my dream

65 8 1
                                    

     ‘’ayah aku ingin menjadi ratu’’ rengekku kepada ayah sambil menunjuk kursi yang diduduki oleh ratu dinegeri ini, keluarga kerajaan sedang menggelar upacara kerajaan yang berada diluar istana dan itu dibuka untuk umum, teringat ayahku hanyalah sekertaris utama kerajaan hal ini merupakan momen yang paling berkesan dalam hidup ku, karena aku dapat melihat betapa cantiknya ratu.
   Ayahku adalah sekertaris utama keerajaan,hidupnya digunakan hanya untuk mengabdi pada raja dan keluarganya, ia tau semua tentang luar dan dalam kerajaan, ayah sering bercerita tentang ratu kepadaku, hal itu yang membuatku berambisi untuk menjadi ratu esok hari.
  Usia ku saat itu masih sangat muda, ayah dan ibu menyuruhku untuk berguru disalah satu desa terpencil dinegeri ini, awalnya aku selalu menolaknya, tetapi orang tua dan kakak laki-laki ku terus membujuku untuk melakukan perintah mereka, pada saat itu ayah membisikan sesuatu padaku “turutilah perintah ayah dan ibu nak, jika kamu memenuhi perintah ini ayah akan menjadikan mu  sebagai kandidat ratu kerajaan’’.
       Bisikan itulah yang membuatku luluh untuk memenuhi perintah mereka. Hari pemberangkatanku pun tiba, semuanya sudah disiapkan jauh hari, saat itu aku sungguh tak tega meninggalkan kedua orang tuaku beserta kakak laki-laki ku, aku rela pergi jauh dari mereka hanya untuk mewujudkan mimpiku ini.
        Perjalanan yang sangat jauh aku tempuh sendirian, hingga tibalah aku pada sebuah desa yang sangat sepi, disana terdapat sebuah gubuk kecil dan reot, saat itu aku sungguh kelelahan dan kelaparan, bekal yang aku bawa telah habis diperjalanan, tanpa pikir panjang aku langsung memasuki gubuk tersebut, tanpa aku duga disana terdapat seorang kakek tua bersama dengan 4 orang remaja yang sebaya denganku.
       Saat itu aku kehilangan kesadaran karena kelelahan, sang kakek tua menolongku saat itu, hingga aku sadar, kakek tua tersebut bertanya padaku “kelihatan nya nyai tengah mencari sesuatu adakah yang bisa saya bantu nyai?”. “aku mencari seseorang yang bernama mpuh wangsit kakek, apakah anda mengenalnya?”, tuturku membalas pertanyaanya.
    Ternyata kakek tersebut adalah orang yang aku cari, dan gubuk tua yang kini aku tempati adalah tempat berguruku, takdir memang luar biasa.
    Hari demi hari aku lalui dipadepokan ini, murid mpuh wangsit tidaklah banyak, hanya beranggotakan lima orang, mereka semua adalah sahabat ku.
         Disana aku memiliki satu orang yang sangat dekat denganku, ia adalah Arya, seorang pemuda tampan yang berani, ia sendiri mengaku berasal dari desa seberang yang tak jauh dari padepokan ini, namun saat aku meminta untuk berkunjung kerumahnya ia selalu menolak, kami berdua merupakan murid kesayangan mpuh wangsit saat itu.
     Bertahun-tahun lamanya aku tinggal dipadepokan itu, sesekali aku sangat rindu dengan keluargaku, sedang apa mereka disana? Aku sering menanyakannya dalama hati,  sudah 4 tahun lamanya aku meninggalkan mereka, lagi-lagi keinginan untuk bertemu dengan keluarga harus kupendam, sangatlah lama.
        Suka dan duka aku rasakan dipadepokan, bagaimana rasanya jauh dari orang tua, bagaimana rasanya menimba ilmu dengan bekal seadanya, bagaimana mengenal seseorang dengan baik, dan bagaimana mencintai seseorang, itu yang aku rasakan ketika berada di padepokan.
        Kedekatanku dengan Arya membuatnya menaruh amanah dan perasaan padaku, lelaki tampan itu ternyata telah mencintaiku selama ini,  namun bukan itu yang memebuatku terkejut, ada sosok lain dibelakang namanya, ia bukanlah pemuda tampan biasa yang mengaku berasal dari desa seberang, melainkan pangeran pewaris kerajaan negeri ini.
        Ia mengatakanya setelah menjalin pertemanan denganku selama 4 tahun, sungguh diluar dugaan, ia sangat handal menyembunyikan identitas nya pada semua orang, bahkan mpuh wangsit guru kami yang sangat jeli itupun tak mengetahui siapa arya yang sebenarnya. Sampai saat ini yang mengetahui identitas aslinya hanya aku seorang, satu-satunya yang ia percaya.
         Aku berjanji padanya untuk menyembunyikan identitasnya, dan ia berjanji padaku jika ia telah menjadi raja ia akan menjadikaanku hratu sebagai pendampingnya, sudah pasti aku tak dapat menolak tawaran manis itu.
        Pada saat itu aku sangatlah senang, aku mendapatkan semua yang aku impikan, pria tampan yang selalu bersamaku selama 4 tahun menjadi milikku, dan singgahsana kerajaan ia janjikan seutuhnya padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TO BE QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang