part 3

56 9 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Yang telah terjadi biarlah berlalu, impian biarkan di awang awang, manfaatkanlah waktumusekarang ini, dengan sebaik baiknya..!"
.
.
.

"Iya abi.. ummi ikut saja semua keputusan abi selagi itu baik untuk anak kita" ucap rania pada suaminya.

###

Asyfa POV

Setelah pulang dari gramedia tadi ummi menyuruhku untuk menemui abi dan ummi setelah makan, dan pembicaraannya adalah tentang perjodohan yang telah direncanakan abi untukku..

Sebenarnya aku tidak keberatan sama sekali untuk perjodohan ini tapi aku juga perlu memikirkannya matang matang karna ini menyangkut masa depan dan kehidupanku

Mungkin aku akan melakukan shalat istikhoroh terlebih dahulu agar semua keraguan yang sedang aku alami dapat terjawab dengan jawaban yang terbaik

Setelah tiga hari aku memikirkan jawaban yang pas untuk diberikan pada orangtuaku tentang perjodohan itu, aku pun sudah mantap dengan keputusanku saat ini.

Aku akan memberikan jawabannya setelah kang akbar pulang dari maroko, mungkin itu adalah waktu yang tepat untuk memberikan jawaban yang sangat sakral ini menurutku walaupun hanya baru sampai tahap perjodohan.

Dan tadi sore kang akbar telah mendarat di indonesia, jadi otomatis makan malam hari ini begitu ramai dan di tambah dengan syafiq yang mengoceh tidak jelas dari tadi sehingga kehangatan keluarga yang sangat aku rindukan ini sangatlah terasa pada malam ini.

Setelah makan malam, dan membereskan piring piring dan makanan yang tersisa ummi menyuruh kang akbar dan keluarga kecilnya untuk beristirahat terlebih dahulu di kamar yang selama bertahun tahun di tinggalnya itu.

"Syifa.. sayang kemarilah nak, ummi mau ngobrol sedikit dengan mu" panggil ummiku setelah aku mencuci dan memberskan piring piring kotor tadi.

"Iya ummi ada apa? Ummi kalo mau ngobrol sama syifa jangan izin dulu kan sama anak sendiri ini" ucapku pada ummi dengan senyuman semanis mungkin yang bisa aku berikan pada bidadari surgaku.

"Sayang apakah kamu sudah mendapatkan jawaban atas istikharahmu selama ini sayang?" Tanya ummi dengan nada yang sangat lembut yang membuat siapa saja yang mendengarnya, hatinya pasti akan menghangat ketika mendengar ucapan ummiku ini.

"Iya ummi.. syfa sudah dapat jawabannya tapi syifa masih belum yakin seratus persen ummi" ucapku takut takut ada perkataanku yang menyakiti hati wanita paruh baya yang sangat aku cintai itu.

"Shalat istikharahlah malam ini sayang.. ingatlah allah tau cara membahagiakan hambanya dan allah tau yang terbaik buat hambanya" ucap ummiku dengan sangat tenang dan mata yang teduh yang sangat aku sukai.

"Iya ummi syifa akan shalat istikharah lagi ini" ucapku dengan sangat hati hati karna bagaimanapun menjaga ucapan apalagi ketika berbicara dengan orangtua itu adalah hal yang sangat aku jaga.

"Ya sudah.. sekarang syifa masuk ke kamar dulu gihh istirahat biar besok bisa temenin syafiq jalan jalan" ucap ummi sambil memegang bahuku.

"Iya ummi.. syifa istirahat duluan ya ummi assalamu'alaikum" ucapku pada ummi dan melenggang pergi naik ke lantai 2 dimana kamarku berada.

***

Yaa.. disinilah aku sekarang sesuai apa yang telah aku rencanakan kemarin aku akan memberikan jawabannya pagi ini.

Setelah sarapan tadi seperti biasa aku akan membereskan semuanya, dan membuatkan kopi untuk abi sebelum berangkat ke kantornya.

"Abi.." panggilku pada abi yang sedang asyik membaca koran pagi nya

Asyfa Akbar FauziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang