Davin vop

4 2 0
                                    

Arrrrgghh

Tubuh gue melemah dan terus mengeluarkan air mata.

Gue baru bisa melupakan rasa sakitnya ditinggal oleh seseorang, tapi Kini telah kembali rasa itu dengan hanya sebuah foto. Ya tuhan.. apa yang harus gue lakuin?.

"Davin"

Seseorang memanggil ku dari belakang dengan suara yang begitu lembut. Aku berbalik badan dan terlihat wajahnya yang begitu mempesona. Sepertinya memang dialah orang yang bisa merubah sikap diriku hanya dengan waktu yang singkat.

Dia berjalan menghampiri gue dan memegang pundak gue.

"Vin, lo gak boleh sedih terus. Gue tau ko rasanya ditinggal kayak lo, karna dulu gue juga pernah merasakan sakit nya ditinggal. Tapi dengan sikap lo yang seperti ini, bakal membuat diri lo terluka. Jadi, lo gak boleh sedih lagi, oke" ucap perempuan itu sambil mengusap air mata gue.

Betapa khawatirnya dia dengan kehidupan gue. Dan hanya dialah satu satu nya orang yang akan selalu menjagaku.

"Ya, terima kasih " ujarku sambil memeluk erat tubuh nya.
----- ---- ---- --
Gue memutuskan untuk pulang kerumah. Gue bingung harus membalas apa ke leocy. Sikap nya yang sangat mirip seperti naory membuat gue lebih terasa nyaman.

Berujung sudah selama 6 tahun disana. Dan sekarang adalah tahun ke 7 yang akan menentukan diri gue untuk melanjutkan kuliah S3 atau memilih untuk bekerja. Kayaknya, gue lebih baik bekerja di tempat ayah gue kerja. Menjadi seorang direktur akan membuah kan penghasilan besar untuk kedepannya. Dan setelah itu, gue akan membalas semua perbuatan yang leocy berikan.

Hari yang paling menurut gue ditunggu tunggu. 2 bulan yang akan datang gue akan lulus bersama calon pendamping gue. Alias leocy.
Gue terbangun dari pagi yang terik dan bersiap untuk pergi ke kampus. Gue merangkul tas dan segera pergi ke kampus dengan mobil. Gue terpaksa pake mobil sport peninggalan ayah gue, karna motor gue rusak jadi gue terima apa ada nya aja.

Ditengah perjalanan gue berfikir akan telat sampai kampus. Biasalah macet dan macet, kenapa orang yang bekerja sebagai karyawan swasta lebih ingin memakai kendaraan pribadi dibanding bus?, padahal itu bisa mengurangi kemacetan.

Gue yang terdiam sejenak menjadi beralih kepada mobil yang ada di samping mobil gue. Gue fikir fikir si.. itu mobil leocy tapi gak ada leocy didalam mobil itu. Apa itu mobil orang tuanya? Untuk apa mereka pergi kearah kampus?.

Sampai disekolah gue melihat leocy bersama dengan orang tuanya yang sedang menuju ruang dosen. Gue duduk dibangku depan ruang dosen clara untuk menguping apa yang akan dibicarakan mereka. Gue juga melihat kakak laki laki leocy yang sangat cool dengan pakaian perusahaan.

"Baik bu jadi anak ibu yang bernama leocy akan dipindahdahkan sekolah lagi di tokyo?, apa tidak mau dipikirkan lagi?" tanya dosen itu yang membuat gue berfikir sejenak.

Kalau bener leocy pindah kampus apa gue harus merasa kehilangan lagi untuk kedua kalinya, semoga itu gak terjadi pleasee tuhan tolong selamatkan diri gue.

"Bu!, uci gak mau ya pindah kampus pokoknya uci tetep mau kampus disini titik" bentak leocy kepada orang tuanya.

Krek..

Ruang dosen kebuka dan terlihat leocy yang keluar dan berjalan menuju taman.

"Leocy.." ucap gue sambil berlari mengejar leocy yang tidak jauh dari lapangan.

Stt...
Gue terseret dan langkah gue terhenti saat itu.

"Biar gue aja yang ngejar" lelaki itu berlari menuju leocy yang sudah hampir jauh dari halaman kampus.

Sepertinya kakak nya sangat perhatian sama leocy sampai ingin mengejarnya. Gue merasa pengen banget terus bersamanya sampai lulus. Semoga kakak nya bisa mengerti semua yang leocy rasain. Dan gue berharap sepenuh hati gue.

"Kenapa vin ko lo sedih gitu, oh gue tau pasti lo ditinggal sama leocy kan?? Hahaha sukurin tuh itulah azab buat lo." ujar kiran dengan penuh ejekan.

Gue hanya bisa menatap sinis wajah kiran tapi dia hanya memberikan muka ejekan.

"Terserah lo mau ngejek gue apa gue gak peduli, tapi kalau lo nyakitin leocy sedikitpun gue gak akan terima" ucap gue tegas.

"Apa?? emang leocy siapa lo?"

Pertanyaan kiran membuat gue tertekan.

tersentuh sedikit pun!" ucap gue dengan nada tinggi.

Gue meninggalkan kiran dan menuju ke arah leocy pergi.
Disana gue melihat kakak nya yang bernama rey sedang memeluk leocy dengan penuh kesedihan. Gue memutuskan untuk duduk di bangku taman sampai leocy sudah merasa lebih baik.

"Eh makasih ya udah mau jagain leocy walau hanya waktu singkat" ucap laki laki yang tiba tiba saja datang menghampiri gue yang sedang terdiam.

"Oh.. kak rey... ya sama sama lagian gue sama leocy cuma temen deket" ucap gue dengan kebohongan.
rey semoga aja lo gak percaya sama gue.

"hmm.. sebenernya leocy udah cerita semuanya ke gue dan gue juga tau apa isi hatinya tapi, tiba tiba aja mamah nya leocy minta leocy untuk pindah lagi ke tokyo dan menjodohinya disana" ucapnya dengan penuh resah.

Dijidohi dengan siapa??,,

"Maksudnya dia punya tunangan disana?"

"Iya dari dulu dia emang udah dijodohi sama lelaki bernama leo tapi dia masih menolak dan akhirnya pindah kesini"
kapan dia pernah ngomong itu ke gue? gue kira gak pernah sama sekali.

"Oh yaudah gue pergi dulu"
Gue baru aja mau melangkah pergi tapi gue dihadang lagi.

"Lo udah telat dia udah pergi dari tadi" Gue terdiam dan tak memikirkan hal itu.

Gue bergegas untuk pergi ke bandara dan menemui leocy, barangkali dia belum pergi jauh.

Sesampainya dibandara. Gue melihat leocy yang akan segera menaiki pesawat untuk berangkat kesana.

"Cy,, pleasee gue mohon lo jangan pergi"

Seketika langkah leocy pun terhenti karna mendengar kata-kata gue barusan.

"Cy, gue udah gak punya siapa siapa lagi selain lo, sekali lagi pleasee jangan pergi".

Dia pun mulai berbalik badan dan berjalan cepat menuju kearah gue berdiri.
Dia memeluk gue dengan erat. Walau hal ini mungkin jadi yang terakhir kalinya.

"Vin, gue juga gak bisa kehilangan lo, gue sayang sama lo, tapi.. takdir sudah mengubah segalanya"
Ucap leocy sambil meneteskan air mata.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang