#01

674 34 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Kring....kring....kring....
Kringgggg....

Bugh!

"Akh...."
Yha...Seo Yara. Memulai minggu pagi dengan mencium lantai kamarnya. Tentunya itu semua bukan kemauan dirinya sendiri. Tapi kejadian ia terjatuh dari ranjang memang sudah bukan suatu kejadian yang mengejutkan. Tubuhnya pun  berhasil mendarat sempurna diatas lantai dengan posisi tengkurap.

"Adudududuh...bisa tambah pesek ni hidung gue kalo gini tiap pagi. " - Yara

Dia bangun sambil mengaduh kesakitan, berdiri lalu beranjak mengambil jam wekernya yang sedari tadi berdering mengganggu tidur pulasnya hingga ia terjungkat dan jatuh dari ranjang.

Cahaya remang-remang dari sinar matahari mulai mengitipnya dari balik jendela. Yara segera membuka kerai jendela kamarnya agar sinar matahari bebas masuk ke ruangannya. Weekend kali ini Yara berencana untuk jogging pagi mengelilingi komplek.

Tidak perlu ribet-ribet Yara hanya perlu membasuh mukanya dan sikat gigi. Menurutnya jika mandi sebelum joging itu hanya sia-sia. Toh akhirnya ia akan berkeringat juga.

Oh iya..Yara bukan anak tunggal dari kedua orangtuanya. Ia mempunyai 1 kakak laki-laki namanya Seo Changbin. Usia mereka hanya berjarak 3 tahun.

Sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap-siap ia pergi ke balkon rumahnya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Sampainya Yara dibalkon, ia melihat Renjun yang juga sedang melakukan pemanasan dibalkon rumahnya sendiri. Rumah mereka memang hanya bersebelahan, jadi tidak sulit bagi Yara untuk betemu dengan Renjun hanya saja sulit untuk berkomunikasi. Mengingat Renjun adalah salah satu jilmaan dari manusia ice.

Dalam perandai-andaian Yara, mencintai Renjun itu sama halnya dengan menyalakan korek api didalam lautan yang dingin. Yang ujungnya akan padam juga.

Tapi bukan Yara namanya jika dia mudah untuk menyerah. Buktinya dia tetap stay dengan Renjun hingga saat ini. Yang tanpa Yara duga, dia sudah menyukai Renjun selama 3 tahun.

Semua orang juga terheran-heran dengan dia, bahkan sahabatnya sekalipun. Mereka sudah kelewat jenuh untuk menasehati Yara agar dia pindah kelain hati. Tidak hanya menunggu Renjun yang entah kapan dia akan peka. Dan menghargai perjuangan Yara selama ini.

Tapi, lagi dan lagi rasa suka Yara untuk Renjun sudah terlalu besar, hingga ia mengabaikan hatinya yang sudah berkali-kali terluka oleh karena ulah Renjun. Yara bukanlah gadis murahan, dan bukan juga gadis yang tak tahu malu. Hanya karena dia selalu mengejar Renjun, mengikuti Renjun kemanapun, dan bersikap sok akrab.

Ia hanya berusaha bersikap setia dengan 1 laki-laki yang dia sukai. Dia hanya ingin menunjukkan kepada semua orang khususnya kakak dan para sahabatnya, bahwa dia bisa. Dia bisa mendapatkan Renjun, orang yang dia sukai selama bertahun-tahun ini, yang juga merupakan cita-cita nya itu.

Like You - Huang Renjun - |slow update|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang