balas dendam

27 12 3
                                    

Tetttttt...

Bel pulang berbunyi. Sorak kebebasan para siswa terdengar.

"Kuy puling" ajak siska

"Pulang kale" jawab azka

"Hehe maaf typo"

"Eh lo kira ini chat" shana menoyor kepala siska "kuy pulang, anterin gue" sambungnya kemudian

"Gue yang bawa ya sis" shana menawarkan diri

"Ogah, diajak terbang nanti gue"
Tolak siska "gue bakal bales kelakuan lo na hahahaha" batinnya bahagia

~

Diperjalanan siska dan shana membicarakan apapun. Dari harga sembako, pilpres, sampe lonte lonte pasar arab.

"Oke cocok nih jalanan sepi" batin siska

Siska menggas motornya dengan  kecepatan penuh.
"Yeeee, pa apaan lo sis. Gaseru, kurang cepet" shana meremehkan.

Siska hanya diam tak menanggapi, ia tersenyum miring. Ia megerem motornya mendadak hingga ban belakang motornya terangkat. Kemudian dia gas pol motornya sambil ia rem, ia akan terbang.

"Terbaaaaaanggg" seru siska
Motornya melaju dengan ban depan terangkat. Sedangkan shana hanya diam. Menikmati kegoblokan siska.

"Gila nih anak kok b aja sih" batinya kecewa

Siska masih melaju kencang. Ia memikirkan apa yang bisa membuat shana ketakutan. Tak disangka ada truk yang juga melaju dari arah berlawanan.

"Hiaaaaaaaaaa" mereka berdua berteriak.
Siska membanting stirnya ke semak semak. Mereka jatuh terkungkup. Masuk ke semak semak penuh duri.
Shana bangun dengan baju kotor dipenuhi duri. Siska pingsan.

"Goblok banget nih anak" gumam shana kesal sambil menyeret siska keluar dari semak semak.

"Bangun woiii" teriak shana sambil menampar nampar pipi siska.

"Ehhhh truk tayo gila" siska sadar kemudian mengumpat.

"Lo yang gila njing. Lo mau bawa gue mati hah? gaya lo buat nakutin gue belum sebanding. Acara ngepot ngepot lo masih nub. Bgst lo" shana marah marah.

Sedangkan banyak anak sekolah yang mengerubungi mereka.

"Tolong woiii. Lo kira kita acara talk showw" shana geram melihat merek hanya diam tak menolong

Akhirnya banyak juga yang turun tangan menolong mereka berdua.
"Gapapa lo?" tanya salah anak dari mereka

"Menurut loh" balas shana

"Eh lo kan yang waktu itu marah marah sama gue diparkiran gara gara kenalpot itu kan?" tanya anak itu lagi

"Eh, kok elo. Ngapain lo disini" shana kaget yang dihadapanya adalah anak itu lagi.

"Ya nolongin lo lah. Sini gue bantu berdiri. Itung itung minta maaf yang kemarin"

"Kenalin, gue arya anak teknik pemesinan. satu angkatan sama lo" ucap anak itu sembari mengulurkan tangan.

"Shana" balasnya singkat.

"Hehhh, naaa. Malah mesra mesraan disitu. Ayo pulang, badan gue remuk" siska teriak teriak.

"Lo masih kuat nyetir?" tanya arya

"Bisa kok. Makasih ya" shana berubah lembut
"Ganteng juga tuh anak" batin shana berbunga bunga.

***

"Lo mau balas dendam sama gue sis?" tanya shana diperjalanan pulang

"acara sih iya. Tapi malah gue juga kena. Sialan emang"

"Makanya, ngomong ngomong dulu kalo mau ngeprank gue. Kan gue bisa pura pura ketakutan gitu" shana menahan emosi

"Maafin gue na" jawab siska merasa bersalah

"Gue maafin untuk kali ini. Tapi tunggu aja, lo pulang pasti bakal diomelin sama nyokap bokap lo" shana tersenyum jahat

Keadaan Motor siska sungguh memprihatukan. Dengan lampu depan pecah hampir copot, spion patah dan dihiasi banyak goresan disana sini.

"Gue bangga sama skil bawa motor lo sis. Lo belajar dimana? Dukun?" tanya shana kemudian mencarikan suasana

"Gue liat di yutub" jawab siska lemas

"Harusnya lo tuh belajar sama yang ahli"

Mereka sampai dirumah shana.

"Makasih sis, udah bawa gue terbang ke taman duri" kata shana

"Iya, sama sama"

"Lo diperjalanan pulang sambil dzikir ya sis. Gue doain sampe rumah lo dipasung sama nyokap lo"

"Jahat lo na. Gue janji gabakal ngulangin ini lagi" siska berjanji

"Gue juga bernazar gabakal gonceng lo lagi"

~

"Asalamualaikum" teriak shana memasuki rumah

"Walaikumsalam" ibunya keluar dari dapur

"Masyaallah nduk. Kamu kok kucel gini. Kamu darimana hah? Ngemis? " ibunya kaget melihat keadaan shana. Bajunya kotor compang camping seperti gembel

"Paan sih buk. Tadi jatuh ke semak semak sama siska. Udah ah shana mau mandi dulu" ia berlalu dari pandangan ibunya.

~~

Jam makan malam tiba. Ia turun lalu kemeja makan bergabung dengan keluarganya.

"Pak, besok shana bawa motor kan? Bawa motor spot bapak boleh dong" rayu shana sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Gausah lah ya. Masa cewek pake motor spot. Aneh" ibunya menimpali

"Besok kalo bapak udah bosen kamu boleh pake" jawab ayahnya

"Kamu tuh sukanya sama yang gituan ya kak. Pantesan jomblo terus" hujat ibunya

"Bodoamat deh buk. Nanti juga ada yang nempel" jawab shana tak peduli

"Iya, yang nempel setan"

"Lah siadek kemana buk?" tanya shana saat ia menyadari adiknya tak ada sembari mengalihkan perhatian.

"Udah tidur, kecapekaan. Tadi adek juga udah beli sepeda juga loh kak" jawab ibunya

"Bodoamat leh buk. Apa peduli shana"



Maaf yaa, banjir typo. Author lagi bergabut gabut ria :*

Complicated classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang