Angan

122 10 2
                                    

Desir angin malam menyelimuti.
Kicau jangkrik dan heningnya gelap menemani.
Detik jam seolah menambah sepi.

Kutunggu dua centang biru dari seorang yang kabarnya selalu ingin kutau.
Kunanti nada notif ponselku dari seseorang yang sedang kurindu.

Namun,
Semua itu tidaklah seperti apa yang diharapkan.
Hening tetaplah hening,
Sepi bertambah sepi,
Kabar yang ditunggu tetaplah pilu,
Rindu yang kian lama kian menggebu.

Sampai akhirnya,
Khayal tertampar oleh kenyataan,
Bahwa yang selama ini ditunggu hanyalah sebuah angan.
Bahwa yang selama ini dirindukan hanyalah sebuah belenggu penyiksaan.

Sadarlah wahai hati.
Kamu pantas bahagia,
Bukan mengharapkan apa yang membuat mu terluka.

Ruang ImajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang