tak senonoh kepada mereka berdua. Itu adalah hal yang wajar mengingat ia adalah laki-laki yang normal. Ia berusaha keras untuk tidak berpikir kotor tentang mereka berdua dan menahan imannya untuk tidak melakukan hal yang senonoh pada mereka berdua.

Namun si pemuda harus berusaha lebih keras untuk menahan nafsunya, penyebabnya adalah kedua gadis yang masih berada di dekatnya. Mereka hanya memakai kemeja panjang berwarna putih tanpa memakai bawahan, sehingga celana dalam mereka bisa terlihat oleh si pemuda. Celana dalam kedua gadis itu memiliki warna yang sama yaitu biru muda belang putih.

"Kami akan bangun bila onii-chan mengatakan, bahwa kau mencintai kami" sekarang yang berbicara adalah gadis disebelah kiri dari si pemuda. Dia adalah Haruki. Haruki adalah saudara kembar dari Haruka. Yang membuat Haruki adalah adik dari si pemuda. Ia dan Haruka lahir di hari yang sama dan hanya berselisih 15 menit dari Haruka yang lebih dulu lahir.

"Baiklah, aku mencintai kalian. Sekarang bisakah kalian berdua bangun? Onii-chan mohon...." sebelum berkata seperti itu, si pemuda menarik nafas panjang dan berusaha menahan kesal dari kelakuan kedua adik kembarnya yang sedikit tidak normal terhadap cintai sesama saudara kandung.

The Legend of Betrayer Hero : After Rising New World [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang