"Papa, ayo ke laut!" seru seorang anak laki-laki sambil menarik tangan ayahnya. Dia terlihat antusias begitu sampai di hotel ini yang dekat dengan pantai.
"Yakin mau ke laut?" Bukannya menuruti, pria yang kini sudah berkepala tiga itu malah menggoda putra pertamanya. Ia juga dapat menahan tarikan anaknya yang masih berusia empat tahun itu.
"Soobin mau berenang," rengeknya. Akhirnya sang ayah mengikuti langkah kecil Soobin dengan istri di sampingnya juga.
"Soobin emang bisa berenang? Laut kan dalem, ada ikan hiu nanti digigit," ledek Papanya.
"Ih Papa!"
"Kamu macem-macem aja kebiasaan banget sih, Kook," tegur Eunha gak lupa dengan tabokan di lengan Jungkook membuat cowok itu meringis.
Mereka mengikuti langkah Soobin yang begitu semangat walau sudah ditakuti Jungkook. Sejak jadi Papa, Jungkook suka ngeledek Soobin soalnya itu anak ngambekan. Pokoknya beda deh sifat Jungkook kalau lagi sama rekan kerja dengan keluarga kecilnya ini.
"Jangan jauh-jauh mainnya. Mama tunggu di sini." Eunha duduk di salah satu kursi pantai, bersandar dan meluruskan kakinya. "Soobin jangan pisah dari Papa dan Papa harus jagain Soobin," ujar Eunha keibuan banget.
"Mama gak ikut kita?" Soobin sedikit murung.
"Nanti Mama nyusul." Eunha rasanya lelah banget, padahal mereka sengaja pesan hotel yang bisa langsung ke pantai gitu. Tapi kaki Eunha rasanya mau copot.
"Mama jaga adik Soobin, ya!" seru Soobin seraya mengelus perut Eunha. Eunha mengangguk seraya tersenyum.
Iya, Eunha lagi mengandung anak kedua dan usia kandungannya adalah empat bulan. Kali ini Eunha gak mabok seperti saat mengandung Soobin tapi adik Soobin ini bikin dia cepat lelah dan ngerasa badannya berat banget.
"Kalo aku lahil Kakak Cubin ajak main aku, ya." Eunha menirukan suara anak kecil.
"Iya, main robot, mobil-mobilan punya Soobin."
"Kalau aku perempuan gimana, Kak?" Eunha masih memainkan suaranya.
"Ya udah, main sama Mama aja."
"Soobin, Papa jadi males ke laut," sahut Jungkook karena melihat anak dan istrinya yang seolah-olah melupakan dia.
"Ah iya, Soobin udahan bercandanya sama Mama."
Eunha cuma bisa geleng-geleng lihat kelakuan kedua orang itu. Soobin lebih dekat sama Eunha karena Jungkook sering jahil ke dia. Tapi sejak Eunha mengandung adik Soobin, mereka jadi lebih ngerti Eunha dan gak bikin Eunha mumet lagi.
Anak laki-laki yang baru pertama kali ke pantai itu senang banget. Jungkook megangin Soobin erat soalnya sekarang udah sore ombaknya lumayan tinggi. Sengaja mereka ke sininya sore biar gak panas, Eunha juga katanya mau memburu senja. Anjay.
"Kaki Soobin geli, rasanya injak pasir." Jungkook cuma bisa ketawa pas ngerasain Soobin jingkrak-jingkrak. Gak apa-apa, dia bersyukur anaknya merespons positif ketika dibawa ke alam terbuka gini.
"Papa, air laut beneran asin ya!"
"Soobin jangan minum airnya, oke?"
"Soobin juga gak suka, asin. Kenapa air di rumah kita gak asin, Pa?"
"Air di rumah kita adalah air tanah yang jauh dari pantai." Dijawab gitu sama Jungkook, justru bikin Soobin makin penasaran dan untungnya bisa diatasi sama Jungkook.
"Boleh gak naik perahu sekarang, Pa?" Sekarang mereka udah menepi di pinggir pantai, Soobin melihat ada perahu yang cuma parkir di pantai.
"Udah tutup, Bin. Banyak hiu kalau malem," kata Jungkook asal soalnya takut Soobin maksa dia buat naik perahu.
"Kalo gitu, besok kita naik." Jungkook ngangguk, dia kepengen naik perahu juga soalnya.
Setelah puas main air, mereka bikin istana pasir. Soobin ceriwis banget apa aja diomongin sama dia. Sifatnya kebanyakan nurun dari Eunha nih anak.
Pukul lima sore Jungkook ajak Soobin buat kembali ke Eunha. Di tempat yang tadi, Eunha lagi memejamkan mata.
"Hey, udah mau sunset tuh." Jungkook menepuk pelan bahu Eunha dan gak butuh waktu lama, matanya terbuka.
"Aku ketiduran, anginnya kenceng," ujar Eunha. "Soobin sama Papa ganti baju dulu, ya. Nanti masuk angin."
Jungkook dan Soobin setuju, tadi Soobin juga bilang kalau badannya geli karena kena pasir.
Eunha menghirup napas dalam-dalam. Menatap sekitar pantai, gak terlalu ramai mengingat ini bukan liburan cuti bersama. Eunha mendapat undangan untuk menghadiri pembukaan brand fashion anak-anak. Eunha memilih hadir di acara itu. Sekalian mengajak Soobin dan Jungkook berlibur.
Seperti niat awalnya datang ke sini untuk berburu senja, Eunha pun mengeluarkan kameranya. Beberapa potret keindahan senja berhasil didapatkannya.
Dia tersenyum, koleksi jepretannya bertambah lagi. Entah kenapa sejak hamil yang kedua ini Eunha memiliki hobi baru yaitu memotret.
Kehidupan rumah tangganya bisa dibilang lancar, bahkan mereka ialah keluarga yang sangat harmonis. Eunha berusaha menjadi ibu yang baik dan Jungkook berusaha menjadi pemimpin yang dapat membimbing keluarga kecilnya.
Kebahagiaan mereka semakin terasa ketika dianugerahi putra sulung yang pintar dan tampan itu. Ditambah sekarang, sedang menunggu malaikat kecil yang kedua. Rasanya Eunha dan Jungkook tidak tahu berapa banyak ucapakan terima kasih dan rasa syukur untuk Sang Pencipta atas kehidupannya yang sekarang.
Eunha tidak pernah lupa berdoa supaya keluarga selalu sehat dan baik-baik saja.
***
GIMANA KAGET GAK? SEMOGA BELUM DIHAPUS DARI PERPUSTAKAAN KALIAN, YA.
SEBENERNYA INI UDAH DITULIS DARI TAUN LALU HOHOHO
Terima kasih buat siapa pun yang masih hype cerita ini, aku seneng banget! kalian bener-bener bikin mood membaik heheh. Semoga kita semua sehat selalu, ya! Aamiin.
-loviend
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Milk ✓
Fanfiction[LENGKAP] Ini cerita tentang Jungkook, laki-laki kaku yang menyukai gadis berambut sebahu teman sekelasnya di kelas sebelas. Jungkook menyukainya tanpa disadari oleh orang-orang di sekitarnya karena cara yang ia lakukan terbilang unik: memberikan se...