Tuhan..
Setiap kali ntah dalam sepi atau ramaiku
Wajahmu selalu hadir dalam benakku.
Apakah kau yang disana sedang memikirkankuu?
Ataukah bayangan itu hadir hanya sekedar angananganku yang merindukanmu? (Ntahlah)Wahai engkau yang mungkin (insyaallah) bagian tulang rusuknya ialah diriku, apakah engkau yang terkadang tersenyum, terkadang sedikit menganggukkan dan mencengangkan pandanganmu dariku, terkadang suka ataupun duka yang sering aku melihatmu dari jauh, terkadang kau berikanku sedikit celah dan harapan hingga aku ingin dan (insyaallah) butuhkan kau tuk jadi pendamping hidupku kelak, terkadang kau jauhkan juga pengharapan itu hingga aku merundukkan kepala dan sedikit takut akan kehilanganmu, itu semua ntah kebetulan atau memang garis penghidupan yang allah takdirkan untuk kita, yang aku juga tak tahu apakah kita dipersatukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan ataukah kita tetap dipersatukan dalam ikatan persaudaraan seiman. (Hanya Allah yang tau)
Sebagai seorang gadis biasa yang kurang dalam pemahaman agama, yang tak bisa sempurna seperti (mungkin) yang kau inginkan, tak begitu cantik (dibandingkan orangorang disana), tak begitu tahu akan kehidupan dunia luar sana, yang hanya bisa terdiam mendengarkan celotehan dan hinaan orang, yang hanya bisa tersenyum pada setiap kabahagian yang orang rasakan, selalu berusaha bahagia dan tertawa walaupun pedih dan sakit di hati. Tapi bukan maksudku menorehkan semua isi hati ini dalam sebuah catatan dan tak bermaksud tidak bersyukur atas nikmat yang sang pencipta berikan, justru karena semua telah diberikan padaku, aku bersyukur lebih bersyukur dari kebanyakan orang orang diluar sana yang tak dapat dan belum sempat merasakan seperti kehidupanku yang berkecukupan disini. Dari situlah mengapa aku tak mau dan takut, terkadang lebih baik diam daripada berbicara tak ada yang mau mendengar apalagi bercerita, orang sudah memalingkan kepalanya dulu serasa acuhtakacuh padaku (sudahku biarkan saja walaupun sakit dan terkadang menahan tangis jika dipalingkan seperti itu) (maaf sedikit curhat tp itulah ungkapan dari hatiku terdalam).
Ya allah...
Karena itulah, aku merindukan sosok seorang (jika Engkau Allah menghendaki) aku membutuhkan seorang like my daddy dan ku menemukan sosok itu. Ya, iya yang kulihat dari jauh, yang ku cinta diam diam, yang ku tak sanggup tuk pandang matanya, yang ku bungkam ketika diajak bicara. Maaf.. tapi hanya itu yang bisa kutunjukkan padanya :(Aku rindu dia...
Tiap kali ku lihat dia, tiap kali pula serasa ayah berada didekatku, menjagaku, menenangkan hatiku, dan bahagianya aku.Jujur,
Aku cinta dia seperti aku cinta ayahku
Aku cinta dia karena berharap ia menuntunku, membimbinh dan mengajariku untuk lebih mendekatkan diri dan mencari ridho allah.
Besar sekali harapanku tuk menjadikan ia sebagai imamku, sebagai pemimpinku untuk menuju Surga-Mu Ya Rabb ☺️