"Jungkook... bawa pesenan Eunha, kan?" Bukannya menjawab salam Jungkook Eunha justru menagih sesuatu yang ia inginkan sekarang juga.
"Bawa dong, itu banyak di kantor."
Jungkook membiarkan Eunha yang tiba-tiba manja banget ke dia. Memeluk lengan Jungkook yang udah pasti bau asam karena hari ini Jungkook pergi ke pabrik.
Tadi sore Jungkook ditelepon oleh Eunha untuk membawakannya susu cokelat yang banyak. Aneh banget karena Eunha bilangnya lagi diet, gak mau makan atau minum yang cokelat-cokelat gitu. Tapi Jungkook gak mempermasalahkan, dulu juga dia suka bawain ke orang tuanya susu UHT itu.
"Tadi sampe rumah jam berapa?" tanya Jungkook setelah selesai cuci kaki dan cuci tangan.
Eunha menghentikan aksi membuka sedotan dari susu itu untuk berpikir sebentar. "Gak tau, kayaknya sih jam enam dari kantor."
"Sore banget, emang ngapain aja?"
"Tadi aku seminar sampe jam lima, terus balik ke kantor lagi katanya ada tamu."
"Siapa?" Jungkoook melihat Eunha nyedot susu itu kayak lihat anak kecil banget padahal usianya udah dewasa.
"Ketua yayasan salah satu TK deket kantor pesen boneka, Kook." Eunha menaruh satu kotak ukuran sedang yang sudah habis olehnya. Lalu menusuk kotak kedua yang akan dia minum.
"Yakin minum lagi?" Eunha menyedot susu itu sebagai jawaban kalau dia memang benar-benar menginginkan minuman ini. Jungkoook terkekeh, seneng lihat Eunha masih suka susu cokelat itu ditambah sekarang dia minum di depan Jungkoook sebagai istrinya. "Harus banget kamu temui."
"Ya iyalah, aku kan udah janji kemarin. Untung aja aku inget jadi gak langsung pulang ke sini."
"Ya udah, jangan terlalu capek ya. Aku mandi dulu." Eunha mengangguk sebagai jawaban. "Mau ikut?" Eunha refleks memukul lengan Jungkook karena mendekatkan badannya ke wajah Eunha.
"Bau asem!"
"Halah, tadi juga dipeluk-peluk." Tidak mau mendapat pukulan bertubi-tubi dari Eunha lagi, Jungkoook memilih buat kabur untuk segera membersihkan diri.
Sedangkan Eunha merapikan sampah susu yang dia minum. Terus sisanya dimasukin ke kulkas biar awet. Mantab sekali, Jungkook membawa sekitar sepuluh kotak susu cokelat berukuran sedang, dua kotak 1000ml rasa cokelat serta satu kotak 1000ml rasa vanilla, berasa mau jualan, kan? Senangnya punya suami tukang susu.
Jungkook dan Eunha memutuskan untuk membeli rumah yang lokasinya tidak jauh dari kantor keduanya. Mereka sempat tinggal di rumah Eunha selama dua bulan, terus Eunha merasa kasian sama Jungkook karena cowok itu terlalu jauh ke tempat kerjanya. Jadi sekarang posisi rumah mereka di tengah-tengah antara rumah dan kantor Eunha dengan kantor Jungkook.
Rumah mereka tidak terlalu besar, hanya cluster minimalis dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ruang tamu pun jadi satu dengan tempat menonton televisi. Di belakang ada taman kecil buat jemur pakaian, tapi disediakan meja dan kursi juga buat ngopi atau ngeteh. Walaupun gak terlalu besar, Jungkook bisa mengatur rumah biar gak terlalu sempit.
Mereka nyaman aja deh pokoknya yang penting berdua.
Lima bulan menikah, Eunha jarang banget masak di rumah. Keduanya sama-sama sibuk di luar jadi memilih buat beli makanan. Ketimbang masak yang ujung-ujungnya selalu sisa banyak mulu. Jungkook mah gak pernah keberatan soal makanan, dari dulu tipikal orang yang makan seadanya.
Eunha memanaskan soto ayam yang tadi dia beli di jalan, Eunha beli cuma satu porsi karena mereka makannya tidak seberapa.
Jungkook datang tepat setelah Eunha mematikan kompor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Milk ✓
Fanfiction[LENGKAP] Ini cerita tentang Jungkook, laki-laki kaku yang menyukai gadis berambut sebahu teman sekelasnya di kelas sebelas. Jungkook menyukainya tanpa disadari oleh orang-orang di sekitarnya karena cara yang ia lakukan terbilang unik: memberikan se...