diam

137 7 0
                                    

Ketika kamu menaruh perasaan kepada seseorang dengan cara diam diam disaat itulah kamu sedang belajar bahwa cinta memang tak harus memiliki.

-quotes

Aku terus memikirkan nya, kenapa jantung ku selalu berdetak kencang saat ku bertemu dengan nya, bayang bayang nya selalu ada dalam pikiranku, rasanya aneh, apa yang terjadi padaku? Aku tidak mau berharap lebih padanya, aku tau aku ini bukan siapa siapa.

Ditengah pikiranku yang masih kacau aku teringat oleh kata kata afifa saat itu "suaranya apa orangnya? "
Yaallah, astagfirullah, aku tidak mungkin menyukai dia, apa lagi sampai berharap lebih, tidak tidak sama sekali, aku hanya menyukai suara merdunya itu, selebihnya tidak boleh.

Dia terlalu sempurna, dia begitu sholeh sedangkan aku, aku siapa? Hanya perempuan biasa yang jauh dari kata sholehah.

Tok tok tok..

"Assalamualaikum, Nissa sayang!!" seketika aku tersadar dari lamunanku,umi memanggilku

"Wa'alaikumussalam umi, masuk mi"

"nak cepat turun ya, umi sudah siapkan makan malam" ucap umi yang kini berada disebelahku

"eh iya mi,umi duluan aja, nissa akan turun" ujarku

"baiklah, umi turun duluan ya, jangan lama lama, abi sudah nunggu kamu" ucap umi sambil mengelus lembut tangan ku lalu beranjak pergi.

"iya mi" jawabku

***

"nak besok kamu sesudah sholat magrib datang ke masjid ar rahman ya" ucap abi setelah menyelesaikan makan malam dan aku pun masih duduk dimeja makan bersama umi

"memang nya ada acara apa bi" tanya ku penasaran

"abi dan teman abi berencana untuk mengadakan pengajian remaja masjid"

"wah serius bi, aku senang mendengarnya" jawab ku dengan senyuman yang menandakan bahwa aku sangat senang

"syukurlah kalau kamu senang, nanti kamu akan bertemu dengan banyak teman disana, dan karna kamu sudah berumur 17 tahun jadi kamu juga akan mengajar anak yang masih di bawah umur untuk mengaji di masjid" jelas abi

"iya bi pasti aku akan datang, aku suka sekali dengan anak kecil apalagi mengajari mereka mengaji"

"yasudah, sekarang kamu istirahat gih "

"oke bi" ucapku sambil meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar.

***

Bel istirahat pun berbunyi, hari ini seperti biasa untungnya aku tidak terlambat masuk seperti kemarin, tapi ada yang aneh hari ini, sedari pagi aku belum melihat farid, apa dia ga masuk? Ah kenapa aku terus memikirkan nya, memangnya aku siapa? Tapi aku harus mengembalikan tempat makan nya

Aku sedang berjalan dengan afifa menuju kantin, tiba tiba seseorang memanggil namaku

"anissa" teriaknya yang kini sedang berjalan mendekatiku

"eh,iya" ucapku yang spontan melihat ke seorang lelaki yang kini sudah berada di sebelahku

"kenal gue ga?" tanya nya

"ka alif kan?" ya lelaki itu adalah ka alif

"syukurlah, dikira lo lupa" ucapnya

"inget ko ka" jawabku

"bagus deh, yaudh gue duluan ya" katanya sambil beranjak pergi

"eh ka tunggu,aku boleh nitip tempat makan ga" aku sampai lupa mengembalikan tempat makan milik ka farid, kebetulan ada ka alif jadi bisa di titipi dan diberikan ke pemiliknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Take Me With You To JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang