01

453 37 0
                                    

Shua sudah jelas memiliki banyak fans dengan berbagai jenisnya. Jadi aku tak terkejut mendapati fans fanatiknya memojokkanku di kelas kosong.

Setelah menghinaku habis-habisan. Mereka dengan gaya barbarnya mengunciku dalam keadaan kelas gelap gulita.

Aku tak menangis. Hal ini jauh lebih baik ketimbang di musuhi Jihye, sahabatku yang mutlak menuduhku menikungnya.

Huh, memang apa bagusnya sih Hong itu. Kepalaku juga sudah berdenyut tak karuan meminta obat pereda sakit yang sialnya lupa kubawa di dalam kamar asramaku.

Mungkin aku akan mati di dalam kelas kosong dan jadi hantu penunggu kelas ini saja. Menghantui fans fanatik Hong bagus juga.

Sebelum kesadaranku menipis aku mendengar pintu terbuka dan mendapati seseorang mendekatiku.

Itu Dokyeom.

Si mancung yang tampan juga mantan kekasihku.

"Seul gwenchana?" Tanyanya khawatir dengan lembut menghapus keringat di keningku.

Aku menggeleng, "Kepalaku pusing Dikey." Kataku manja. Jujur ya aku tuh gamon sama Dokyeom yang sering aku panggil Dikey ini.

"Yaudah bentara ya Seul, aku telpon Joshua dulu."

"Jangan!!" Kataku cepat. "Aku nggak mau ketemu sama dia dulu."

"Loh tapi kan dia sekarang suami kamu."

"Itu kepaksa Dikey."

Dikey tampak menghela nafas berat terus tanpa basa basi langsung gendong aku ala bridal style yang buat aku langsung ngalungin tangan di lehernya.

Kepala aku udah berat banget, cenat cenut yang sakitnya itu nyelekit banget tapi nyender di dada Dikey gini bikin aku sedikit lebih kuat untuk nggak pingsan.

Aku nggak mau ngelewatin momen langka ini.

"Dikey."

"Hmm,"

"Ko kamu bisa buka pintu kelas? Itu kan ke kunci."

"Tadi aku nggak sengaja ngedenger obrolan geng Sojin. Jadi aku ancem bakal bilangin ke Joshua kalau mereka nggak ngasih kunci kelas itu."

Dikey nunduk terus senyum lembut ke aku. "Aku khawatir sama kamu sampe lupa kasih tau Joshua yang lebih berhak nolongin kamu. Maaf ya."

"Nggak ko. Aku malah seneng yang buka pintu itu Dikey bukan Joshua."

"Kenapa?"

Aku kepengen bilang kalau aku tuh masih sayang sama Dikey cuman nggak bisa.

Alasan besarnya karna hidup aku udah nggak lama lagi. Hal itu juga yang buat aku kepaksa mutusin dia yang lagi sayang-sayangnya.

Terus ya kami itu papasan sama Joshua yang lagi jalan bareng sama Tyuzu.

Suasana jadi aneh gitu.

Sampe Tyuzu aja pamit jalan duluan. Lah aku yang dalam gendongan Dikey bisa apa coba.

"Seulbi sakit. Aku niatnya mau anter dia ke klinik sekolah." Kata Dikey tapi malah turunin aku dari gendongannya. "Tapi sekarang udah ada Shua yang lebih berhak." Lanjut Dikey terus pergi gitu aja ninggalin aku sama si kucing kutub.

"Lo sakit?" Tuh kan kalau sama Dikey itu aku kamu. Beda banget sama suami sendiri itu lo gue.

"Gue sakit gegara di kunci di kelas kosong seharian sama fans fanatik lo. Heran aja ya gue itu sama para fans fanatik lo yang muja banget lo padahal lo nggak ada bagusnya buat di puja gitu." Kataku muntahin unek-unek selama hampir seminggu ini di kerjain terus sama para fansnya.

"Salah lo juga mau nikah sama gue. Ya itu sih resiko jadi istri gue." Katanya yang bukannya minta maaf malah pergi gitu aja.

Aku yang udah kehilangan kesabaran juga langsung berani lemparin sepatu aku ke kepala Joshua yang langsung noleh natap aku dingin banget.

Terus ya dengan kejamnya dia lemparin sepatu aku ke kolam pancuran di deket dia.

Allhasil aku ke klinik susah payah sendirian cuman dengan sepatu sebelah. Sialan si Hong kucing kutub Joshua. []

Ya ampun aku kesambet apa bikin Seoksoo couple dalam imagine aku jadi rival di work aku sendiri 😱😱😱 Adakah yang suka Seoksoo couple disini??

1000 Days : Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang