TINTA KEHIDUPAN

11 0 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku mulai bersekolah pada umumnya. Hari dimana semua cerita SMA ku akan tertulis di lembaran baru kehidupanku. Jam menunjukkan pukul 05.30 dimana Stella sudah bersiap-siap di dalam kamarnya. Ya... Stella memang memutuskan untuk bangun lebih pagi hari ini karena dia ingin mengincar tempat duduk strategis di sekolah.

Aku menuruni anak tangga sambil menggendong tas raselku, aku menghampiri mama yang sedang ada di dapur berkutat bersama bik ida untuk membuat sarapan.

“Maa, lagi masak apa hari ini?” Tanyaku ingin tau.

“Nasi goreng sayang.” Ucap mama menjawab pertanyaanku

Selagi mama menyelesaikan sarapanku aku berjalan menuju kulkas untuk mengambil satu botol susu pisang kesukaanku kemudian ku bawa menuju pada ruang keluarga. Aku duduk di sofa panjang berwarna hitam sambil meminum susu dan mulai memainkan ponselku. Hal pertama yang akan aku cek adalah notif apa saja yang telah muncul saat aku sudah terlelap, aku mulai membuka satu persatu media socialku dan mulai men-stalk suami khayalanku yaitu Bangtan Sonyeondan. Aku mulai menyukai Bangtan pada saat aku tidak sengaja menemukan MV mereka di yutub dimana pada saat itu aku tidak tau mereka siapa tapi karna aku jatuh hati pada pandangan pertama aku lalu mulai mengikuti mereka hingga akhirnya aku mendeklarasikan diri sebagai seorang ARMY.

“Stella ayo cepat kemari, sarapan sudah siap.” Ucap mama sedikit berteriak. Ya, karena memang jarak dari ruang makan dan ruang keluarga agak sedikit jauh.

Akupun yang mendengar panggilan tersebut lalu menjawab “Iya maa, bentar.” Aku lalu berdiri sambil membawa susu pisangku yang belum ku habiskan dan berjalan menemui mereka di ruang makan. Saat di ruang makan aku melihat kedua adikku sedang menikmati susu pisang kepunyaanku.

“YAAAA!! KENAPA KALIAN MENGAMBIL SUSU PISANGKU!!” Seruku kepada mereka.

“Minta doang satuuu.” Ucap salah satu adikku.

“AHH KAU INIII!! BELI SENDIRI LAHH, TAU TIDAK AKU MEMBELINYA DENGAN UANG SAKUKU SENDIRI DAN HARUS MEMESANNYA SECARA ONLINE KARNA ITU DIKIRIM LANGSUNG DARI KOREA!!” Ucapku dengan nada kesal kepada mereka.

Yaaa, susu pisang kesukaanku yang selalu ada di kulkas memang kubeli secara online dimana aku memang sengaja men-stock banyak susu pisang tersebut. Aku mulai penasaran akan rasanya ketika Jeon Jungkook selalu meminum susu pisang tersebut, jadi kuputuskan pada saat itu juga membelinya untuk mencoba bagaimana rasa dari susu pisang kesukaan Jungkook tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu aku mulai memasukkan susu pisang tersebut di list minuman yang ku sukai.

“Minta doang satu ihhh kenapa sihh, pelit amat.”

“Bukan masalah pelit woyy, lu pada emang kebiasaan gapernah mau ngomong dulu kalo mau ngambil barang punya gua!” Seruku padanya. Mereka memang memiliki kebiasaan seperti itu mengambil barang yang ku punya tanpa izin terlebih dahulu, ntar giliran ketauan sama yang punya jawabnya pinjem atau minta tapi kalo gak ketauan juga diem aja hmmm....

Setelah menyelesaikan sarapanku aku lalu bergegas menuju ke mobil dan menyuruh supirku untuk langsung berangkat menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah aku lalu menuju ke papan pengumuman untuk melihat dimana kelasku.

"Gotchaa!! Ips 3." Seruku.

Aku mulai meyusuri sekitaran lorong dan menaiki anak tangga untuk menuju ke kelasku. Sesampainya aku disana ternyata belum ada seorangpun yang datang, aku mengambil posisi duduk nomer dua dari depan. Kalau kalian tanya kenapa? Karena aku tidak ingin duduk terlalu belakang, selain terlalu jauh dari papan juga pasti akan menjadi incaran guru nantinya, karena barisan belakang memang biasanya sudah ter ‘plot’ kepada murid laki-laki wkwkwk.

Jam menunjukkan pukul 06.20 dimana kelas mulai terisi oleh murid yang lainnya dan tepat saat aku memperhatikan murid-murid yang masuk ke dalam kelas ternyata Vanka juga satu kelas degankuuu!!

“Vankaaa!! Sini duduk depankuuuu.” Seruku kepadanya. Vanka yang mendengar namanya dipanggil itupun lalu menoleh ke arahku dan menjawab “Anjer ketemu lagi ah bangsul.” Sambil menaruh tasnya di bangku tempat duduk di depanku. Tidak lama setelah itu bangku sebelah Vanka diisi oleh seorang perempuan yang belum kita kenal. Vanka adalah orang yang sangat cepat beradaptasi dengan lingkungannya dimana dia memang gampang sekali berbaur dengan orang lain sekalipun itu yang belum dia kenal. Berbeda denganku yang tidak akan menunjukkan sifat asliku kepada orang yang belum aku kenal. Tidak butuh waktu lama kita ber tiga telah akrab, ternyata orang yang duduk di samping Vanka juga orangnya asik jadi ya kita langsung klop gitu wkwkwk. Vanka melihat seorang perempuan yang duduk sendirian di ujung bangku dan saat itu pula Vanka menyapanya dan menyuruhnya untuk duduk disebelahku dimana posisi bangku ku juga masih kosong.

“Hallo, gua Stella.” Ucapku memberanikan diri berkenalan dengan teman sebangkuku. Memang keliatan aneh kenapa aku harus takut untuk berkenalan tapi faktanya memang aku seperti ini wkwkwk.

“Gua Veronika, panggil aja vero hehehe.” Ujarnya.

****************************************

Sesampainya aku dirumah aku lalu merebahkan tubuhku ke kasur untuk sedikit menghilangkan penat sambil melihat video-video Bangtan. Entah kenapa saat aku melihat tingkah mereka aku selalu saja di buat bahagia wkwkwk, ya beginilah nasib seorang fangirl yang hanya bisa mensupport dari balik layar, layar ponsel maksudnya wkwkwk. Sudah sekitar setengah jam aku bermalas-malasan di kasur aku lalu memutuskan untuk membersihkan diri. Setelah menyelesaikan semua aktifitasku di dalam kamar aku lalu keluar dan berjalan menyusuri anak tangga untuk menuju ke ruang keluarga dimana hari ini aku memutuskan untuk menonton tv saja, tidak lupa aku membawa beberapa camilan yang ada di kamar dan sebotol banana uyuu hehehe.

“Kak, mo minta cemilannya” Ucap Dinda padaku.

“NYOHH, ambil ae.” Sambil memberikan bungkusan snack kepadanya.

Tidak lama kemudian datang Bryan yang mengancurkan segala ketenangan di ruang keluarga. Dia tiba-tiba mengambil remote tv dan mengganti saluran televisi yang ku tonton. Tidak tinggal diam akupun lalu bergegas masuk ke dalam kamar memikirkan kejailan apa yang harus aku lakukan padanya dan mencari semprotan snow kalenganku ku yang masih ku simpan. Setelah menemukannya aku lalu kembali ke bawah dan menyempotkan padanya hingga dia kesal.

“AHHHH, JAIL AMAT SI LU ANJIR!!” Ucapnya kesal.

“Ya bodo lah, sapa suruh lu tiba-tiba dateng terus ganti saluran tv seenak jidat lu.” Ujarku tak mau kalah.

Merasa kesal atas perbuatanku Bryan pun lalu mengejarku dan mengoleskan snow yang ada pada mukanya ke rambutku. “BRYANNN!! AKU UDAH MANDI! KENAPA SIH HARUS DI RAMBUT AH!” kesalku sambil menjitak kepalanya. “Ya sapa suruh lu jailin gua? Gaenak kan di jailin? Yaudah sih terima aja. Lagian ntar lu tinggal mandi aja lagi wkwkwk.”

Aku yang notabene memiliki darah kejahilan dalam darahku tidak ingin kalah dengannya dan langsung menyemprotkan kembali snow tersebut ke atas kepalanya. Pertengkaran ini tidak berakhir dengan cepat begitu saja karena selalu saja ada balasan-balasan dari dia.

“AH SIALL, GARA-GARA DIA RAMBUT GUA JADI KOTOR KAN. AHH.” Ujarku kesal di dalam kamar. “MANALAGI GUA DAH MANDI ANJIR!!.” Gua emang orangnya paling gasuka kalo rambut gua kena sesuatu, gatau kenapa tapi itu faktanya. Dan fakta keduanya adalah alasan kenapa gua gapernah akur sama adek-adek gua karena mereka emang ngeselin.

🐝

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang