LEMBARAN BARU

10 0 0
                                    

Hari ini adalah hari yang special dimana aku membuka lembaran baru di kehidupanku, membuka lembaran kosong yang masih putih bersih belum ternoda oleh tinta kehidupan. Setelah dinyatakan lulus dari bangku SMP aku melanjutkan pendidikanku ke jenjang SMA. Aku berharap aku dapat memiliki kisah yang menarik di sini yang dapat mengisi lembaran baruku.

“STELLAAA!! CEPAT BANGUN SUDAH JAM BERAPA INI?” Teriak seseorang dari depan pintu kamarku.

“Emm iyaaa 5 menit lagi pliss.” Ucapku setengah sadar kepadanya.

APA KAU INGIN MOS PERTAMAMU TERLAMBAT, HA? JIKA ITU KEINGINANMU MAMA TIDAK AKAN MEMBANGUNKANMU LAGI.” Ucapnya yang langsung membuatku melompat dari atas tempat tidur.

“SIAL! AKU LUPA KALAU HARI INI HARI PERTAMAKU SEKOLAH.” Gerutunya sambil mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan tersebut.

Aku mengambil handphone yang ada di meja dan mengecek jam berapa sekarang untuk memastikan. “ANJIRR, 05.20 aku hanya memiliki 40 menit dari total waktu keseluruhan untuk mempersiapkan diriku dan berangkat ke sekolah agar tidak terlambat.” Pikirnya. Stella pun tidak berpikir 2x dan langsung berlari memasuki kamar mandi untuk membersikan dirinya, setelah selesai berkutat dari kamar mandi dia pun lalu mencari seragam sekolahnya dan bersiap-siap secepat kilat. Saat di rasa semuanya sudah beres dia lalu berlari menuruni anak tangga dan menghampiri mama dan papanya yang ada di meja makan untuk berpamitan dan langsung berangkat ke sekolah. Saat Stella sudah menyiapkan ancang-ancang dan gas berkekuatan penuh untuk berlari tiba-tiba terdengar suara teriakan memanggil namanya.

“STELLA!! MAU KEMANA KAU? SARAPAN DULU NANTI KAU MALAH MEMBUAT SUSAH TEMAN-TEMAN BARUMU KALO KAU PINGSAN.”

Stella yang mendengar perkataan sekaligus teriakan namanya itupun langsung berbalik badan dan kembali ke tempat yang tadi telah ia lewati. “Stella ambil roti ya mom oiya sama susu pisang di kulkas, gaada waktu lagi mom babay. I love u mom and dad.” Stella pun langsung tancap gas untuk menuju ke mobil dan menyuruh supirnya agar segera berangkat.

****************************************

Sesampainya dia di sekolah dia sangat bersyukur bahwa dia tidak terlambat di hari pertama ospeknya. “Huhh, syukurlah gua gak terlambat masuk mana jalanan tadi sempet macet.” Ocehnya dalam hati. Stella pun lalu bergegas menuju papan pengumuman untuk mencari tau di kelompok mana dia akan bergabung.

“Sekarang kalian semua marathonin tas kalian dari depan ke belakang!!” Ucap sang keamanan.

Merekapun menuruti apa yang telah di perintahkan termasuk Stella yang ternyata menjadi ketua dalam kelompoknya. “Ayok gaiss buruan di marathonin daripada kita nanti kena marah” Ucap sang ketua.

Setelah semua tas sudah di kumpulkan ke belakang barisan maka selanjutnya mereka akan mengikuti susunan acara yang sudah di persiapkan.

SKIPP

“Oke, sepertinya mos hari pertama kita sudahkan sampai disini. Terimakasih.”
Ucap sang pembawa acara. Nah kalo kalian bertanya kenapa ada pembawa acara? Iya karena kita lagi ada di aula yang dimana kita dapat seminar-seminar.

“Ahhhh akhirnya yang gua tunggu-tunggu datang jugaaa, capek bat gua astaga.” Gerutunya. Tidak lama kemudian saat Stella berjalan menuruni anak tangga dia bertemu seseorang, seseorang yang sangat amat dia kenal. “VANKA!!! LU MASUK SINI JUGA?? HWAA SENANGNYA DIRIKU MENEMUKANMUUU.” Teriak Stella kegirangan.

Jovanka Lovata adalah teman Stella dari TK mereka bisa dikatakan sebagai teman masa kecil karena mereka sudah kenal satu sama lain dari TK, bahkan kedua orang tua mereka pun sudah kenal dekat dan akrab satu sama lain. Rumah mereka hanya terhalang oleh 5 rumah di sampingnya wkwkwk.

“Anjirr, lu di sini juga??” Tanya Vanka.

“Yoi bruhhh, untung gua nemuin lu dah.”

“Lu kata gua anak ilang lu temuin haa??” Jawab Vanka sambil memanyunkan bibirnya.

“Hahaha iye iyeeee, udah sih jan sok imut pen muntah gua liatnya. Wkwkwkwk.” Ledek Stella pada teman masa kecilnya tersebut. “Eh iya btw lu udah di jemput belum?” Tanyanya kepo.

“Belum weii baru juga keluar, habis ini gua mau minta jemput bokap gua.”

“Ahelahh gausah sihh, bareng gua aja kayak rumahlu di denmark ae pakek segala minta jemput. Kan gua ada hehehe.”

“Yeee lu mahhh, kan gua gatau kalo lu masuk di sekolah ini juga. Kalo tau mah udah gua mintain nebeng dari berangkat mah.”

“Boleh sih asal lu traktir gua makan aja wkwkwk.”

Bercandaan mereka berlanjut hingga dalam mobil sampai-sampai tidak terasa bahwa mobil Stella telah berhenti di rumah Vanka. “EUY TENGKYU CUYY.” Ucap Vanka saat akan keluar dari mobil Stella. “IT’S OKAY BRUHHH.” Balasnya. Setelah mengantarkan Vanka kerumahnya mobilpun langsung berjalan menuju arah pulang, saat mobil akan melaju tiba-tiba radio memutarkan lagu favoritnya seketika itu pula mobil sudah terparkir rapi di garasi rumahnya.

“Non sudah sampai non, ayo non turun.” Ucap sang sopir.

“Bentar mas, sampe lagunya abis dulu deh baru Stella keluar. Lagi mau dengerin lagu favorit Stella dulu di radio nih baru juga intronya mas, mereka narik napas ancang-ancang buat nyanyi aja belom eh udah nyampe rumah aja.” Ceritanya pada sang sopir dengan nada memelas.

“Yagimana non, rumah temen non cuman terbentengi dari 5 rumah aja makanya nyampenya cepet.” Ucap sang sopir.

“Lawak deh masnya masa omongannya terbentengin dong wkwkwk.” Ledeknya sambil tertawa karna ucapan sopirnya tersebut.”

Oiya nih sebelum kalian semua tanya kenapa aku panggil sopir aku dengan sebutan mas, ya... kerena di laki-laki guis wkwkwkwk. *Gadeng candaa jan baper ahh* Gini ya aku ceritain kalian dengerin *eh mana bisa njirr* maksudnya baca guisss.
Jadi supir aku itu adalah anak dari bibik aku yang ngebantuin beres-beres rumah gitu dan umur dia juga masih muda sih sekitaran 25 tahunan jadi itulah kronologinya aku panggil dia dengan sebutan ‘Mas’.

Setelah mendengarkan full lagu favoritnya dan sesuai janji dia pun kemudian turun dari mobil dan berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar dia lalu menuju kamar mandi dan mengisi bathupnya, sambil dia menunggu air di bathup penuh dia ber malas-malasan di kasur sambil bermain permainan di ponselnya. 10 menit sudah berlalu dan air bathup pun sudah terisi penuh, Stella pun melangkahkan kakinya masuk pada bathupnya dan berendam air dingin disana untuk menghilangkan semua pegal yang ada di persendiannya. Setelah sekitar 20 menit dia berkutat dalam kamar mandi Stella pun keluar dan memilih memakai  kaos berwarna hitam senada dengan celana pendek yang dia gunakan. Karena pegal di tubuhnya telah berganti dengan kesegaran setelah mandi rasa kantuk pun hinggap di tubuhnya sehingga Stella pun langsung tertidur dengan nyenyak.

🐝

MY LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang