WARM INSIDE.

142 5 2
                                    

###

Kami berjalan menyusuri kota yang dingin ditengah angin malam.

Aku sesekali melihatnya, ia hanya terdiam dan mengecek jamnya.

Kami menunggu bus dihalte sampai akhirnya bus datang dan kami menuju kerumahku.

Kami memasuki rumah ku dan ia melepas 'coat' cokelat-nya.

Aku menarik tangannya dan mengajaknya keruang tamu.

Kami duduk berhadap-hadapan.

'Begini, aku memiliki tugas dari sekolah yang lumayan sulit, apakah kau mau membantuku?'
Tanyaku dengan menatapnya sedikit serius.

'O.. Ohh tentu saja, mengapa tidak?'
Balasnya sedikit gugup.

Aku beranjak dan menggambil tugasku yang berada di kamar.

Aku kembali dengan tugasku.

Aku duduk sejenak dan membuat ekspresi seperti mengingat sesuatu, aku beranjak tanpa bicara dan membuatkannya minuman.

Ia tampak membuka buku ku dan aku kembali dengan 2 minuman lemon hangat dan beberapa biskuit.

'Bisakah kau mengerjakannya?'
Tanyaku sembari menaruh minuman dihadapannya.

'Tentu saja'
Jawabnya dengan mudah.

'Apakah tak apa jika kau sampai malam disini?'
Tanyaku.

'Tidak apa, ayah ibu ku keluar kota dan dirumah hanya ada pembantu rumahku'
Jawabnya sembari memikirkan soal-soal yang ada di tugasku.

'Baiklah, mari mulai'
Kataku sembari mengambil pensil.

....

Jam menunjukan pukul 10 malam.

Ia tampaknya tertidur diatas mejaku saat aku mengerjakan tugas-tugasku.

Aku duduk disampingnya dan membangunkannya.

Namun saat aku membangunkannya, ia berpindah posisi tidurnya dan tidur di pangkuanku.

Aku terkejut, aku mencoba menyentuh rambut hitam pajang halus-nya itu.

Namun ia tiba-tiba terbangun.

'Apa aku tertidur dipangkuanmu?'
Tanyanya sembari mengusap matanya.

Aku hanya mengangguk.

Ia terdiam sejenak, aku hanya melihatnya dengan sedikit melamun.

Ia kembali tertidur di pangkuanku dan memelukku sembari tertidur.

'Ugh'
Seru-ku dalam hati, dada lembutnya menyentuh area sensitifku.

'Ijinkan aku tertidur sebentar dipangkuan hangatmu ini'
Katanya sembari tersenyum, ia berbicara sedikit berbisik.

Aku hanya terdiam menelan ludah.

Aku kembali membuka buku ku dan membaca tugasku.

....

Sekushii SenpaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang