Hari pertama

75 26 6
                                    

Kriiiiing..
Alarm kamar shana berbunyi. Ia masih malas bangun, dicarinya alarm itu. Ketemu! Lalu ia banting "brisik banget lo alarm kaya emak emak komplek" kutuk shana.
Shana pingsan lagi dalam tidurnya.
malas

"Shanaaaaaa!! Bangun jam setengah enem. Perawan apa jam segini belum bangun, bisa dipecat sama mertua kamu besok kalo bangun aja males - malesan kaya gini" teriak ibunya dari luar sambil mengedor - gedor pintu.
Shana belum bangun. Ia abaikan teriakan ibunya itu.
"Shaaaa, kalo nggak bangun ibuk bakal bakar kamar kamu sekarang" sambung ibunya mengancam.
"Iyaaaa, sha bangun" teriaknya tak kalah keras dari ibunya tadi
Ia buru buru keluar kamar, dengan keadaan yang berantakan. Kantung mata yang melingkar sempurna, rambut yang seperti sehabis disetrum listrik, dan iler yang masih menetes. Hampir seperti korban G30S PKI.

Ia berjalan gontai ke arah pintu.
Ibunya masih berada di depan pintu, memegang pisau. Sehabis masak sepertinya.
"Ehh astahfirulah anak anjing" ibunya terlonjak kaget melihat penampakan didepannya.
Hampir saja ia menghunuskan pisau yang ia pegang ke muka shana.
"Ya allah sha, kamu bikin ibuk jantungan. Untung aja ngga ibuk tusuk kamu pake piso" kata ibunya lagi.

Shana diam. Ia masih mengantuk. Ia tak mendengarkan apa yang ibunya bicarakan
"apaan sih buk. Shana mau mandi" katanya kemudian menguap, berlalu pergi.

~

Selesai mandi ia sarapan. Kemudian berangkat bersama adiknya yang baru kelas 2 sd.
"Kak, besok kalo aku udah gede aku mau sekolah pake motor kaya kakak biar keren" kata adiknya diperjalanan
"Emmm" respon shana.
"Kakak besok aku mau exsperimen, berangkat kesekolah aku mau pake sepatu roda terus diseret sama motor kakak" kata tak bermutunya keluar.
"Kalo kamu jatoh terus mati,  nanti kakak bisa digantung sama ibuk sama bapak" jawab shana malas.
"Setidaknya aku mati bermanfaan bagi orang lain kak"
Shana tak menjawab, ia diam 'bocah ingusan gila' batinya kemudian.

~
Setelah mengantarkan adiknya, ia berangkat ke sekolah barunya.
memarkirkan motor lalu ke ruang kelasnya, ruang 21.
Mengarungi ribuan lautan dan  samudra.

Sesampainya di kelas Ia duduk di paling belakang. Baru ada benerapa anak yang datang. Ia putuskan bermain hp.

Tak lama yang lain datang.
"Na, gue duduk sama elo ya"
Shana melirik orang yang mengajaknya bicara. Ternyata sisksa
''iya duduk aja" jawab shana seraya tersenyum
"

Yang laen belum dateng ya?" tanya siska basa basi. Ia menghentikan aktifitas bermain hp.nya
"Itu udah pada dateng" jawabnya yang melihat teman teman yang lainya masuk
"Panjang umur kalian, baru tak omongin" kata siska "duduk dibelakang gue aja" lajutnya
Azka dan yuliana duduk disamping shana. Sedangkan arizta dan aeni duduk dibelakang.

Tak lama bel berbunyi. guru masuk ke kelas shana
"Asalamualaikum anak anak. Perkenalkan saya ibu evita putri, saya yang akan menjadi walikelas kalian 3 tahun kedepan" katanya. Ia ibu evita putri, belum menikah dan masih muda.
"Gurunya glowing bgt anjir" kata shana kepada siska
"Iya, gila silau mata gue" jawaban yang sama sekali tidak nyambung dengan topik pembicaraan.

"Baik sekarang kalian maju kedepan satu persatu. Perkenalan diri kalian" bu glowing bicara

'Mampus, gue pake sepatu princess 7 senti parah banget kalo nanti diketawaiin gara gara sepatu kaya mo maggung' batin shana tak karuan. Ia melamun

"Shana adela, ayo maju perkenalkan diri kamu nduk" kata bu glowing.
Shana diam. Ia melamun. Siska menyenggol sikut shana. Menyadarkan
"Eh eh, saya belum siap manggung bu" katanya begitu konyol karena efek terkejut

Seketika kelas menjadi ramai. Semua tertawa, Bahkan sahabat sahabat shanalah yang paling terbahak bahak. Siska sampai guling guling sambil menjilati lantai. Mengepel.

'Gue bakal santet kalian dasar teman bgst' batin shana lagi. Mukanya kecut. Bibirnya manyun 8 meter

Complicated classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang