#MUBM Bag. 1
hari bahagia akhirnya tiba, hari dimana aku bersanding dengan lelaki yang sangat mencintaiku dan aku pun sangat mencintainya.
Ya, itu hari pernikahan ku dengan Mas Anton. Aku berpacaran 1 tahun dengan nya. Meski usia perkenalan kami sangat singkat, tapi Mas Anton sangat dewasa. Buktinya dia berani melamar ku pada kedua orangtuaku dan tentu saja aku semakin mantap untuk menjadi pendamping hidupnya
Perkenalkan namaku Sinta, usiaku 18 tahun waktu itu masih kelas 3 SMA saat berpacaran dengan Mas Anton, Mas Anton menikahi ku setelah hasil kelulusan baru dibagikan. Ya, 1 minggu setelah itu aku menikah dengan Mas anton dan usiaku tepat baru menginjak 19 tahun, tapi aku rasa itu tak jadi masalah meski aku menikah muda toh Mas Anton adalah pekerja keras, orangtua Mas Anton memiliki sebuah usaha cukup maju.
Pernikahan itu adalah puncak dari sekian bukti cinta Mas Anton padaku. Tak bisa lagi ku gambarkan betapa Dia adalah lelaki idaman menurutku.
***
Menginjak 3 bulan usia pernikahan kami, betapa bahagianya aku dan Mas Anton saat test pack yang kami gunakan untuk uji kehamilan ternyata menunjukan garis merah 2. Artinya aku hamil dan sejak saat itu seakan semua kebahagiaan menghampiri keluarga kecilku terus menerus.
Aku dan Mas Anton masih tinggal dengan orang tua. Tepatnya orang tua Mas Anton Maklum pengantin baru, masih butuh bimbingan. Tapi walaupun aku hanya menantu, ibu mertuaku sangat baik. Beliau memperlakukan aku layaknya anak kandung, tak ada bedanya aku dengan Mas Anton atau adik-adik Mas Anton yang lain.
Saat 4 bulan usia kandungan ku, entah mengapa keadaanku makin tak karuan, banyak kejadian aneh yang ku temui. Apalagi saat menjelang adzan Subuh, banyak suara-suara aneh yang berdesis, berbisik diluar ruang kamar ku.
Parahnya adalah malam disaat Mas Anton pulang larut malam, jam 1 dini hari Mas Anton baru pulang dari kerjaannya kerna lembur. Aku yang sudah pulas tertidur dari pukul 9 malam harus bangun melayani Mas Anton barangkali butuh sesuatu, baru setelah Mas Anton membersihkan badannya Ia mengajakku istirahat kembali. Tapi tidak denganku, aku tak bisa kembali tertidur padahal Mas Anton sudah duluan pulas dibuai mimpi.
"Biiiiissssst!"
Suara desisan itu kembali ku dengar di luar kamar, ku lirik jam dinding menunjuk pada Angka 3 dini hari."Biiiissstttt...biiissst~!!!"
Makin keras desisan itu mirip suara ular, aku beringsut memeluk erat Mas Anton yang tak bergeming. Keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhku, aku sangat ketakutan."Mas..." bisik ku pada Mas Anton
"Em..."
"Aku takut, ada suara aneh diluar" bisik ku lagi pada Mas Anton
Mas Anton tak menjawab bisikan ku, Dia malah mendengkur makin keras. Rasa penasaran mulai menelisik hatiku, ingin rasanya aku tau suara apa yang selama ini mengganggu tidur malam ku.
Segenap keberanian ku kumpulkan, aku menyibak selimut yang membalut tubuhku, beranjak dari tempat tidur dan menghampiri pintu.
Bukan... aku bukan ingin keluar kamar, melainkan aku ingin mengintip dari lubang kunci pintu kamar ku, siapa tau dengan aku mengintip dari lubang kunci itu aku akan segera mendapat jawaban untuk semua ketakutan ku selama ini.Bismillah, jikapun aku pingsan aku masih dikamar ku bersama suamiku.
"Huufft" ku atur nafas berkali-kali mencoba relax
"1,2...3" aku membungkuk, aku benar-benar meneliti keadaan di luar kamar lewat lubang kunci pintu kamar ku
Deg!
Aku semakin memicing kan mataku, berusaha meneliti secara saksama keadaan di luar kamar lewat lubang kecil itu.Tak ada apapun, jantungku yang tadinya berdegup kencang kini mulia stabil.
Ku sudahi rasa penasaranku setelah tak ada apapun yang ku rasa aneh, aku berbalik membelakangi pintu kamar untuk kembali ke atas tempat tidur bersama Mas Anton.
Tapi tiba-tiba..."Brakkkk!!!"
Pintu kamar ku seperti ditendang seseorang, seketika itu aku langsung meloncat keatas ranjang dan memeluk erat tubuh Mas Anton.***
Sebuah mobil hitam menghadang langkah ku, Aku menoleh kearah kaca pintu mobil itu.
"Ada apa?" Tanyaku
Tak ada jawaban
"Siapa di dalam?" Tanya ku lagi
Seorang anak kecil menurunkan kaca pintu mobil itu
"Ini aku anak" ucap anak dalam mobil itu
"Anak siapa?"
"Aku anaknya Marfuah" ucap anak itu
Aku tertegun, Marfuah adalah nama mertuaku sedangkan aku tak pernah melihat adik Mas Anton yang memiliki wajah seperti dia.
"Keluarlah" pinta ku
"Tidak, aku tidak akan keluar sebelum kamu ijinkan aku untuk tinggal bersamamu" tukas anak itu
"Iya, tapi jangan sekarang aku bilang Mas Anton dulu" jawab ku
Anak itu membuka pintu mobilnya dan sebagian tubuhnya bisa ku lihat
Astaghfirullah!
Betapa kagetnya Aku saat sebagian tubuh anak itu tidak berbentuk manusia, melainkan hewan."Sayang... bangun" seseorang memanggilku
Tubuhku seakan diguncang berkali-kali sebelum aku terbangun dari mimpi yang baru saja ku alami
"Astaghfirullah" ucap ku
"Kenapa sayang, kamu mimpi buruk, ya?" Tanya Mas Anton sembari mengusap peluh yang membasahi dahiku
"Iya, Mas" jawab ku singkat.
Mas Anton memberi ku segelas air dan aku langsung meminumnya
"Tenangkan pikiran sayang dulu, habis itu sholat Subuh" pinta Mas Anton
Aku mengangguk, Mas Anton mencium kening ku dan mengelus lembut perutku yang belum mulai membesar.
Usai sholat subuh aku kembali kepikiran tentang kejadian yang ku alami semalam dan mimpi ku yang belum sempat selesai anak itu jawab.
Iseng aku menanyakan tentang adik-adik Mas Anton saat Aku dan Mas Anton olahraga pagi, sekedar jalan santai tapi itu menyenangkan dan rutin kami lakukan setiap pagi.
"Mas, sejak pacaran kan aku cuma kerumah Mas Anton beberapa kali, selain Hani dan Ulfa apakah Mas Anton punya adik lagi?" Tanya ku
"Kenapa nanya itu, nggak penting sayang... Adik Mas Anton ya cuma Hani dan Ulfa, lagian dulu Bapak meninggal setahun setelah kelahiran Ulfa" Mas Anton berhenti sembari melatih peregangan sendi
"Oh..."
"Hahaha... kamu ini" Mas Anton mengusap lembut kepalaku yang dibalut jilbab dan menggandeng tanganku
Lantas apa maksud dari mimpiku semalam, apakah itu hanya bunga tidur?
#BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ular Berkepala Manusia
Terrormanusia tak bisa memungkiri adanya hal-hal gaib disekitar kehidupan, disini aku akan membagikan sedikit kisah nyata tentang kejadian yang benar-benar pernah terjadi di kehidupan nyata. simak kisahnya berikut ini...